Saturday, August 1, 2020

Review: Kapal Garden Hotel – Malang

DORM

  1. Ruangan besar diisi 60 bed (bunk bed) dengan AC sentral.
  2. Loker berukuran cukup besar, namun pada malam hari, ada loker-loker yang gelap.
  3. Kamar mandi OK, bersih. Note: gantungan baju (hanger) hanya ada 1, sangat kurang yah IMHO (In My Humble Opinion).
  4. Tangga bunk bed agak sulit untuk dituruni.
  5. Dapat breakfast nasi box (sayangnya boxnya masih dari stereofoam), menunya: nasi goreng.  Biasanya biaya penginapan untuk bunk bed/dormitory exclude breakfast.


ROOM: Twin Bed (Bunk Bed)

  1. Saya ngga pernah lihat ada kamar hotel yang ranjangnya susun, so unique!
  2. Kompartemen/lemari, laci, tempat menaruh barang banyak, asli!
  3. Tangganya mudah dinaiki, nyaman, dan ada space untuk duduk/nongkrong untuk ngobrol dengan room mate di bawah.
  4. AC tidak menghadap ranjang langsung.  Point penting nih, ada beberapa orang yang tidak kuat kena angin AC langsung, seperti saya ☺
  5. Pintu kamar mandi ada karet penutup sehingga celah pintu dan kusennya tertutup sempurna, jadi hawa AC tidak masuk ke dalam kamar mandi.
  6. Tata ruangnya bagus, minimalis dengan ukuran kamar yang kecil dan memaksimalkan setiap space yang ada.  Saya suka dengan meja pojok untuk baca/menulis/buka laptop.  Namun, sayangnya lampu baca di meja pojok segitiga ini, ukurannya terlampu besar sehingga menghabiskan space dari meja yang sudah kecil.

FACILITY, SERVICES & OTHERS

  1. Rooftop resto.  Sayang sekali view dari lantai 3, kurang tinggi, sehingga pemandangan cakrawala kurang luas.  Suara adzan yang sangat surround, dari minimal 3 tempat yang berbeda dan karena tempat yang tinggi jadi lebih terdengar.
  2. Services. Ketika saya check-in, dilayani oleh Mas Husein yang sangat informatif, super ramah, murah senyum (tulus loh senyumnya, ngga terpaksa), communication skillnya superb.  Bintang lima deh buat service-nya.  Ternyata Mas Husein adalah seorang sales di hotel ini yang diperbantukan di Front Office.  Saya diantar untuk liat kamar lainnya, dijelaskan sejarah berdiri gedung dan hotelnya, kenapa bentuknya kapal, dll.  “Attitude is a little thing that makes a big difference” (Winston Churcill)

  3. Gym.  Sebenarnya ini bukan bagian dari hotel, tapi karena terletak persis bersebelahan dengan hotel, jadi saya ikut review.  Bangunan warna-warni dari kontainer yang sangat mencolok, persis berada di samping pintu masuk hotel, ternyata fitness center, dengan alat-alat yang cukup lengkap, terdiri dari 2 lantai dan di lantai 2 terdapat pojok untuk bersantai lengkap dengan jendela, sekedar beristirahat setelah mengangkat beban.  Lantai 1 ada ruangan cukup luas untuk kelas-kelas zumba, senam dan sejenisnya.  Biayanya pun relatif terjangkau dan ada untuk per kali datang (Rp 25.000,-saat tulisan ini dibuat), sangat cocok untuk tamu hotel yang ingin tetap fit dan tak meninggalkan kebiasaan olahraga selama menginap.

1 comment:

17 Agustus

  Empat ratus lima puluh tahun masa kolonisasi Empat setengah tahun dalam siksa dan penuh derita Penuh pergolakan demi kedaulatan negeri Akh...