Pena yang menari, menorehkan kata menjadi kalimat, menyusun bait. Kumpulan tulisan, jurnal, renungan, cerita, perwujudan perasaan
Friday, January 18, 2013
Pernikahan ibarat resleting
layaknya dua pedal sepeda
tak bisa lurus jalannya
jika hanya digerakkan sebelah
seperti suami dan istri
suami istri seperti sebuah pohon
ketika tumbuh, ranting ranting akan mencari tempat yang kosong
untuk saling mengisi dan melengkapi
sendal jepit tiada berguna jika cuma satu
kekuatan sepasang yang saling mencinta
dapat melewati berbagai rintangan
pernikahan ibarat resleting
ada dua tali dan satu kepala
masing masing tali tidak bisa berdiri sendiri
dengan kepala resleting barulah resleting bisa berfungsi sempurna
dalam keluarga ada tiga pihak yang ambil bagian
suami, istri dan Tuhan
dua tali lambang suami dan istri
kepala resleting adalah Tuhan
dengan melibatkan Tuhan
semua akan indah pada waktunya
Subscribe to:
Posts (Atom)
17 Agustus
Empat ratus lima puluh tahun masa kolonisasi Empat setengah tahun dalam siksa dan penuh derita Penuh pergolakan demi kedaulatan negeri Akh...
-
arr. L. Putut Pudyantoro Kala kudengar panggilan Tuhan Ku persembahkan seluruh hidupku Lalu ku arungi samudera luas Berpegang pada k...
-
“Ambillah Tuhan dan terimalah seluruh kemerdekaanku, ingatanku, pikiranku dan segenap kehendakku, segala kepunyaan dan milikku. Engkaulah ...
-
Hari ini aku service ponsel Huawei yg paketan sama Esia. Jam 8-an sampai di gedung Bakrie, Esia Center - Rasuna Said. Eh..ternyata kalo pera...