Wednesday, February 17, 2010

Resignation Info

Dear Partners,

Pleased be informed that I will no longer working at PT. Datacaraka Solusindo (Winning-Soft). My last service for Winning-Soft will be on Thursday, February 25, 2010. As well as my previous job will be handled by Mr. Bong Defendy. Kindly contact he at defendy@winning-soft.com .

Working for Winning-Soft and meeting you has been a wonderful experience. I have grown in many ways while working with you all,

and will always treasure the opportunities of having cooperation with you. However, this is not the end of our friendship. See you on the next cooperation.

I’d love to stay in touch, so please feel free to contact me at mintujuh@gmail.com.

I wish you all the best in your future.

Warmest Regards,

Suryadi Halim
Marketing Manager

PT. DATACARAKA SOLUSINDO
Jl. Hayam Wuruk 4N Lt.2
Jakarta 10120

(P) 021 351 8963
(F)
021 351 8963

Nookie: Nasi Uduk Kasih Ibu

Kasih ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi
Tak harap kembali
Bagai sang surya
Menyinari dunia


Naskah sebuah lagu yang penuh makna ini mendasariku untuk menuliskan sebuah ide atas peluang usaha baruku. Nasi Uduk Kasih Ibu, itulah brand name-nya.
Jadi begini ceritanya, dini hari ini aku bertandang ke rumah tetanggaku guna menyaksikan pertandingan Liga Champion Milan vs MU pk 02.45 di RCTI. Sebagai Milanisti yang setia dan fanatik pembenci MU, jelas tayangan kali ini tidak boleh dilewatkan. Dengan penuh semangat kupergi ke rumah tetangga dengan berbekal beberapa penganan untuk pengisi perut selama pertandingan. Terlambat 10 menit ternyata sudah 1 gol diperoleh Milan, Ronaldinho pada menit ke 3 sudah berhasil mengoyak gawang MU. Tapi sayang, skor akhir 2-3 utk kemenangan MU.
Dalam tengah pertandingan, aku dan temanku terlibat percakapan yang menyangkut tentang usaha makanan, yaitu nasi uduk. Temanku berujar bahwa salah seorang temannya ada keinginan membuka tempat makan, kemudian ketika aku berkata ada keinginan membuka usaha makanan, ia mengusulkan nasi uduk.
Sontak teringat ibu seorang sahabatku yang pernah bercerita tentang pengalaman dia diajarkan memasak nasi uduk oleh tetangganya. Rasanya enak tenan, ujar ibu sahabatku itu. Pikiranku langsung konsentrasi ke membuka warung nasi uduk.
Ditambah, ibu sahabatku itu dulu pernah usaha Chinese Restaurant yang berakhir dengan tidak baik, tetapi beberapa peralatannya masih ada di rumah dia. Seperti etalase kaca besar, piring-piring saji, sendok garpu dalam jumlah banyak, gelas sampai wine glass. Peralatan, pengalaman, resep sudah ada, pikirku. Tinggal diramu sedikit, jadilah usaha nasi uduk yang baik.

Mengapa Kasih Ibu? Yah karena ibu dari sahabatku yang memulai cerita ini. Aku malah berencana untuk mengajak ibuku yang sangat keibuan itu untuk bekerja sama dengan ibu sahabatku dalam mengelola usaha ini. Baru rencana sih...

Marketing Mix-nya adalah sebagai berikut:
PRODUCT
nasi uduk homemade

PLACE
1. di rumah sahabatku, bilangan Pasar Minggu
Pros: Reduce cost
Cons: Pasar yang disasar tidak flexible

atau
2. sewa tempat di daerah Pejaten Barat
Pros: ramai dikunjungi orang, bisa menyasar segmen yang tepat
Cons: cost tinggi

PRICE
- Menyesuaikan dengan harga sajian makan siang di daerah sekitar
(berlaku di kedua opsi tempat)

PROMOTION
Tidak mengandalkan orang datang dan beli, tapi jemput bola.
-Menu catering makan siang (kantor)
-Menu catering harian (ke rumah)
-Free delivery utk lokasi tertentu
-Soft launching (misal 3 hari pertama): makan sepuasnya, bayar semaunya --> berlaku makan di tempat.
- Dari hari ke 4-hari ke 7: bayar 1 porsi, gratis 1 porsi (buy 1 get 1) utk makan di tempat

BRANDING STRATEGY
Nookie --> dibaca: NUKI = Nasi Uduk Kasih Ibu
Menyasar Target Market anak muda dengan branding NOOKIE yang kelihatan stylish dan berjiwa muda. Makna dari brand ini adalah penghargaan terhadap ibu yang mengasihi anaknya tanpa batas DAN menghargai cita rasa tradisional. Jadi selain family oriented, juga nasionalis. Orang makan disini bukan hanya karena harga murah dan rasanya enak saja, tapi makan nasi uduk di NOOKIE karena menghargai ibu dan mencintai cita rasa asli Indonesia.

Monday, February 15, 2010

Tanpamu #2

tanpamu, hari tetap indah

cerah, penuh arti


tanpamu, aku tetap melihat dunia

utuh, penuh


tanpamu, tak hanya bersenandung tapi bernyanyi

riang gembira


tanpamu, tetap ada mimpi

tujuan hidupku


tanpamu, aku terus berkarya

melangkah maju


tanpamu, aku terus hidup

bahagia


tapi tanpa-Nya, aku pasti mati

hampa, menderita


karena aku bukan milikmu tapi milik-Nya.


(ditulis oleh: Sisca)

Tanpamu

tanpamu, hari ini tak berasa

tak berarti, sepi


tanpamu,ku tak melihat dunia

merana, sunyi


tanpamu, ku tak bisa bersenandung

sedih, menangis


tanpamu, ku tak bisa bermimpi

melamun, kosong


tanpamu, ku tak bisa berkarya

bebal, bodoh


(ditulis oleh: Adji)

FUROSHIKI

The Japan Foundation akan memperkenalkan FUROSHIKI- kain pembungkus segala benda- dalam acara ;

EPIF (Eco- Product International Fair) 4 - 7 Maret 2010

di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC)

Jl. Jend. Gatot Subroto – Jakarta Selatan

Workshop: GRATIS +mendapatkan furoshiki dari Jepang


Pemateri :

Pakar furoshiki dari Jepang : Hiroko Handa, Satoko Ozaki, Shizue Murata.

l Hall JF, gd. Sumitmas I lt. 2, Jl. Jend.Sudirman kav.61-62 Jakarta Selatan.

Kamis, 4/3/2010 dan Jumat, 5/3/2010

(untuk guru-khusus UNDANGAN )

Sesi 1 : Pk. 10:00-11:30

Sesi 2 : Pk. 14:00 - 15:30

l JCC main stage, Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta 10270

Sabtu, 6/3/2010 ( untuk UMUM )

Syarat peserta : siswa SMA ke atas

Sesi 1 : Pk. 11:15 - 12:45 ( 60 peserta )

Sesi 2 : Pk. 14:15 - 15:45 ( 60 peserta )

Minggu, 7/3/2010 ( untuk UMUM )

Syarat peserta : siswa SMA ke atas

Sesi 1 : Pk. 14:15 - 15:45 ( 60 peserta )

Tanda peserta dapat diperoleh GRATIS

mulai Senin, 15 Februari 2010

pk. 10:00-12:00 dan pk. 14:00-16:00 (Senin-Jumat/hari kerja) . Setiap peserta dapat juga mendaftarkan maksimum 2 (dua) peserta lainnya. Pendaftaran akan ditutup jika jumlah peserta telah mencapai kuota. Silakan datang langsung ke tempat pendaftaran :

Kantor the Japan Foundation, Jakarta

Gd. Summitmas I lt. 3

Jl. Jend. Sudirman kav.61-62

Jakarta Selatan

(Hanya melayani pendaftaran LANGSUNG, peserta yang sudah mendaftar tidak diperbolehkan pindah jadwal)


Pameran

Terbuka untuk UMUM & GRATIS

Booth AS57B, Assembly Hall – Jakarta Convention Center

Kamis 4/3/2010 11:00 - 21:00

Jumat 5/3/2010 10:00 - 21:00

Sabtu 6/3/2010 10:00 - 21:00

Minggu 7/3/2010 10:00 - 20:00

Apakah FUROSHIKI ?

Furoshiki adalah kain berbentuk segi empat dengan beragam warna dan corak yang kerap digunakan untuk mengemas, menjinjing dan menyimpan barang-barang. Kerap digunakan sebagai pembungkus hadiah, dibentangkan di lantai sebagai alas lantai atau pun sekedar menjadi dekorasi ruangan.

Awalnya furoshiki digunakan di rumah pemandian umum -pusat berkumpulnya masyarakat kalangan biasa – sebagai kain pembuntal pakaian dan perlengkapan mandi mereka yang pergi membersihkan diri di tahun 1600-an. Selanjutnya, penggunaan furoshiki sebagai kain pembuntal cepat tersebar seiring dengan meningkatnya aktifitas masyarakat di masa tersebut.

Pada perkembangan berikutnya, Furoshiki juga digunakan saat pesta pernikahan sebagai pembuntal seserahan. Kain yang digunakan umumnya bermotif burung bangau, kipas, pohon cemara dan ombak yang dipercaya akan membawa berkah dan kebahagiaan bagi penggunanya.

Belakangan ini pengunaan furoshiki untuk membuntal barang bawaan kembali dihidupkan sebagai gerakan untuk menjaga lingkungan sekaligus pengkajian kembali budaya tradisional Jepang. Sejumlah cara penggunaan yang inovatif pun bermunculan. Furoshiki menjadi lebih digemari dan semakin sering digunakan misalnya sebagai tas, sebagai pembungkus kado dan dekorasi interior.

Hal yang terpenting dari furoshiki ini adalah konsep ‘penggunaan’ yang berulang. Furoshiki tidak untuk digunakan sekali pakai. Menggunakan furoshiki juga berarti mengurangi penggunaan materi baru untuk pengemasan sekaligus mengurangi pengunaan kemasan yang berlebihan. Sebagai tambahan para penggunanya juga memberikan kontribusi bagi penghematan sumber energi.

Tuesday, February 9, 2010

Business Sharing Experience

Bermula ketika kampus saya mengadakan lomba bertajuk Business Plan Competition di bawah naungan CfE (Centre for Entrepreneurship) Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Gejolak dalam hati tak tertahan, segera saya mencari kawan untuk ikut serta dalam lomba yang baru pertama kali digelar itu. Membuat business plan (bizplan), anggota kelompok maksimal 3 orang. Satu orang yang saya sounding , sebutlah si C, ia langsung mengiyakan ajakanku tanpa banyak bertanya.

Seorang sahabat yang dependable, friendly, talkative, aktif organisasi, berjiwa pengusaha. Seluruh kriteria yang saya butuhkan dalam mencari partner bisnis ada di dalam diri C.

Singkat cerita kami membuat bizplan. Bisnis yang saya angkat pada waktu itu adalah Production House dengan brand X-Mood Production. Branding X-Mood adalah sekumpulan eksekutif muda (dibaca: eks-mud --> x-mood) yang kreatif dan berjiwa muda. Dari sekian puluh peserta yang diseleksi, kami lolos ke 10 besar. Senang campur bingung. Penjurian tahap ini adalah presentasi. Tim lain beranggotakan 3 orang, hanya kami yang berdua. Aku pada waktu itu belum menemukan orang ke-3 dan hanya berdua aku pikir sudah efektif dan efisien.

Di presentasi kami tidak tampil dengan maksimal. Kurang persiapan, apalagi kami berdua tidak ada yang kuat di dalam bidang finance (baca: hitung-hitungan). X-Mood Production berhenti sampai disini.

Tiga besar yang masuk babak akhir adalah bisnis IT Solution, majalah kampus digital dan free, clothing. Pemenangnya adalah bisnis IT Solution, X-Soft. Aku ingat betul waktu penjurian akhir, open presentation di depan para juri dan audience. Presentasi X-Soft yang dibawakan oleh saudara WP, HD dan satu orang temannya memberi inspirasi padaku. Dari sinilah timbul keinginan membuat hal yang serupa.

Inilah cikal bakal dari Winning-Soft (PT. Datacaraka Solusindo). Kudekati teman paling cerdas di angkatanku, sebutlah E. Waktu lulus ia mahasiswa berprestasi #2 di kampus, betapa beruntungnya aku mendapatkan E sebagai seorang partner bukan kompetitor.

Dalam waktu singkat E mengumpulkan tim yang terdiri dari D, Yu, W, G, A dan Yn. Yang disebut terakhir disebut-sebut sebagai salah satu dewa coding di kampus. Dia adalah salah satu dedengkot dari Fave Club, software house yang dibentuk di bawah naungan BNCC.

Lupa tanggal persisnya, sekitar Juli 2005 di foodcourt kampus Angrek, kami membentuk tim dan atas usul E, disepakati bernama Winning-Soft (WS). Project demi project kami terima dan kerjakan. Sampailah di penghujung kuliah. G dan A tidak melanjutkan perjalanan bersama dengan kami. Mereka memilih untuk bekerja di perusahaan lain. Sisa 6 orang sepakat meneruskan dan men-serius-kan WS. Kami cari ruko, mengurus ijin PT ke notaris dan surat-surat lainnya. Akhirnya PT. Datacaraka Solusindo resmi berdiri pada tanggal, bertempat Hayam Wuruk, bilangan Harmoni.

Sampai sekarang bisnis terus berkembang, portfolio makin bertambah, customer yang kami layani pun beraneka ragam. Dari banking, home industry, manufacture, hospital, international school sampai bakery. Syukurlah menjelang akhir tahun 2009 banyak peluang dan tawaran kerja sama yang datang menghampiri. Kira-kira itu sepenggal kisah pengalaman dari bisnis yang kami geluti. Semoga bisa memberi inspirasi bagi Anda.

17 Agustus

  Empat ratus lima puluh tahun masa kolonisasi Empat setengah tahun dalam siksa dan penuh derita Penuh pergolakan demi kedaulatan negeri Akh...