Monday, December 2, 2013

Read and write

Sudah 6 hari ini, kuselipkan buku fiksi dalam daftar bacaan setiap hari. Sudah menjadi kebiasaanku, karena bisnis yg kugeluti, aku membaca buku-buku positif setiap hari. Yah, tak ada salahnya ada tambahan buku fiksi. 

Have a Little Faith, tulisan Mitch Albom, hadiah seorang teman (thanks to Melissa Tan), sewaktuku ulang thaun (atau waktu Natal ? Oh tak ingat persisnya..). Buku yg menarik & membuat nagih. Sedikit bicara tentang adat agama Yahudi dan pengalaman iman 2 orang yg sangat berbeda. Dari sebuah kisah nyata, dilengkapi kutipan2 khotbah dari tokohnya. Interesting !






Buku fiksi berikutnya yang kulahap habis dalam 2 jam adalah Madre, buah tangan penulis Indonesia Dee. Hadiah teman kantor (thanks to Christine Linelejan). Buku fiksi yang kemudian diangkat menjadi film layar lebar. Menarik, cukup deskriptif gaya penulisan Dee. Dan tema 'roti' membuatnya unik dan insting penasaranku selalu menghantui.






Ternyata membaca buku fiksi itu sangat mengasyikkan, jauh lebih cepat daripada baca buku non-fiksi. Mungkin karena baca sekedar baca, karena isinya cerita. Kalau non-fiksi perlu dipikir dan dipelajari.

Sekarang lanjut buku ke-3, Cerita di Balik Noda, Fira Basuki. Hadiah ultah dari teman kantor (thanks to Arif Setiawan). Ternyata buku ini dari Unilever, Rinso punya hajat. Dari tulisan-tulisan yang dikirim dair kompetisi Rinso, kemudian digodok oleh Fira Basuki, jadilah sebuah buku yg menginspirasi jiwa. Wow ! Cerpen-cerpen yang benar-benar menginspirasi dan menyentuh hati, dari 3 cerita baru kubaca, di akhir 2 cerita, air mata ini tidak terbendung lagi...
Tidak disangka dari guratan pena, hati bisa tergerak, kontan air mata pun meleleh di pipi. Yaa.. sebutlah aku pria perasa, sensitif, melankoli, atau apapun itu. Hati ini mudah merasa dan tergerak. 
Setelah membaca, aku pun tergerak untuk menulis. Blog-ku sudah lama tak ku update. Terlebih, dalam buku Madre ada bahasan tentang update blog seminggu sekali. Ha..ha... tersindirlah diriku.

Seseorang pernah berujar, seorang penulis buku biasanya baru menulis buku ketika berumur 40 tahun. Jadi, kalau kita bisa membaca 20 buku, itu sama saja dengan pengalaman 600 tahun. Buku memang jendela dunia. Imaji kita dibawa terbang mengkhayal dengan buku-buku fiksi. Belajar, serap ilmu dan jadilah lebih baik dengan buku-buku pengembangan kepribadian. 
Leader are reader ! Keep reading guys !

Dream

Tidak ada impian yang terlalu besar
Tidak ada pemimpi yang terlalu kecil
Beri impian makan
Ia adalah nyala lilin di tengah gulita kehidupan
Latih impian menjadi besar
Kehidupan kadang memukulnya mundur
Semangat tidak selalu membara
Impian terdalam tidak pernah padam
Gali impian
Teman-temanmu sering menguburnya
Percayai impian
Walau seluruh dunia memalingkan wajah
Impian
Itu saja... cukuplah

16 Nov '13

What is Love

Kata mereka, cinta buta
Aku melihat keindahan setiap waktu
Kata mereka, cinta memabukkan
Mengingatmu, kesadaranku pulih benar
Kata mereka, cinta itu sakit, menderita
Di kala sakit, aku ingat dirimu, hangat terasa di dada
Kata mereka, cinta itu pengorbanan
Denganmu selalu saling memberi dan menerima apa adanya
Kata mereka, cinta tak pernah salah
Baru kali ini, mereka benar

16 Nov '13

Tuesday, June 4, 2013

Saraswati

Dewi seni dan ilmu pengetahuan Hindu.


Tangan nya ada 4. Lambang pertama dia pegang lontar. Lontar artinya kitab suci orang Hindu. Artinya dia mendalami spritual. Kedua, tasbeh, artinya tekun berkesinambungan, tidak berhenti di tengah jalan. Ke tiga, alat musik, rebab. Suarakan Tuhan (lontar dan tasbeh) dengan indah, seperti menyanyi dengan merdu. Tangan ke empat, teratai putih. Artinya segala hal kamu buat bukan untuk egomu, bukan untuk exist, tapi di atas segalanya untuk kesucian. Kamu melakukan semuanya untuk menyucikan diri kamu, untuk membersihkan diri kamu.

Saraswati berdiri di atas teratai merah, besar. Teratai hidup di lumpur yang kotor dan kumuh, lambang dari sakit hatinya manusia, seperti di hati yang bergejolak. Tapi teratai merah tumbuh tanpa cacat tanpa membawa lumpur. Orang harus menjadi seperti Saraswati, harus tetap baik dan tetap segar, walaupun masalah yang menimpa. Disebut singgasana ilahi. Bersih walau lahir dari kekotoran. Daun-daun menyerap energi Tuhan, memberi makan untuk berbunga nya teratai.

Angsa, kendaraan nya Saraswati. Kenapa tunggangannya angsa? Bulu angsa engga pernah kotor, ia selalu membersihkan sayapnya dengan mulutnya dan bisa memilih makanan yang ia makan. Mana yang baik untuk dimakan mana yang tidak. Manusia juga layaknya memilih mana yang baik dikeluarkan dari mulutnya.


Terima kasih untuk narasumber, Ibu Narti.


Tuesday, April 9, 2013

terik


kuat sang surya menerjangku dengan sinarnya
kulit terasa melepuh
mata tak kuasa memandang
semua mengaduh hingga gaduh

apa salah kami sang surya ?
teganya engkau menyerang kami 
sinarmu tak terkalahkan
kekuatanmu tak terperikan

marahkah kami padamu?
ampuni kami manusia 
seringkali kami khilaf
merusak alam demi kepentingan kami

Friday, January 18, 2013

Pernikahan ibarat resleting


layaknya dua pedal sepeda
tak bisa lurus jalannya
jika hanya digerakkan sebelah
seperti suami dan istri

suami istri seperti sebuah pohon
ketika tumbuh, ranting ranting akan mencari tempat yang kosong
untuk saling mengisi dan melengkapi

sendal jepit tiada berguna jika cuma satu 
kekuatan sepasang yang saling mencinta 
dapat melewati berbagai rintangan

pernikahan ibarat resleting
ada dua tali dan satu kepala
masing masing tali tidak bisa berdiri sendiri
dengan kepala resleting barulah resleting bisa berfungsi sempurna

dalam keluarga ada tiga pihak yang ambil bagian
suami, istri dan Tuhan
dua tali lambang suami dan istri
kepala resleting adalah Tuhan
dengan melibatkan Tuhan
semua akan indah pada waktunya

17 Agustus

  Empat ratus lima puluh tahun masa kolonisasi Empat setengah tahun dalam siksa dan penuh derita Penuh pergolakan demi kedaulatan negeri Akh...