Sunday, August 31, 2008

Saat ber-internet ria di Eaton Wolter Monginsidi, dengan ditemani sang kekasih yang manis aku menjalankan Laptop Toshiba Tecra M2V dengan bantuan colokan listrik (hehe … makasih ya Mbak yg jaga Eaton, listrik nya sangat berguna ^^), tiba-tiba Dimas Yong (SMP Tarsat, Gonz 14) menyapaku dalam YM. Ternyata hari ini jam 7 sore di Hotel Dharmawangsa ada resepsinya Ria. WEW ! Jam 6 nanti mau misa karismatik di Gereja Santa (2 menit jalan kaki dari Eaton), perkiraan selesai 7.30 PM. Kalo pun bisa datang, pasti after 8 PM. Jadi deh gw memaksakan kehendak gw utk reuni dan hadir di resepsi itu, walau tidak diundang secara resmi. YM gitu loch…

Baju gw bener-2 salah kostum. Kaos polo kerah garis-2 coklat putih dengan bawahan jeans biru, sandal gunung Nike pun terpasang di kedua kakiku. Coba lu bayangin aja: resepsi wedding di Hotel Dharmawangsa pake baju kaya gitu. Mending gak usah dateng kan ? Blon lagi gak ada stok amplop putih kosong atau angpau di mobil Jazz Silver. Jadi deh pake amplop bekas Honda (sori ya Ria, bener-2 critical moment, gak di planning…)

Singkat cerita sampai di hotel, meninggalkan dengan berat hati sang kekasih di kursi dekat tempat piano, sebelum kolam renang, lalu bergegas mencari tempat resepsi. Jeng jeng jeng… ternyata tempatnya lebih keren dibanding 2 tahun lalu saat menghadiri resepsi teman cici ku. EO nya lebih profesional dan tentunya budget nya jauh lebih tinggi. Hehe... FYI bokap nya yg menikah itu Diamond di Amway, can you imagine it ?

Berjalan di tengah kerumunan orang yang mengenakan setelan jas + dasi dan gaun / kebaya sangatlah tidak nyaman, ketika Anda hanya menggunakan setelah yg saya pakai. Hehe... tapi... cuek aja lah... namanya juga kepepet... hoho ....

Temen SMP yang berhasil ketemu: Very, Dida, Adinda, Mia, Roy (Gonz), Rosa Elita (s2 Hukum UPH), Margareth Owen (work @ Sogo, Akuntansi Atma) bersama pacar (Akuntansi Atma juga), Tissa Amanda (Trans TV, komunikasi LSPR) bersama nyokap, Dimas Yonk, Maya 3F, Irene Vimala (TI-mat binus) bersama pacar, Ferdina (tim produksi TransTV) bersama pacar, Tyagita Silka Hapsari (buset...gw masih inget aja nama lengkapnya ^^), duh.. saking banyaknya orang jadi lupa deh... maap ya yg kelupaan disebut...

Sempet jadi tukang foto keliling juga, dasar cewe-2 narsis (hehe *no offense* girls). Memang kalau ketemu teman lama, pasti pangling mukanya, terutama cewe. Secara mereka ada yang demen merias diri dan memanjakan kulit wajahnya. Kaga heran sih...Semoga gak cuman wajah ajah yg di poles, yg lebih penting otak nya kudu berisi, percuma klo cantik-2 bego... hohoho... sori ya yg kesindir, terutama aktris-2 sinetron indonesia yg masih di bawah 21 tahun.

Makanan

Gak sempet coba semua, yang gw coba hanya sushi (plus wasabi dan kecap asin) dan Salmon Entrout (my fave). Lebih demen ketemu temen lama dibanding nyari makanan gratis (tumben banget nie...)

Thursday, August 28, 2008

Berbisnis beras

Seorang teman kuliah yang sekarang tinggal di Jawa Tengah sempat ngobrol di YM tentang bisnis nya di komoditi, spesifiknya beras. Ternyata bisnis ini memiliki kesamaan dengan teman SMA ku yg sedang kuliah di Atma Jaya. Semoga pembahasan berikut dapat membantu teman-2, don't hesitate to comment or critics my opinion...

Bisnis barang komoditi seperti beras haruslah melihat sektor makro ekonomi. Karena, biasanya di barang komoditi, tidak bisa main harga. Harga kebanyakan sudah dipatok. Karena supplier di daerah Jawa Tengah dan Jogja, sawahnya juga di daerah sana maka perlu dipertimbangkan transportasinya. Karena dampak pemilihan media transport akan sangat mempengaruhi ongkos transport. Seperti kita tahu, jalur Pantura Jawa-DKI Jakarta cukup jauh, dan kendaraan yg cocok untuk mengangkut beras sepertinya adalah truk ukuran besar. Untuk efisiensi, ada baiknya dalam pengiriman barang 1x, barang yg diisi dalam muatan truk adalah FULL. Jangan biarkan kemasan menghalangi perjalanan. Maksudnya, beli lah dalam kemasan yg paling besar, kalau perlu TIDAK usah pakai kemasan. Ini mengurangi biaya produksi. Jadi nanti packaging nya di lakukan di tempat Anda.
Contoh kasus: ngirim beras 1 truk, di packaging 5 liter per plastik dari Jawa Tengah ke DKI Jogja akan sangat berbeda dengan pengiriman (misal) 5 kwintal beras tanpa kemasan dari JaTeng ke DKI.
Pertama, supplier tidak perlu pusing tentang packaging. Ongkos bisa berkurang. Kemudian, bila tanpa kemasan, kita bisa dengan mudah menentukan sendiri kemasan yg ingin kita jual. Apakah mau jual eceran, semi grosir atau partai besar. Misalnya: 1lt, 5 lt, 10 lt, 1 kwintal. Jangan sampai terpatok pada kemasan yg diberi oleh supplier.
Kedua, plastik atau kemasan apa pun pasti memiliki berat. Kalau 1 truk muat 100 plastik @ 5 liter, andaikan saja 1 plastik = 100 gram. Berarti sudah ada 10 kg penambahan muatan bukan produk utamanya. What a waste ?

Target Market yg paling mungkin disasar adalah:
  • retail
  • corporate
  • pasar
~to be conclude~

Review acara :”Cultural Exchange in Golden Relationship”

Auditorium terasa lengang saat ku berjalan pelan memasukinya, 16.55 saat itu, seharusnya acara mulai tepat pk 17.00 (kalau ngaret dikit, di toleransi lah…) Tampak hanya barisan depan dari seat yang terisi penonton. Tampak 1 baris anak perempuan memakai seragam putih dengan bandana hijau bermanik-manik. Di barisan depan, kursi-2 ditempel kertas putih bertuliskan

“VIP” = Very Important Person à akhirnya gw duduk di barisan ini loch… ^^

“Undangan”

“PS FV 1” = Paduan Suara SMU Fons Vitae 1

“Karawitan Jawi” = UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Atma Jaya yang berkonsentrasi dalam pengajaran kebudayaan Jawa

Setelah dibuka acara oleh MC pria yang tampak talkative dengan bahasa Inggrisnya, Dr. Rusminto pun menyampaikan pidato pembukaan. Dalam pidatonya disinggung tentang pertukaran budaya antara Indonesia dan Jepang, acara ini juga merupakan salah satu cara promosi FIA (Fakultas Ilmu Administrasi) secara khusus dan Atma Jaya pada umumnya, dan di akhir pidatonya ia menyampaikan agar penonton bisa belajar dari kebudayaan Jepang, tentunya mengambil yang positifnya.

Disusul pidato pembukaan dari President of K3J “Angelina Nova”, seorang mahasiswi yang cukup tinggi, membaca teks pidatonya dengan sedikit grogi ^^. Waktu menunjukkan pk. 17.20

Kemudian seorang Chairman bernama Mr. Remi (lupa dari organisasi apa ^^;;) menyampaikan kata sambutannya.

Acara pun dimulai dengan perform dari Saraswati Dancer. Merupakan Indonesian Swan Dancer yang berasal dari tarian Bali yang di-improvisasi. Dua penari Indonesia yg mengenakan tank-top hijau, bawahan putih, lengkap mahkota mas dan kain sayap (abis kaya sayap bentuknya…) membawakan tarian Bali dengan lemah gemulainya. Dengan posisi kadang saling membelakangi, mereka bergoyang bebas di atas panggung kayu dengan alunan musik Bali yg kental.

Perform berikutnya adalah PS FV 1. dengan barisan 2 bersaf, mereka dengan sukses membawakan tembang Indonesia “Bengawan Solo”. Dengan gaya yang mendayu-dayu (mereka sambil nyanyi sambil joget cing !) dan iringin keyboard, suara-2 indah pun melantun dari mulut-2 anak SMA tersebut. Semuanya perempuan, sayang sekali sound system nya kurang bagus, kadang terdengar bunyi “kresek-2”.

Lagu Jepang terkenal “Sukiyaki” menjadi pilihan berikutnya. Sudah lama juga tak mendengar lagu yg terkenal di Amerika tahun ’93. ternyata lirik lagu ini tak ada hubungannya dengan masakan Sukiyaki ataupun dengan Jepang. Inti dari lagu tersebut adalah “orang yang tegar dan hebat”

Kemudian tarian pelaut dari Hokaido / Soran Bushi menjadi tontonan selanjutnya. Bertajuk "tarian tradisional yang dimodifikasi, dengan gaya: nelayan yg melempar jalan, nangkap ikan". ternyata oh ternyata ... UKM K3J mengajarkan tarian ini pada anggotanya, proficiat ! hebat sekali sebuah UKM di Jakarta bisa mendalami tarian tradisional Jepang.



Karawitan Jawi menjadi performer selanjutnya. Karawitan sendiri secara harafiah berarti 'gong'. Tampak belasan anak Atma UKM Karawitan memasuki panggung dengan seragam batik. Lagu pertama dibawakan secara instrumental. Kedua, di awali percakapan singkat dalam boso Jowo. Sayang...logatnya ga' dapet. Lagu ke2 adalah "Manuk Dadali" Dengan 4 pe-sinden. Menggunakan alat-2 seperti saron, bonang kecil, bonang besar (beda di nada doank, yg besar lebih nge-bass), peking, kenong, kendar dan gong.



Di setiap pergantian perform, pasti MC nya masuk dan mengisi waktu luang dengan tak lupa membacakan adlips... tapi adlibs nya kepanjangan dan intensi nya terlalu tinggi. Penonton jadi ada yg ketawa ketika disebutkan "acara disponsori oleh Yakult saya minum 2, Pocari Sweat ..." Ditambah microphone yang kabel nya bikin ribet dan suaranya kacau.



Soran Bushi menjadi atraksi berikutnya.



Setelah itu break utk mengambil snack. Antrean nya benar-2 panjang dan berbondong-2, layaknya antrean di halte busway... hehe...



Sedikit info dari MC, *promosi dikit ahhh* APU yg datang ke Indonesia beranggotakan 23 orang Jepang, 18 orang Thailand dan 4 orang Thailand. APU terletak di Jepang dengan prefaktur yang mayoritas bahasanya 65% adalah Inggris. Mereka menerima beasiswa mulai dari 35%-100% biaya kuliah. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, silakan datang ke APU @ Sumitmas lantai 5.



Acara ini turut didukung oleh Yakult, Pocari Sweat, Kratingdaeng

Sponsor by: Komatsu, Sumitmas, Astragraphia, Fuji Xerox, Ristsumeikan Asia Pacific University

Media support by: Hana Lala, Elex dan lain-2 ^^

Special Thanks to: KBRI Tokyo, Pemda Sumbar, Pemko Padang Panjang, Pemko Bukit Tinggi, Univ. Bung Hatta, STSI Padang Panjang, Unika Atma Jaya, G stylas, China Airlines, Univ. Tarumanegara, Taman Impian Jaya Ancol.

Wednesday, August 27, 2008

Tidak tidur tidak membuat otak tidak berkonsentrasi maksimal

Pengalaman nyata yg gw alami. Senin lalu (25 Ags 2008) gw gak tidur sama sekali sampe keesokan hari nya. Alhasil, di Selasa pagi gw sempet-2 nya bantu pembokat motong-2 buah utk di blender, buka pintu depan, bantu nyuci piring (my fave activity). Sempet manasin Suzuki Katana "Cathy" '84 dan Honda Jazz '03 Silver, setelah mengecek kondisi oli dan cairan lainnya.
Berangkat ke kantor tepat pk. 06.30 dengan Jazz Silver, rencana sih jam 6.15, tapi agak sedikit ngaret yg berbuntut "tidak jadi lewat jalanan 3 in 1". Kudu muter lewat Menteng-Gambir-Pasar Pagi-kantor. Tetep aja masih kepagian nyampe kantor, pk . 7.15. Dengan setia mendengarkan TraxFM selama perjalanan.
Parkir dengan seenaknya di kawasan hayam wuruk 4n, alhasil diusir oleh tukang parkir dan disuru ke daerah belakang. hehe.. maap boss... kan masih pagi, masih banyak yg kosong.. lagian ntar jam 9 juga udah cabut lagi kok...
Singkat cerita, jam 10 miting di daerah Daan Mogot, area industri, bareng temen kantor 'E'. Tepat pk 11.00 uda balik mnj kantor. Sempet macet ceria di perempatan Citraland. Kemudian di sepanjang jalan Grogol - Roxy cukup lancar. Akhirnya makan siang di kantor lagi ajah... tadi rencana maksi (baca: makan siang) di Gajah Mada. Karena tingkat kebersamaan yg tinggi, kami memutuskan makan di kantor ajah, biar rame-2. Beli soto mie di deket skolah (deket kantor juga), makan di kantor.
Pulang kantor jam 16.30, langsung ke MAP, jemput Mbak E utk ke gereja SPMR/Santa. Mau KEP. Rencana nya... eh ternyata .. .sampe di gereja (dengan perjuangan panjang, macet di sudirman dan Blok M), malah ngeliat 2 orang panitia jalan keluar hendak makan bubur. Jadi deh, kita ber2 ngikut... wkwkkwkwkw... maafkan kami ya Tuhan... masalah perut dan solidaritas lebih mendesak.... hehe
Akhirnya, baru deh kumpul di basement gereja, ternyata Mbak N ultah bbrp hari lalu, jadi makanannya agak mewah dan enak banget: Singkong Thailand (sumpah ini nama doank, bukan sengaja beli di Thailang, berat di ongkos bo'). Datanglah Bu M, jadi langsung teringat "oiya, ngerjain website gereja kan malam ini..." hiks...dengan berat hati kutinggalkan panitia KEP 7, menuju pastoran utk jadi administrator website gereja yg berkuasa penuh.
Pulang dari gereja sekitar 22.30, setelah sebelumnya makan dan ngobrol bersama teman-2 KEP 7 & 2 Romo paroki di pastoran. Sampe rumah jam 11, badan udah cape gila dan ngantuk berat. Abis mandi, eh... panggilan ke kamar kk ku yg cantik, smart, melankolis, lucu dan menggemaskan. Ngobrol-2 ttg henpon yg akan dibelinya. Setelah mataku terasa tak sanggup lagi utk melek, akhirnya pamit tidur. Langsung deh tidur dari jam 12-an, baru bangun Rabu pagi 7.00. Weksss !! telat ngantor deh...
That's all folks

Harvest's Executive Gathering

Test IQ

Simaklah baik-baik setiap pertanyaan di bawah ini. Tulis setiap jawaban Anda pada tempat yang tersedia. Anda hanya diizinkan 10 (sepuluh) menit untuk menyelesaikan seluruh test ini.
Anda SIAP ?

JAM berapa sekarang ?

MULAI !

1) Beberapa nama bulan memiliki 30 hari. Beberapa nama bulan lainnya memiliki 30 hari. Berapa nama bulan yang memiliki 28 hari ?

____________________

2) Jika dokter memberikan Anda 3 tablet dan setiap tablet harus diminum setiap jam, berapa lama waktu yang Anda butuhkan sehingga semua tablet dapat diminum ?

____________________

3) Anda mulai tidur pada pukul 8 malam dan menyetel jam weker untuk berdering pukul 9 pagi. Berapa lama Anda tertidur sebelum terbangun oleh deringan weker ? ____________________

4) Bagi angka 30 dengan setengah lalu ditambah sepuluh. Berapa hasil akhir ?

____________________

5) Seorang pertani memiliki 17 sapi. Semuanya, tetapi 9 mati. Berapa sapi hidup yang meninggal ?

___________________

6) Jika Anda hanya memiliki sebuah korek api dan memasuki sebuah ruangan DINGIN dan GELAP dimana disana terdapat sebuah sebuah pemanas minyak, lampu minyak dan sebuah lilin, manakah yang akan Anda nyalakan duluan ?

____________________

7) Seorang pria membangun sebuah rumah persegi-panjang dengan keempat dindingnya menghadap selatan. Seekor beruang besar masuk rumah tersebut. Apa warna beruang tersebut ?

____________________

8) Ambil 2 buah apel dari 3 buah apel. Berapa buah apel yang Anda miliki sekarang ? ___________________

9) Berapa ekor binatang dari setiap jenis binatang yang dibawa Nabi Musa ambil ketika berada di laut Maluku ?

___________________

10) Jika Anda mengendarai sebuah bis dengan penumpang berjumlah 43 orang dari Bandung menuju Jakarta, lalu mampir di Purwakarta untuk mengambil 7 orang lainnya dan menurunkan 5 penumpang, lalu di Cianjur menurunkan 8 penumpang dan menaikkan 4 penumpang baru, serta akhirnya mencapai pintu tol Jagorawi pada 3 jam kemudian, siapa nama supirnya ?

____________________

--------------

Perintah Test IQ : Jika waktunya belum 10 menit periksalah kembali jawaban Anda. Jika sudah sepuluh menit, letakkan alat tulis Anda. Periksalah jawaban Anda di atas dengan kunci jawaban yang benar dibawah ini. Ingat, JANGAN nyontek !

SEMOGA ANDA BERUNTUNG !

Jawaban :

----------

1) Semuanya (12 bulan). Setiap bulan memiliki paling sedikit 28 hari.

2) 2 jam. Jika Anda minum tablet pertama pukul 7 pagi, tablet kedua harus diminum pukul 8 pagi dan tablet ketiga (terakhir) harus diminum pukul 9 pagi. Karenanya, seluruhnya memerlukan waktu 2 jam.

3) 1 jam. Jam weker akan berdering pukul 9 malam karena weker tidak bisa membedakan waktu-pagi dan waktu-malam.

4) 70. Dibagi setengah adalah sama dengan dikali dua.

5) 9 sapi hidup.

6) Korek api.

7) Putih. Jika semua dinding menghadap Selatan, maka rumah tersebut berada di Kutub Utara. Semua beruang di kutub utara berwarna putih.

8) 2 buah apel. Saya punya 3 buah apel. Anda ambil 2 buah apel, berapa buah apel yang Anda miliki ?

9) Tidak satu pun. Itu Pattimura bukan Nabi Musa.

10) Andalah supirnya. Simak pertanyaannya dari awal dengan baik.

Score (dari nilai 10 jika semua benar) :

---------------------------------------

8+ Insinyur

7 Mahasiswa

6 Siswa SMU

5 Siswa SD

4 Guru

3 Guru SMU

2 Dosen

1 Anggota Kongres / Legislatif

[kalo nggak sesuai jangan marah ... namanya juga humor, he ... he ... he ...]

Tuesday, August 26, 2008

Enam Pertanyaan

Suatu hari Seorang Guru berkumpul dengan murid-muridnya. ..
Lalu beliau mengajukan enam pertanyaan.. ..
Pertama...
"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini...???"
Murid-muridnya ada yang menjawab.... "orang tua", "guru", "teman", dan "kerabatnya" ..
Sang Guru menjelaskan semua jawaban itu benar...
Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "kematian".. ..
Sebab kematian adalah PASTI adanya....
Lalu Sang Guru meneruskan pertanyaan kedua...
"Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini...???"
Murid-muridnya ada yang menjawab... "negara Cina", "bulan", "matahari", dan "bintang-bintang" ...
Lalu Sang Guru menjelaskan bahwa semua jawaban yang diberikan adalah benar...
Tapi yang paling benar adalah "masa lalu"...
Siapa pun kita... bagaimana pun kita...dan betapa kayanya kita... tetap kita
TIDAK bisa kembali ke masa lalu...
Sebab itu kita harus menjaga hari ini... dan hari-hari yang akan datang..
Sang Guru meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga...
"Apa yang paling besar di dunia ini...???"
Murid-muridnya ada yang menjawab "gunung", "bumi", dan "matahari".. ..
Semua jawaban itu benar kata Sang Guru ...
Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "nafsu"...
Banyak manusia menjadi celaka karena memperturutkan hawa nafsunya...
Segala cara dihalalkan demi mewujudkan impian nafsu duniawi ...
Karena itu, kita harus hati-hati dengan hawa nafsu ini... jangan sampai
nafsu membawa kita ke neraka (atau kesengsaraan dunia dan akhirat)...
Pertanyaan keempat adalah...
"Apa yang paling berat di dunia ini...???"
Di antara muridnya ada yang menjawab... "baja", "besi", dan "gajah"...
"Semua jawaban hampir benar...", kata Sang Guru ..
tapi yang paling berat adalah "memegang amanah"...
Pertanyaan yang kelima adalah... "Apa yang paling ringan di dunia ini...???"
Ada yang menjawab "kapas", "angin", "debu", dan "daun-daunan" ...
"Semua itu benar...", kata Sang Guru...
tapi yang paling ringan di dunia ini adalah "meninggalkan ibadah"...
Lalu pertanyaan keenam adalah...
"Apakah yang paling tajam di dunia ini...???"
Murid-muridnya menjawab dengan serentak... "PEDANG...!! !"
"(hampir) Benar...", kata Sang Guru
tetapi yang paling tajam adalah "lidah manusia"...
Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati... dan
melukai perasaan saudaranya sendiri...
Sudahkah kita menjadi insan yang selalu ingat akan KEMATIAN...
senantiasa belajar dari MASA LALU...
dan tidak memperturutkan NAFSU...???
Sudahkah kita mampu MENGEMBAN AMANAH sekecil apapun...
dengan tidak MENINGGALKAN IBADAH....
serta senantiasa MENJAGA LIDAH kita...???

--diambil dari milist
Voice_of_Seraphim--

Monday, August 25, 2008

Berita Public Training dari Choice Management Consultants

1. Customer Satisfaction As A Selling Tool: 4 September - Rp875.000,- (SUDAH PASTI DIADAKAN)
Trainer: Anton Karya

2. Preparing Yourself for Interview: 6 September & 20 September (@ ½ day) - Rp1.000.000,-
Speaker: Carlina Patuwo

3. Self Leadership: 10-11 September – Rp1.750.000,-
Speaker: Kesna Yudianto

4. Outstanding Customer Service Skills: 12 September – Rp875.000,-
Trainer: Alviko Ibnugroho

5. Brand Yourself For Success – The Power of Personal Branding: 16-17 September (@ ½ day) – Rp1.000.000,-
Trainer: Lina Patuwo

6. Emotional Intellingence for Secretaries: 24-25 September – Rp1.985.000,-
Trainer: Kesna Yudianto

For mor information, please contact:
PT. CHOICE MANAGEMENT CONSULTANTS
@ Arthaloka Building, 11th floor, suite 1106
Jalan Jenderal Sudirman 2 Jakarta 10220

Telephone: (021) 251 1460-62

Tuesday, August 19, 2008

TIPS Membuka Usaha: Tempat Makan

Tergerak oleh teman yang belum lama membuka usaha tempat makan di daerah BSD, tetapi sekarang tidak lanjut lagi. Maka kuputuskan untuk menuliskan sedikit pemikiranku tentang bisnis makanan. Semoga bermanfaat

Dilihat dari kacamata Marketing Mix (4P):

  1. Product

Tentunya harus enak rasanya dan bersih. Sebisa mungkin jadikan masakan/makanan-nya unik. Bisa dipertimbangkan pula menjual makanan yg sehat, mengingat sekarang ini masyarakat kita sudah lebih sadar kesehatan (dengan adanya ”Let’s Go Green” campaign, Bike to Work, dll). Disesuaikan dengan segmentasi dan Target Market (TM) yg diincar:

- Citarasa harus dijaga: untuk TM yg food lover/pecinta kuliner

- Asal bisa dimakan, cepat saji: untuk TM lainnya (semisal: orang kantoran, anak muda yg suka nongkrong, anak kuliah/SMA)

  1. Place

Strategis sesuai TM-nya. Bila mengincar segmen anak muda (12-25 tahun) maka cocok di tempat hang-out mereka. Seperti: mall, cafe, tenda pinggir jalan, food court sekolah/kampus.

Bila segmentasinya orang kantoran/executive maka yang paling cocok adalah daerah sekitar perkantoran. Seperti: food court/kantin di dalam gedung/kantor. Dalam kasus yang terakhir ini, biasanya hanya mengandalkan pemasukan dari jam makan siang. Bisa dikombinasikan dengan katering makan siang ke daerah lain.

  1. Price

Banyak orang berkata bahwa profit usaha makanan bisa mencapai lebih dari 100%. Karena usaha ini memadukan jual beli produk (makanan dan minuman) dan jasa (memasak, meracik). Harga makanan yang Anda jual akan sangat bergantung pada konsep rumah makan yang Anda tawarkan, segmen pasar yang Anda tuju dan lokasi rumah makan itu sendiri. Hindari price-war dengan usaha tempat makan sekitar, karena strategi price-war hanya memperlihatkan ketidakmampuan mengatasi kompetisi yang ada.

  1. Promotion

Wajib, kudu, mesti harus hukumnya !!! klo gak dilakukan promosi, bagaimana orang tau bahwa kita buka usaha disitu ??

- Mouth-to-mouth: merupakan pilihan yang cost-effective (murah) dan efisien. Cukup beritahu/beritakan informasi bahwa Anda buka usaha ke setiap orang/teman/relasi yang kita temui/by-phone

- Online promotion: manfaatkan teknologi yang ada untuk me-reduce cost. Seperti: e-mail blast (broadcast email dengan format tertentu ke e-mail teman-2 kita à hati-hati masuk folder spam/bulk mail), SMS blast, broadcast chat (dengan software messenger, spt: YM, Gtalk, MSN Messenger, AOL, ICQ, dll), forum yang kita ikuti (sertakan di footer), mailing list yang Anda ikuti. Buatlah format tulisan yang berbeda dan disesuaikan dengan media-nya.

- Media cetak: memang memakan biaya tapi termasuk murah, efektif dan tepat sasaran. HARUS ada peta lokasi yang mudah dimengerti oleh orang awam, jangan hanya menyertakan alamat saja.

Tuliskan besar-besar dalam brosur/spanduk Anda, tulisan: DISCOUNT / beli 1 gratis 1 / bayar 1x, gratis makan esok hari. Gunakan tawaran yang tidak mungkin ditolak oleh orang lain. Terutama untuk soft-opening, kalau perlu, gratiskan tiap makanan yang ada pada 1-3 hari pertama. Tujuannya hanya 1: agar orang lain tau bahwa ada tempat makan disana. Sesuai dengan ajaran TDW dalam Marketing Revolution, kalimat penawaran harus ada jangka waktu tertentu dan benar-benar memiliki TAGLINE yang langsung menimbulkan minat orang untuk membeli barang yg kita jual.

- Kerjasama dengan pihak lain yang di sekitar Anda atau rekan Anda yg memiliki usaha. Misal: gunting rambut di salon si X (teman Anda) akan mendapat discount 50% makan di Resto Anda [Co-branding perlu dipertimbangkan]

Setelah membaca (baru 45 halaman ^^) Marketing Revolution-nya Tung Desem Waringin, aku ingin segera menerapkannya dalam perusahaanku sendiri.

“Bagaimana menciptakan penawaran yang mengurangi atau meniadakan keberatan/kesengsaraan/resiko/hal-hal yang negatif” sangat bermakna dan applicaple dalam bisnis IT Solution yang sedang kugeluti. Bagaimana menjual suatu solusi IT yang sedikit mahal kepada orang awam yang (maaf) tidak begitu mengerti dan menghargai IT sebagai nilai tambah dalam bisnis mereka. Kadang ada prospect yang enggan berinvestasi dalam jumlah yang cukup besar dalam IT, padahal secara hitung-hitungan dan statistik, justru dengan sistem kerja yang sistematis dibantu dengan sistem informasi IT yang berdaya guna, menciptakan efektifitas dan efisiensi yang tinggi.


Contoh mudah, dalam industri dagang (produk) menerbitkan faktur/invoice, surat jalan, Purchase Order, Sales Order dan Inventory Control (stock opname) tentu hal yang biasa. Dengan dibantu oleh IT, pastinya jauh lebih efisien dan me-reduce human error juga reduce cost (banyak paper less loh..)

Sedikitnya ada 4 poin yang menarik untuk di-test:

- Garansi: beli kembali dengan harga turun 10%-15% setelah 1 tahun.

- Garansi terkuat di bidangnya. Misal perusahaan lain hanya berani kasih 1 tahun garansi, maka kami akan memberi 3 tahun garansi secara GRATIS (baca: Cuma-Cuma). Dijamin bugs free !

- Mengumpulkan testimoni (tentunya yang positif) dari customer lama

- Free support: dikirim ahli produk/jasa SAMPAI BISA pakai / sampai dengan jangka waktu tertentu.

Wish our luck guys !

Exorcism ? Yeah... i do believe

Bagi yang gak tau apa itu exorcist, silakan klik di sini
Adalah tepat pada HUT RI ke 63, 17 Agustus 2008, aku menyaksikan sendiri, bagaimana seorang wanita ”kemasukan” roh halus yang jahat. Dengan dibantu suami, dua orang wanita dan tentu saja diriku, kami berusaha keras untuk mengusir roh itu dari dalam dirinya. Kejang, jeritan, cakaran dan segala daya untuk menolak kami yang ada disitu nampak dalam diri wanita itu, sebut saja A.

Awalnya ketika aku bermain ke rumah itu, kulihat wajah A tampak bengong dan lesu. Ketika kutegur, ia tak tampak seperti biasanya. Setelah pergi keluar sebentar, ketika kembali ke rumah, A pingsan. Dipapah ke sofa terdekat untuk dibaringkan. Aku mulai sedikit panik, segera kuambil selembar sisa kardus air mineral untuk mengipasinya. Kukira itu pingsan ‘biasa’, kurang oksigen atau darah rendah. Sehingga, ia butuh asupan udara segar dan tidak boleh ada orang di dekatnya, supaya udara dapat masuk dengan bebas ke dalam hidung si A. Dugaanku SALAH BESAR !!

Suaminya mengaku bahwa kejadian ini telah berlangsung 3 hari. Si A sering bengong dan kemasukan. “Amukannya seperti macan liar”, papar suaminya. Dalam bayangan/mimpi dari A, roh itu berwujud kakek tua yang mencoba menenggelamkan dirinya dalam air. Ia ingin membunuh A. Roh halus ini jelas tidak main-main. Kata si kakek, ada seekor macan putih yang ingin menyerang, maka si kakek berpesan pada A untuk berhati-hati. Padahal terbalik, macan itu yang ingin melindungi A dari serangan si kakek. Kata roh jahat ini, saat ditanya oleh kami “siapa yang nyuruh lu ??” Ia mengaku seorang dukun (maaf-tidak ada maksud diskriminasi ras disini) batak.
Setelah diusut, macan putih tersebut adalah bawaan seorang anak buah dari kakek A yang memiliki ilmu gaib dan sebatang keris. Karena kakek A telah meninggal, maka anak buah itu mencari pewaris kekuatan, dua cucu perempuan menjadi targetnya. Satu si A, satu lagi adiknya, sebut saja si C. C pernah dirasuki, tetapi berhasil menolak. Unfortunately, A tidak sekuat C.

Sekurangnya 4 (empat) kali penyerangan itu berlangsung. Tetapi tidak terus menerus, ada delay nya juga. Ternyata setan juga bisa cape loch ^^;;

Ketika roh halus itu mengamuk dalam A, suaminya memegang tangan kiri, aku menggenggam tangan kanan (kukunya kebetulan panjang, dan sempat menancap di tangan kananku), adik perempuan (B) memegang kakinya, dan C mengurus kepalanya. Semua berdoa menurut keyakinan masing-masing. Ada yang meneriaki setan itu agar keluar daripada-nya. Ada yang menantang setan itu. Aku? Terus mengucap kata “Yesus” dan berdoa Bapa Kami, Salam maria. Sempat kulantunkan lagu “Yesus...Yesus” atau Janji-Mu seperti Fajar”. Dalam doa yang kencang, kumemohon agar Tuhan menyelamatkan jiwa A, karena kutahu “Roh yang ada di dalam A lebih besar daripada roh yang ada dalam dunia”. Dengan mata terpejam air mataku mengalir keluar.
Ketika ke dua bibi pulang, B segera berseru agar mereka membantu. Keluarga ini memang mendukung multi-agama. Kedua bibi dan B Budhist, A menganut Katholik sejak menikahi suaminya. C Kristen. Sempat 3 macam doa dari agama yang berbeda kudengar, walau keadaan genting, aku sempat tersenyum dalam hati... ngusirnya pake agama yang mana ?? hehe... kan gak peduli agamanya, yang penting keyakinan dan iman kita saja.

Bawang putih keluar dan dioleskan ke kaki A. Setannya tambah mengamuk. Badannya meronta-ronta seperti kekuatan seorang pegulat profesional 80kg. Sapu lidi juga dikibas-kibaskan guna mengusir roh itu. Hio juga dinyalakan. Tapi, semua useless...

Ketika tenang, A sempat kehabisan napas, karena “ditenggelamkan” dalam air. Muka-nya benar-benar lemas.

Tampaknya si dukun yang menyerang, telah membawa kuku macan untuk menangkal macan putih. Keadaan semakin gawat.

C mengusir setan itu dengan seruan-seruan doa, nampaknya si setan tidak senang, diseranglah si C. C memekik kesakitan, “Gw gak bisa napas, dicekek...” jelas, ini bukan main-main. Aku konsentrasi pada A, B menolong C sambil terus memaki setan itu agar keluar dan tidak mengganggu keluarganya. Setelah bbrp menit, serangan berakhir. C tampak kesakitan dan pucat. Dengan lemas ia berkata bahwa setan itu berbicara padanya “kalau lu bantu dia, gw bunuh lu !” Mendengar itu, senyum ku mengembang.

Heran... tidak ada suatu kekuatiran dalam diriku. Mungkin, aku sungguh percaya pada Tuhan, tak ada yang tak mungkin baginya. Siapa sih setan ini, berani membunuh hamba Tuhan ? Cuma roh halus yang derajatnya dibawah manusia ajah sok blagu. Asal lu tau yah setan, Tuhan gw itu jauh-jauh-jauh lebih JAGO dan powerful dibanding cecunguk kaya lu. Ditiup aja, ilang lu untuk selamanya. *maap...emosi meningkat*

Tidak lupa aku minta dukungan doa dari romo dan pendukung doa ku waktu ikut kursus tahun lalu.

Posisi C pun berubah-ubah, dari tidur di sofa, jatuh ke lantai sampai kembali duduk di sofa . Setelah akhirnya semua reda, C disadarkan dan dipaksa minum air putih dan teh manis hangat.

Menurut A, waktu serangan itu, untuk berbicara saja ia tidak bisa. Ditahan dan dicekik oleh roh tersebut. Sayang sekali, andai saja ia lebih percaya pada Tuhannya dan melawan setan tersebut, mungkin kejadiannya akan berbeda.

A menolak bantuan dari keluarganya untuk memanggil “orang pintar” untuk membantunya. Ia bersikeras pergi ke gereja jam 5 sore bersama suaminya dan ingin konseling dengan Romo di gereja. Kupikir itu tindakan bagus. Akhirnya kejadian itu pun berakhir ketika A dan suaminya pamit mau ke gereja.

Esoknya

A dengan semangat menggebu-gebu bercerita waktu ia di gereja. Seluruh bulu kuduknya berdiri, merinding. Seakan di dalam tubuhnya ada yang menolak kedatangannya ke gereja. Di bangku ia hanya bisa duduk diam dan termenung. Hampir mendapat serangan. Sewaktu romo melakukan doa syukur agung dan melakukan pemberkatan hosti, A merasakan ada roh yang keluar dari tubuhnya dan mendengar jeritan. Ia meng-klarifikasi pada suaminya, suaminya mendengar. Hanya 2 orang itu saja yang mendengar jeritan itu. Ketika menerima komuni, ia sempat merasa takut akan mendapat ‘serangan’, tapi hosti berhasil diterima, ketika duduk barulah A berani memakannya. Setan yang ada dalam dirinya memuntahkan hosti itu. Timbul keberanian dalam diri A, ia telan kembali muntahan itu. I myself believe in her story (aku sendiri percaya akan ceritanya).

Sekian dulu sharing (mungkin bisa dibilang sebagai kesaksian) dariku. Semoga semakin menguatkan teman-teman yang membaca.

Beberapa petikan Kitab Suci:
Untuk diriku sendiri:
I Korintus 16:13 Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!
Untuk siapa saja yang membaca:
Markus 14:38 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Untuk A:
I Petrus 5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Paling cocok untuk kasus ini:
I Yohanes 4:4 Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.

Why sinetron ?

Seorang teman gereja yang kebetulan bekerja di perusahaan film nasional yang cukup popular sempat berdiskusi denganku di sebuah café di daerah Kemang. Ia memaparkan bahwa kritikus/pemerhati film Indonesia sempat mengajukan usulan (atau lebih tepatnya menuntut) agar PH (Production House) untuk membuat acara lain selain sinetron. Karena dianggap, sinetron yang tayang di televisi swasta nasional di Indonesia itu sudah kehilangan esensinya, tidak ada moral story-nya, dan cenderung membodohi masyarakat. Pihak film maker (dalam hal ini PH) menyalahkan station televisi (semisal: RCTI, Indosiar, TransTV, dkk) karena pihak TV-lah yang membeli acara mereka dan “katanya” meminta acara sinetron kepada mereka. Kiblat stasiun TV adalah lagi-lagi rating, yang dimotori oleh AC Nielsen. Rating ini, FYI, didapat dari penonton televisi yang menonton suatu acara di suatu stasiun tertentu pada waktu tertentu. Tentunya penonton ini terpilih secara acak (sampai sekarang, saya belum menemukan satu orang pun yang pernah didata atau didatangi oleh pihak rating ini).


Nah untuk stasiun TV, mereka dihidupi oleh pemasang iklan yang notebene adalah corporate-corporate yang melihat rating dari suatu acara dan menyesuaikannya dengan TM (Target Market) dan segmen pasar mereka. Stasiun TV secara terus menerus memberi tontonan/tayangan kepada penontonnya. Inilah lingkaran setan yang melahirkan sinetron-sinetron (maaf) kurang mendidik yang melahirkan budaya konsumerisme dan anarkis, tanpa adanya kreativitas dan nasionalisme.


Memang tidak fair jika membandingkan negara kita dengan Amerika yang menghasilkan tontonan seri sekelas 24, Prison Break, Smallvile, Friends, Desperate Housewives atau bahkan Oprah. Banyak sekali perbedaan antara dua negara ini. Budaya, pola pikir masyarakatnya, kelas ekonominya, status sosialnya, pemerintahannya (satu demokrasi, satu federal à ini mempengaruhi industri perfilmannya loh...), pendidikan, sumber daya (baik manusia dan alam-nya), dan lamanya kemerdekaannya.


Saya ragu apakah dalam waktu 5 tahun mendatang, Indonesia bisa menerbitkan suatu film seri seperti yang telah disebutkan di atas? Se-meledak, se-seru dan se-hebat mereka-mereka itu. Benar-benar ragu. Bukannya mendewakan Hollywood, tapi pesimis dengan pekerja film di negara ini.


Memang sinetron tidak selamanya jelek, ada juga yang membawa nilai moral dan agama yang baik dan sungguh memiliki implikasi yang positif, tapi yang seperti ini jarang jumlahnya.

Satu hal yang saya petik dari ucapan teman saya, industri ini kurang mau ambil resiko untuk men-create sesuatu yang kreatif untuk dilempar ke pasar. Mau nya untung cepat dan instan. Mana ada yang seperti itu ? serial Friends saja baru meledak di akhir sesi 1, setelah di re-run. Baru akhirnya bisa sampai ada lanjutan sesion nya. Tidak ada yang instan, apalagi dalam hal bisnis.


Jadi, bila business stakeholder (baca: para petinggi di industri film) tidak mau ber-kreatif sedikit (tidak usah banyaklah) dalam membuat dan menggarap filmnya, tentunya jumlah sinetron akan berkurang, yang berimplikasi pada terciptanya tontonan yang lebih segar, mendidik dan berdaya guna bagi masyarakat Indonesia.


Maju terus perfilman Indonesia !

Friday, August 15, 2008

CULTURAL EXCHANGE IN GOLDEN RELATIONSHIP

Rabu, 27 Agustus 2008
Pkl. 17.00 - till drop
@ Gedung Y lantai 15 Kampus Atma Jaya Semanggi
Jln. Jend. Sudirman no. 51, Jakarta

Menampilkan:
Tari Saraswati, Gamelan, Arumba Pelangi-Pelangi, Poco-Poco, Tari Saman
Onikenbai, Arauma, Jumonjibaru, Hagi, Okiage, Oni, Choshi, Nanazumai, Miyake, Eisa
(Performed by: 60 orang yg tergabung dalam Geisou - Universitas Ritsumeikan APU di Jepang)
Special Performance: Soran Bushi by K3J

HTM: Rp 10.000
Include Snack & Sertificate
Tiket bisa dibeli secara cash di stand K3J (depan Taman Frans Seda Kampus Atma Jaya Semanggi)
atau dipesan dengan transfer melalui KC (081808262757)

Untuk info lebih lanjut, hubungi:
KC: 081808262757
Herman: 081807528603

Thursday, August 14, 2008

Goodness of the Day

Dua orang yang baik, tapi, mengapa perkawinan tidak berakhir bahagia?(ps. Non of the characters below are directly related with the Sender)

Ibu saya adalah seorang yang sangat baik, sejak kecil, saya melihatnya dengan begitu gigih menjaga keutuhan keluarga. Ia selalu bangun dini hari, memasak bubur yang panas untuk ayah, karena lambung ayah tidak baik, pagi hari hanya bisa makan bubur.

Setelah itu, masih harus memasak sepanci nasi untuk anak-anak, karena anak-anak sedang dalam masa pertumbuhan, perlu makan nasi, dengan begitu baru tidak akan lapar seharian di sekolah. Setiap sore, ibu selalu membungkukkan nbadan menyikat panci, setiap panci di rumah kami bisa dijadikan cermin, tidak ada noda sedikikt pun.
Menjelang malam, dengan giat ibu membersihkan lantai,mengepel seinci demi seinci, lantai di rumah tampak lebih bersih dibanding sisi tempat tidur orang lain, tiada debu sedikit pun meski berjalan dengan kaki telanjang.

Ibu saya adalah seorang wanita yang sangat rajin. Namun, di mata ayahku, ia (ibu) bukan pasangan yang baik. Dalam proses pertumbuhan saya, tidak hanya sekali saja ayah selalu menyatakan kesepiannya dalam perkawinan, tidak memahaminya. Ayah saya adalah seorang laki-laki yang bertanggung jawab.Ia tidak merokok, tidak minum-minuman keras, serius dalam pekerjaan, setiap hari berangkat kerja tepat waktu, bahkan saat libur juga masih mengatur jadwal sekolah anak-anak, mengatur waktu istrirahat anak-anak,ia adalah seorang ayah yang penuh
tanggung jawab,mendorong anak-anak untuk berpretasi dalam pelajaran.

Ia suka main catur, suka larut dalam dunia buku-buku kuno. Ayah saya adalah seoang laki-laki yang baik, di mata anak-anak, ia maha besar seperti langit, menjaga kami, melindungi kami dan mendidik kami. Hanya saja, di mata ibuku, ia juga bukan seorang pasangan yang baik, dalam proses pertumbuhan saya, kerap kali saya melihat ibu menangis terisak secara diam diam di sudut halaman.
Ayah menyatakannya dengan kata-kata, sedang ibu dengan aksi, menyatakan kepedihan yang dijalani dalam perkawinan.

Dalam proses pertumbuhan, aku melihat juga mendengar ketidakberdayaan dalam perkawinan ayah dan ibu, sekaligus merasakan betapa baiknya mereka, dan mereka layak mendapatkan sebuah perkawinan yang baik.

Sayangnya, dalam masa-masa keberadaan ayah di dunia, kehidupan perkawinan mereka lalui dalam kegagalan, sedangkan aku, juga tumbuh dalam kebingungan, dan aku bertanya pada diriku sendiri : Dua orang yang baik mengapa tidak diiringi dengan perkawinan yang bahagia? Pengorbanan yang dianggap benar.

Setelah dewasa, saya akhirnya memasuki usia perkawinan, dan secara perlahan -lahan saya pun
mengetahui akan jawaban ini.
Di masa awal perkawinan, saya juga sama seperti ibu, berusaha menjaga keutuhan keluarga, menyikat panci dan membersihkan lantai, dengan sungguh-sungguh berusaha memelihara perkawinan sendiri.
Anehnya, saya tidak merasa bahagia ; dan suamiku sendiri, sepertinya juga tidak bahagia. Saya merenung, mungkin lantai kurang bersih, masakan tidak enak, lalu, dengan giat saya membersihkan lantai lagi, dan memasak dengan sepenuh hati. Namun, rasanya, kami berdua tetap saja tidak bahagia. Hingga suatu hari, ketika saya sedang sibuk membersihkan lantai, suami saya berkata : istriku, temani aku sejenak mendengar alunan musik!
Dengan mimik tidak senang saya berkata : apa tidak melihat masih ada separoh lantai lagi yang belum di pel ?

Begitu kata-kata ini terlontar, saya pun termenung, kata-kata yang sangat tidak asing di telinga, dalam perkawinan ayah dan ibu saya, ibu juga kerap berkata begitu sama ayah. Saya sedang mempertunjukkan kembali perkawinan ayah dan ibu, sekaligus mengulang kembali ketidakbahagiaan dalam perkawinan mereka.
Ada beberapa kesadaran muncul dalam hati saya. Yang kamu inginkan ?
Saya hentikan sejenak pekerjaan saya, lalu memandang suamiku, dan teringat akan ayah saya... Ia selalu tidak mendapatkan pasangan yang dia inginkan dalam perkawinannya, Waktu ibu menyikat panci lebih lama daripada menemaninya. Terus menerus mengerjakan urusan rumah
tangga, adalah cara ibu dalam mempertahankan perkawinan, ia memberi ayah sebuah rumah yang bersih, namun, jarang menemaninya, sibuk mengurus rumah, ia berusaha mencintai ayah dengan caranya, dan cara ini adalah mengerjakan urusan rumah tangga.
Dan aku, aku juga menggunakan caraku berusaha mencintai suamiku. Cara saya juga sama seperti ibu, perkawinan saya sepertinya tengah melangkah ke dalam sebuah cerita, dua orang yang baik mengapa tidak diiringi dengan perkawinan yang bahagia.

Kesadaran saya membuat saya membuat keputusan (pilihan) yang sama. Saya hentikan sejenak pekerjaan saya, lalu duduk di sisi suami, menemaninya mendengar musik, dan dari kejauhan, saat memandangi kain pel di atas lantai seperti menatapi nasib ibu. Saya bertanya pada suamiku : Apa yang kau butuhkan ?

Aku membutuhkanmu untuk menemaniku mendengar musik, rumah kotor sedikit tidak apa-apa-lah, nanti saya carikan pembantu untukmu, dengan begitu kau bias menemaniku! ujar suamiku.

Saya kira kamu perlu rumah yang bersih, ada yang memasak untukmu, ada yang mencuci pakianmu.... dan saya mengatakan sekaligus serentetan hal-hal yang dibutuhkannya. Semua itu tidak penting-lah! ujar suamiku. Yang paling kuharapkan adalah kau bisa lebih sering menemaniku.

Ternyata sia-sia semua pekerjaan yang saya lakukan, hasilnya benar-benar membuat saya terkejut. Kami meneruskan menikamti kebutuhan masing-masing, dan baru saya sadari ternyata dia juga telah banyak melakukan pekerjaan yang sia-sia, kami memiliki cara masing-masing bagaimana mencintai, namun, bukannya cara pihak kedua.

Jalan kebahagiaan
Sejak itu, saya menderetkan sebuah daftar kebutuhan suami, dan meletakkanya di atas meja buku, Begitu juga dengan suamiku, dia juga menderetkan sebuah daftar kebutuhanku.
Puluhan kebutuhan yang panjang lebar dan jelas, seperti misalnya, waktu senggang menemani pihak kedua mendengar musik, saling memeluk kalau sempat, setiap pagi memberi sentuhan selamat jalan bila berangkat.

Beberapa hal cukup mudah dilaksanakan, tapi ada juga yang cukup sulit, misalnya dengarkan aku, jangan memberi komentar. Ini adalah kebutuhan suami. Kalau saya memberinya usul, dia bilang akan merasa dirinya akan tampak seperti orang bodoh.

Menurutku, ini benar-benar masalah gengsi laki-laki. Saya juga meniru suami tidak memberikan usul, kecuali dia bertanya pada saya, kalau tidak saya hanya boleh mendengar dengan serius, menurut sampai tuntas, demikian juga ketika salah jalan.

Bagi saya ini benar-benar sebuah jalan yang sulit dipelajari, namun, jauh lebih santai daripada
mengepel, dan dalam kepuasan kebutuhan kami ini, perkawinan yang kami jalani juga kian hari semakin penuh daya hidup.

Saat saya lelah, saya memilih beberapa hal yang gampang dikerjakan, misalnya menyetel musik ringan, dan kalau lagi segar bugar merancang perjalanan keluar kota .

Menariknya, pergi ke taman flora adalah hal bersama dan kebutuhan kami, setiap ada pertikaian, selalu pergi ke taman flora, dan selalu bisa menghibur gejolak hati masing-masing. Sebenarnya, kami saling mengenal dan mencintai juga dikarenakan kesukaan kami pada taman flora, lalu bersama kita menapak ke tirai merah perkawinan, kembali ke taman bisa kembali ke dalam suasana hati yang saling mencintai bertahun-tahun silam.

Bertanya pada pihak kedua : Apa yang kau inginkan, kata-kata ini telah menghidupkan sebuah jalan kebahagiaan lain dalam perkawinan. Keduanya akhirnya melangkah ke jalan bahagia.

Kini, saya tahu kenapa perkawinan ayah ibu tidak bias bahagia, mereka terlalu bersikeras menggunakan cara sendiri dalam mencintai pihak kedua, bukan mencintai pasangannya dengan cara pihak kedua.

Diri sendiri lelahnya setengah mati, namun, pihak kedua tidak dapat merasakannya, akhirnya ketika menghadapi penantian perkawinan, hati ini juga sudah kecewa dan hancur.

Karena Tuhan telah menciptakan perkawinan, maka menurut saya, setiap orang pantas dan layak memiliki sebuah perkawinan yang bahagia, asalkan cara yang kita pakai itu tepat, menjadi orang yang dibutuhkan pihak kedua! Bukannya memberi atas keinginan kita sendiri,perkawinan yang baik, pasti dapat diharapkan.

Pantun kocak 2

Ke irian beli cendrawasih
Cukup sekian dan terima kasih
Ke irian lewat solo
Cukup sekian gitu lo

Pantun Kocak 1

Jalan-jalan ke Manado
Jangan lupa beli pepaya
Kalau mau cari jodo
Pilih yang ganteng seperti saya

Friday, August 8, 2008

10 RESEP SUKSES BANGSA JEPANG

1. KERJA KERAS
Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911
jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari,sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5- 6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan "agak memalukan" di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk "yang tidak dibutuhkan" oleh perusahaan.

2. MALU
Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran. Masuk ke dunia
modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena "mengundurkan diri" bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah
anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.

3. HIDUP HEMAT
Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00.

4. LOYALITAS
Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan.

5. INOVASI
Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah.

6. PANTANG MENYERAH
Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia . Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki , disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo. Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen) . Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi kerajaan bisnis di era kekinian. Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan).

7. BUDAYA BACA
Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh
kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institut penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan.

8. KERJASAMA KELOMPOK
Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa "1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok" . Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan "rin-gi" adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam "rin-gi".

9. MANDIRI
Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Seorang anak yang baru masuk TK (Yochien) di Jepang. D ia harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua. Teman-temen seangkatan saya dulu di Saitama University mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka "meminjam" uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya.

10. JAGA TRADISI
Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini. Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan. Sampai saat ini orang
Jepang relatif menghindari berkata "tidak" untuk apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena "hai" belum tentu "ya" bagi orang Jepang Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang. Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya. Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk beberapa insentif lain untuk orang-orang yang masih bertahan di dunia pertanian. Pertanian Jepang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.


Thursday, August 7, 2008

8P Pada Services Marketing

Umumnya kita mengenal ada 4P dalam marketing mix, yakni Product, Price, Place dan Promotion. Namun dalam pemasaran jasa atau services marketing, masih ada 4P yang lain yaitu Process, People, Physical Environment dan Productivity & Quality.

Pemasaran jasa memiliki lebih banyak aspek ketimbang produk karena karakteristik keduanya berbeda. Sebelum menjelaskan 4P tambahan dalam pemasaran jasa, kita lihat dulu perbedaaan antara Jasa dan Produk,

Perbedaan Produk dan Jasa

  • Produk adalah sesuatu yang tangible, terlihat secara fisik sedangkan Jasa adalah intangible.
  • Pada Produk, ada rentang waktu antara proses produksi, delivery dan konsumsi sedangkan pada Jasa, ketiga proses dilakukan pada saat bersamaan.
  • Pelanggan tidak terlibat dalam proses produksi sebuah Produk, sebaliknya dalam Jasa, proses produksinya melibatkan langsung pelanggan.
  • Produk memiliki inventaris, tidak demikian halnya dengan Jasa.
  • Produk membutuhkan saluran distribusi secara fisik sedangkan Jasa bisa non-fisik seperti Internet.

Saat ini sulit mengkotak-kotakan lini bisnis perusahaan apakah berbasis Produk atau Jasa karena cenderung membaur. Perusahaan yang memiliki produk juga menawarkan jasa sedangkan perusahaan jasa mulai masuk ke produk. Strategi ini tentunya demi memberikan customer value yang lebih tinggi.

4P tambahan

  • Process. Komponen ini adalah serangkaian aktivitas yang terjadi pasa saat penghantaran jasa. Sebagai sesuatu yang intangible, workflow di atas kertas itulah ‘wujud’ sebuah jasa.
  • People. Workflow tak berarti tanpa orang yang menjalankannya. Oleh karena itu, orang juga termasuk dalam komponen marketing mix jasa.
  • Physical Environment. Ini adalah elemen-elemen fisik pada saat menghantarkan jasa yang menentukan juga nilai dari jasa tersebut di mata konsumen.
  • Productivity & Quality. Dalam Jasa juga ada komponen biaya yang dihitung berdasarkan aktivitas, makanya kita mengenal istilah activity based accounting. Sementara itu kualitas sangat penting pada Jasa ketimbang pada produk. Jika produk kualitas rendah masih bisa laku di pasar, tidak demikian halnya dengan Jasa.

Mengembalikan voucher yang bukan hak-ku ke radio PAS FM

Voucher MAP Rp 100 rb tanpa expired date, can you imagine that ?
Hak ku memang hanya voucher sebesar Rp 100rb, tetapi yang kuterima adalah Rp 200rb (Rp 100rb + Rp 50rb + Rp 50rb). Memang pihak PAS FM telah lalai memberi amplop kepadaku, tanpa dicek terlebih dahulu. Mereka juga confirm by phone padaku, tapi saat itu aku belum sadar bahwa voucher yg kuterima itu ternyata berlebih. Dengan guilty feeling dan dicampur hati gundah gulana, akhirnya tadi sore kukembalikan Voucher itu pada resepsionis PAS FM, tepat ketika acara Pak Abraham Lembang selesai, beliau sempat berpapasan dengan ku.

Pulang dari Gajah Mada Tower, diriku langsung menuju Gereja Santa dengan pengantara TransJakarta dan Metro Mini 75. Rencana awal adalah meeting, 19.30 untuk membahas website gereja. Sembari nunggu kusempatkan mampir ke PDKK di basement. Rapat berlangsung cukup lama, sekitar pkl 21.00 rapat bubar dan Rm. Marwan menawarkan untuk mampir sebentar ke ruang pribadi pastoran. Ditemani Mas Yo dan Mas Joko, akhirnya berbuntut makan malam bersama. hehe... Mumpung ditawarin..rejeki tidak
boleh ditolak.. alhasil, sampai rumah pkl. 23.00. Badan memang lelah, tapi pikiran dan otak ini tidak berhenti berputar.

Tuesday, August 5, 2008

Start Your 'Bad Decision' Today

Adnan Khasogi, yang termasuk salah satu orang paling kaya di dunia, pernah ditanya oleh wartawan tentang rahasia suksesnya.

Adnan menjawab "Good Decision, Good Decision, and Good Decision". Wartawan itu lalu bertanya lagi, apa yang menyebabkan dia bisa membuat keputusan yang tepat tersebut. Adnan menjawab "Experiences, Experiences, and Experiences".

Wartawan itu masih penasaran, dan bertanya, hal apa yang menyebabkan Adnan mempunyai pengalaman. Adnan menjawab "Bad Decision, Bad Decision,and Bad Decision".

Apa yang dikatakan oleh Adnan Khasogi diatas menunjukkan bahwa kesuksesan yang diraihnya saat ini adalah hasil dari kesalahan-2 tindakan yang pernah dialakukan sebelumnya, proses belajar dari kesalahan-2 tersebut menjadi suatupengalaman, dan pengulangan tindakan menjadi lebih baik.

Kita selama ini selalu berpendapat, bahwa pengalaman adalah guru yang paling baik. Tapi banyak orang yang keliru menafsirkan definisi dari pengalaman itu sendiri. Jika dalam kehidupan anda pernah patah hati misalnya, apakah itu suatu pengalaman ? Kalau patah hati itu membuat kehidupan anda menjadi suram, dunia terasa hampa, dan anda menjadi enggan untuk berbincang dengan orang lain, itu bukanlah pengalaman. Itu lebih tepat disebut tragedi. Namun jika anda mau melihat lebih dalam, apa yang salah dari

hubungan anda, dan belajar untuk tidak mengulanginya lagi lain kali, itulah pengalaman.

PENGALAMAN ITU BUKAN APA YANG TERJADI PADA KEHIDUPAN KITA, NAMUN APA YANG KITA LAKUKAN KETIKA ADA SESUATU YANG TERJADI DALAM KEHIDUPAN KITA

Ada sebagian orang yang ingin jalan pintas di dalam hidupnya, dimana mereka ingin langsung membuat `good decision' dalam setiap langkahnya. Mereka ingin melompati tahapan `experiences' dan `bad decision'.

Karena ingin langsung sempurna, langsung sekali jadi, maka mereka membuat banyak sekali analisa dari berbagai sisi. Satu halangan kecil bisa membuat mereka menunda membuat `good decision' tersebut. Pada akhirnya, `good decision' itu tidak akan pernah dibuat, karena waktu mereka habis untuk selalu melakukan analisa dan analisa.

Coba amati di lingkungan sekitar kita. Adakah rekan anda, kerabat atau kolega bisnis yang seperti itu ? Lima tahun yang lalu mungkin mereka pernah mengatakan akan menjadi seorang wirausaha. Tapi sampai hari ini keinginan itu tetap sebuah keinginan.

Mereka akan berkata bahwa ada hal-2 yang menghalangi niat mereka, apakah itu pasar yang lagi sepi, harga bahan baku yang mahal, krisis moneter, dollar lagi tinggi, dsb.

Tapi sebenarnya bukan itu yang menghalangi mereka. Halangan mereka yang utama adalah mereka takut bila ternyata `good decision' yang mereka buat ternyata sebuah `bad decision'.

Sebenarnya apakah yang menakutkan dari membuat sebuah `bad decision' ?

Sebenarnya `bad decision' hanyalah sebuah proses, dan tidak final sifatnya. Proses ini akan menjadi kesalahan jika kita keliru mempersepsikannya serta memberikan respon yang keliru. Dan kesalahan akan menjadi kegagalan jika kita terus menerus memberikan respon yang keliru terhadapnya.

Orang-orang sukses adalah mereka yang mengubah `bad decision' menjadi suatu pelajaran, memperbaiki keputusan mereka dan melakukan dengan cara yang berbeda.

Karena sesungguhnya, jalan menuju kesuksesan pasti melewati suatu kegagalan.

Hanya mereka yang berani membuat `bad decision' dan belajar daripadanya yang akan mencapai tujuannya.

17 Agustus

  Empat ratus lima puluh tahun masa kolonisasi Empat setengah tahun dalam siksa dan penuh derita Penuh pergolakan demi kedaulatan negeri Akh...