Saturday, August 8, 2020

The Exile Diaries - Episode #03: Penantian

Sudah lama ku tak rasakan ini
Air mata saat memuji-Mu
Hati yang begitu bersuka, terharu, terenyuk, damai
Dalam satu waktu
Bersamaan
Tetes air mata yang lama kali tak mengalir di pipi
Ternyata, rindu aku merasakannya kembali
Perasaan di hati tak dapat terungkap oleh sang kata

Meski aku kadang jauh, kadang dekat
Kadang sering jalin komunikasi denganMu, tentunya aku banyak yang bicara
FirmanMu pun kubaca, kuteliti
Memuji-Mu, menyembah-Mu
Ada pula masa, aku tinggalkan-Mu
Doa hanya formalitas
Sebelum tidur dan waktu bangun
Hambar kuucap, tanpa penghayatan, tanpa rasa
Meski begitu, Engkau selalu ada
Selalu duduk dekatku, menunggu
Menanti anakMu yang durhaka ini
Setia menanti
Tidak pernah tidak
Sungguh Engkau panjang sabar
Tidak pernah satu detikpun Kau hilang harapan akanku
Memang Kau Bapa Yang Maharahim
Tangan-Mu siap terentang
Menanti
Memelukku bilamana ku sudah berpaling lagi

Lalu Kau peluk erat aku
Hangat, penuh kasih
Kau tepuk punggungku perlahan
Kau bisikkan dengan suara lembut
“Yang sudah,ya sudah
Tidak apa-apa.
Engkau aman bersama-Ku sekarang”

Semarang, 7 Juli 2020

No comments:

Post a Comment

17 Agustus

  Empat ratus lima puluh tahun masa kolonisasi Empat setengah tahun dalam siksa dan penuh derita Penuh pergolakan demi kedaulatan negeri Akh...