Thursday, September 24, 2020

Review: New Bandungan Indah – Bandungan

 1.       Kamar STD Double:

a.       Dinding bata merah unik dan bagus

b.      Kamar mandi ukuran miniatur, pas mandi kaki hampir tidak bergerak

c.       Wastafel dalam kamar mandi kecil dan letaknya di pojok/sudut, susah banget kalau gosok gigi/cukuran.

d.      Gantungan handuk & baju di kamar mandi OK banget, banyak & enak.

e.      Gantungan baju di kamar tidur, ada 4, berupa paku yang dilapisi selang plastik dan ditancapkan di belakang pintu utama.

f.        Ranjang besar.  Di dipan/head rest/belakang ranjang ada bagian atas yang bisa dipakai untuk meletakkan barang.

g.       Meja hanya 1 dan ukurannya kecil (lebar + 30 cm), sudah space kecil dikurangi untuk TV.

h.      Colokan Cuma ada 1.

i.         Pintu dari kayu, kalau siang, kelihatan ada bolong/rongga di sambungan kayu-kayunya.

j.        Banyak semut hitam besar (di meja dan kamar mandi)

k.       Air shower kecil (lebih kecil di kamar #07) kamar #17 OK.  Air panas suka trouble.

2.       Service: pelayanan ramah, sigap dan tanggap.

3.       Lokasi: dekat pasar Bandungan.  Titik GPS keliru, untuk keyword New Bandungan Indah.  Yang benar keyword: OYO ... New Bandungan Indah.

4.       Harga 110-130ribu untuk STD double, promo OYO sangat kompetitif di area Bandungan yang notabene banyak sekali hotel.  Sayangnya karena New Normal semua fasilitas belum dibuka (pool, outbound, flying fox, live karaoke, dll).

5.  Lingkungan hotel sangat menarik dan banyak fasilitas, ada yang ramah anak juga. Playground, lapangan panah, kolam renang, area outbound & flying fox, bangunan benteng dan kereta api mini.  Banyak spot yang instagrammable.

Saturday, September 19, 2020

Angin

Ke mana pun aku melangkah
Engkau ada
Desah nafasmu buatku lemah
Terkulai, ingin pejamkan mata
Tak kuasa aku menahan hembusanmu


26 Agustus 2020

Tuesday, September 15, 2020

Kembali ke fitrah

Menyeruput wedang dari kayu secang
Sambil menyendok serutan jagung rebus
Ditemani malam indah nan sejuk khas Bandungan
Di ujung cakrawala, temaram lampu kota Semarang
Sekarang, di sini, kini
Sejenak kunikmati momen

Tanpa mereka yang suka jadi drama
Drama untuk disaksikan
Bukan jadi lakon keseharian
Belajarlah berlaku tanpa topeng
Perlihatkan ke-otentikan-mu

Itulah sebab aku lebih suka NatGeo
Melihat aksi binatang
Kadang saling terkam
Berjuang bertahan hidup
Tanpa drama
Otentik

25 Agustus 2020

Saturday, September 12, 2020

Review: Sleep & Sleep (UNAKI) – Semarang

1.       Bau!!! (bau kaki + handuk basah + bau badan segenap warga di ruangan digabung jadi satu)  Waktu pertama check-in pk 14.00, tentu masih sepi, ketika balik ke hostel ini jam 23 lewat, begitu masuk pintu, bau terasa, jejeran sendal dan sepatu para tamu bergeletakan di lantai.

2.       No towel, OK-lah.  No blanket, no way!  Untung aku bawa selimut, jadi ngga perlu khawatir.

3.       Tiga lantai dorms, menarik, tangganya enak untuk dipanjat dan design tangga bagus.

4.       Kamar mandi dan kamar tidur connect.  Hawanya nyatu.

5.       Lampu di capsule tidak removeable dan so bright juga panas, nyorot banget ke ranjang.

6.       Sekat antar capsule: partisi + kawat nyamuk ditutup tirai. Kebayangkan, kiri kanan itu tembus pandang, makanya ditutup tirai. Kenapa ngga langsung dibuat partisi full aja jadi tertutup full, ngga perlu pakai tirai kan. Big NO!

7.       No soap di washtafel.

8.       Resepsionis staf ngga memperbolehkan teman tamu untuk sekedar melihat/survey kamar.  Memberitahunya tidak ramah.

9.       Lift menyatu dengan gedung kampus.

10.   Parkir mobil relatif sedikit <8 dengan total bed 144.

11.   Gantungan baju (hanger) di capsule ada 2.  Di bathroom ada 4, OK!  Good!

12.   Loker OK. Lobby OK, terlebih bangku pesawat? Keren untuk difoto atau untuk menyendiri saat angkat telepon.  Di lantai ada sticker jalur lintasan pesawat, unik!

13.   Lokasi hostel dekat kota lama.

14.   Kasur dilapis plastik. Berisik!  Ngga enak!  Emangnya bayi, bakal ngompol?

Tuesday, September 8, 2020

Kembali

Tidak kusangka akan kembali ke kota ini
Panas terik tidak menghentikan laju motor-motor itu
Jalanan kecil ini ramai sudah dengan kendaraan
Tiap saat desing motor berlalu
Memang kota yang tak pernah mati
80% pengendara motor memakai masker
Lebih banyak yang pakai masker daripada helm, lucu
Di kursi bakso ini aku menanti
Gado-gado yang kupesan, tanpa cabai
Ibukota, aku kembali


1 Agustus 2020


Saturday, September 5, 2020

Kisahku di Kota Lumpia

Tak sengaja, kutemukan dua kawan
Penjaja makanan negeri Ginseng
Buka gerai bazaar di Citraland Mall
Kusantap lauknya sambil bertukar ide dengan sang owner
Akhirnya berteman dan gokil bareng
Makan bersama, nongkrong pun jadi
Foto lucu-lucuan di Kota Lama
Menyeruput kopi disertai senda gurau
Belum genap 2 bulan kita bersua
Namun seperti sudah kenal tahunan
I know for sure
When I arrive at this town, I got a friend.
 
Untuk 2 orang kawan baru di Semarang
You rocks!


23 Agustus 2020

Tuesday, September 1, 2020

Review: Wisma Asri – Kuningan, Jawa Barat

 

1.       Rate: STD 250K, hanya menerima cash, what a pity.

2.       Parkir sedikit.  Jumlah kamar 20.  Sedang pembangunan (penambahan).

3.       Kamarku berkode S2, AC tidak dingin seperti freon kurang.  Kenapa di dalam kamar, langit-langitnya menerawang sehingga cahaya bisa masuk?  Sangat aneh dan mengganggu.

4.       Di kamar mandi tidak disediakan temphat khusus untuk menaruh perlengkapan mandi (sabun, dkk) hanya bisa menaruh di atas kloset.

5.       Di depan setiap kamar disediakan 2 kursi dan meja.

6.       Sarapan dengan menu: nasi + ayamn goreng 2 potong kecil + martabak mini 3 pcs + kerupuk udang.  Semua lauk dihidangkan dalam piring terpisah.  Terpukau aku melihat sarapannya.

7.       Untuk ukuran kota Kuningan, harganya agak tinggi, menurut teman yang akamsi (anak kampung sini).

17 Agustus

  Empat ratus lima puluh tahun masa kolonisasi Empat setengah tahun dalam siksa dan penuh derita Penuh pergolakan demi kedaulatan negeri Akh...