Tuesday, May 19, 2009

Senyum

Hidup kita bagaikan sebuah film yang sangat panjang. Alangkah baiknya jika dalam setiap scene/adegan, kita dapat tersenyum dengan riang. "Smile can take you everywhere" kata seorang sahabat. Benar adanya. Tidak ada ruginya kita tersenyum. Bisa jadi kita mendapat senyuman balik dari orang yang kita beri senyum. Senyum adalah bahasa universal. Semua negara, semua agama,
semua suku bangsa mengetahui senyum.
Jadi... tersenyumlah kawanku ! ^___^

Monday, May 18, 2009

Rencana Perubahan Status KTP Indonesia

Status Perkawinan dalam KTP tengah digodok di DPR.
Pengisian kolom status perkawinan dalam KTP masih terus dipertanyakan.
Pada pelaksanaannya saat ini digunakan istilah "KAWIN" bagi yang telah menikah dan "TIDAK KAWIN" bagi yang belum.
Tentu saja "TIDAK KAWIN" berkonotasi orang tersebut tidak akan kawin atau tidak ada keinginan untuk melaksanakan kegiatan tersebut..

Penggunaan istilah inilah yang terus menjadi masalah dan diperdebatkan mulai dari Bidang Kajian dan Pembinaan Bahasa Indonesia di Departemen Pengajaran Nasional hingga tingkat DPR Pusat. Banyak yang berpendapat bahwa penggunaan kata Tidak Kawin atau Kawin tidak tepat lagi.

Kajian yang telah dilakukan membawa pada kesimpulan bahwa istilah tersebut akan lebih tepat menggunakan frase lain sesuai dengan tingkat usia penduduk. Kajian yang melibatkan Pusat Kajian dan Pembinaan Bahasa serta Fakultas Sastra Indonesia dari beberapa Universitas terkemuka telah merumuskan frase-frase tersebut sesuai dengan tingkat usia.

Adapun rencananya, rumusan ini akan segera diajukan ke DPR untuk digodok kembali sehingga dapat menjadi peraturan resmi atau bahkan Undang-Undang yang berlaku untuk seluruh wilayah Indonesia.

Berikut ini adalah draft tabel rancangannya :

USIA STATUS SINGLE

17-20 : Belum kawin
21-25 : Kepingin Kawin
26-30 : Kapan Kawin
31-35 : Nggak Sanggup Kawin
36-40 : Nggak Laku Kawin
41-45 : Nggak Kawin-Kawin
46-50 : Nggak Kepingin Kawin
51-60 : Mungkin Nggak Kawin
60 ke atas : Tidak Bakal Kawin

USIA STATUS MENIKAH

17-20 : Keburu Kawin
21-25 : Terlanjur Kawin
26-30 : Kenapa Kawin
31-35 : Telat Kawin
36-40 : Menyesal Kawin
41-45 : Beberapa Kali Kawin
46-50 : Lupa Sdh Kawin
51-60 : Apanya yg Kawin
60 ke atas : Boro-boro Kawin

Sunday, May 3, 2009

Makan babi di Bandung

(non-halal)
Jarang-jarang makan babi di Bandung, tidak untuk hari ini. Sehari setelah hari pendidikan nasional, lambung gw di manjain banget nih. Melintas di Jl Sindang Sirna, tepatnya no.12-14, dengan plang merah besar Cafe Puri Bambu terlihat jelas di sisi jalanan. Bangunan yang bernuansa bambu dengan tempat parkir yang cukup luas.
Langsung ke makan nya saja yah... Yang dipesan sama keluarga adalah:
- Sate babi: bisa pilih daging, kulit, ati, usus
- Iga asam panggang: maut !
- Singapore bakuteh: kuah nya berasa banget bumbunya.
- Telor mata babi: daging cincang yang diatasnya diletakkan kuning telur asin, dengan sayur asin disekitarnya.
- Nasi Campur Komplit
- Kuluyuk Bakut: asam manis, cespleng !

5 orang, 213rb. Lumayan lah harganya.
Sengaja review tentang rasanya tidak dibeberin, biar bikin penasaran. Silakan datang dan cicipi. Klo ke Bandung, usahain mampir.

Terlampir fotonya, silakan dibayangkan rasanya....


Singapore bakuteh


Babi kuluyuk


After Demolition


Nasi campur


Iga babi bakar

17 Agustus

  Empat ratus lima puluh tahun masa kolonisasi Empat setengah tahun dalam siksa dan penuh derita Penuh pergolakan demi kedaulatan negeri Akh...