Monday, July 30, 2012

Sepucuk puisi untuk malam


Bulan menampakkan separuh wajahnya
Di bibir langit yg kelam
Memberi secercah cahaya di tengah gelap
Cerah,pucat tapi tanpa kehidupan.


KuJejakan langkah
di atas padang rumput yg terhampar luas
Jangkrik bersorak tak beraturan
Bunyi serangga menimpalinya
Malam tak selamanya sunyi


Puncak,
H-1 Pilkada Jakarta

17 Agustus

  Empat ratus lima puluh tahun masa kolonisasi Empat setengah tahun dalam siksa dan penuh derita Penuh pergolakan demi kedaulatan negeri Akh...