Tuesday, August 19, 2008

Exorcism ? Yeah... i do believe

Bagi yang gak tau apa itu exorcist, silakan klik di sini
Adalah tepat pada HUT RI ke 63, 17 Agustus 2008, aku menyaksikan sendiri, bagaimana seorang wanita ”kemasukan” roh halus yang jahat. Dengan dibantu suami, dua orang wanita dan tentu saja diriku, kami berusaha keras untuk mengusir roh itu dari dalam dirinya. Kejang, jeritan, cakaran dan segala daya untuk menolak kami yang ada disitu nampak dalam diri wanita itu, sebut saja A.

Awalnya ketika aku bermain ke rumah itu, kulihat wajah A tampak bengong dan lesu. Ketika kutegur, ia tak tampak seperti biasanya. Setelah pergi keluar sebentar, ketika kembali ke rumah, A pingsan. Dipapah ke sofa terdekat untuk dibaringkan. Aku mulai sedikit panik, segera kuambil selembar sisa kardus air mineral untuk mengipasinya. Kukira itu pingsan ‘biasa’, kurang oksigen atau darah rendah. Sehingga, ia butuh asupan udara segar dan tidak boleh ada orang di dekatnya, supaya udara dapat masuk dengan bebas ke dalam hidung si A. Dugaanku SALAH BESAR !!

Suaminya mengaku bahwa kejadian ini telah berlangsung 3 hari. Si A sering bengong dan kemasukan. “Amukannya seperti macan liar”, papar suaminya. Dalam bayangan/mimpi dari A, roh itu berwujud kakek tua yang mencoba menenggelamkan dirinya dalam air. Ia ingin membunuh A. Roh halus ini jelas tidak main-main. Kata si kakek, ada seekor macan putih yang ingin menyerang, maka si kakek berpesan pada A untuk berhati-hati. Padahal terbalik, macan itu yang ingin melindungi A dari serangan si kakek. Kata roh jahat ini, saat ditanya oleh kami “siapa yang nyuruh lu ??” Ia mengaku seorang dukun (maaf-tidak ada maksud diskriminasi ras disini) batak.
Setelah diusut, macan putih tersebut adalah bawaan seorang anak buah dari kakek A yang memiliki ilmu gaib dan sebatang keris. Karena kakek A telah meninggal, maka anak buah itu mencari pewaris kekuatan, dua cucu perempuan menjadi targetnya. Satu si A, satu lagi adiknya, sebut saja si C. C pernah dirasuki, tetapi berhasil menolak. Unfortunately, A tidak sekuat C.

Sekurangnya 4 (empat) kali penyerangan itu berlangsung. Tetapi tidak terus menerus, ada delay nya juga. Ternyata setan juga bisa cape loch ^^;;

Ketika roh halus itu mengamuk dalam A, suaminya memegang tangan kiri, aku menggenggam tangan kanan (kukunya kebetulan panjang, dan sempat menancap di tangan kananku), adik perempuan (B) memegang kakinya, dan C mengurus kepalanya. Semua berdoa menurut keyakinan masing-masing. Ada yang meneriaki setan itu agar keluar daripada-nya. Ada yang menantang setan itu. Aku? Terus mengucap kata “Yesus” dan berdoa Bapa Kami, Salam maria. Sempat kulantunkan lagu “Yesus...Yesus” atau Janji-Mu seperti Fajar”. Dalam doa yang kencang, kumemohon agar Tuhan menyelamatkan jiwa A, karena kutahu “Roh yang ada di dalam A lebih besar daripada roh yang ada dalam dunia”. Dengan mata terpejam air mataku mengalir keluar.
Ketika ke dua bibi pulang, B segera berseru agar mereka membantu. Keluarga ini memang mendukung multi-agama. Kedua bibi dan B Budhist, A menganut Katholik sejak menikahi suaminya. C Kristen. Sempat 3 macam doa dari agama yang berbeda kudengar, walau keadaan genting, aku sempat tersenyum dalam hati... ngusirnya pake agama yang mana ?? hehe... kan gak peduli agamanya, yang penting keyakinan dan iman kita saja.

Bawang putih keluar dan dioleskan ke kaki A. Setannya tambah mengamuk. Badannya meronta-ronta seperti kekuatan seorang pegulat profesional 80kg. Sapu lidi juga dikibas-kibaskan guna mengusir roh itu. Hio juga dinyalakan. Tapi, semua useless...

Ketika tenang, A sempat kehabisan napas, karena “ditenggelamkan” dalam air. Muka-nya benar-benar lemas.

Tampaknya si dukun yang menyerang, telah membawa kuku macan untuk menangkal macan putih. Keadaan semakin gawat.

C mengusir setan itu dengan seruan-seruan doa, nampaknya si setan tidak senang, diseranglah si C. C memekik kesakitan, “Gw gak bisa napas, dicekek...” jelas, ini bukan main-main. Aku konsentrasi pada A, B menolong C sambil terus memaki setan itu agar keluar dan tidak mengganggu keluarganya. Setelah bbrp menit, serangan berakhir. C tampak kesakitan dan pucat. Dengan lemas ia berkata bahwa setan itu berbicara padanya “kalau lu bantu dia, gw bunuh lu !” Mendengar itu, senyum ku mengembang.

Heran... tidak ada suatu kekuatiran dalam diriku. Mungkin, aku sungguh percaya pada Tuhan, tak ada yang tak mungkin baginya. Siapa sih setan ini, berani membunuh hamba Tuhan ? Cuma roh halus yang derajatnya dibawah manusia ajah sok blagu. Asal lu tau yah setan, Tuhan gw itu jauh-jauh-jauh lebih JAGO dan powerful dibanding cecunguk kaya lu. Ditiup aja, ilang lu untuk selamanya. *maap...emosi meningkat*

Tidak lupa aku minta dukungan doa dari romo dan pendukung doa ku waktu ikut kursus tahun lalu.

Posisi C pun berubah-ubah, dari tidur di sofa, jatuh ke lantai sampai kembali duduk di sofa . Setelah akhirnya semua reda, C disadarkan dan dipaksa minum air putih dan teh manis hangat.

Menurut A, waktu serangan itu, untuk berbicara saja ia tidak bisa. Ditahan dan dicekik oleh roh tersebut. Sayang sekali, andai saja ia lebih percaya pada Tuhannya dan melawan setan tersebut, mungkin kejadiannya akan berbeda.

A menolak bantuan dari keluarganya untuk memanggil “orang pintar” untuk membantunya. Ia bersikeras pergi ke gereja jam 5 sore bersama suaminya dan ingin konseling dengan Romo di gereja. Kupikir itu tindakan bagus. Akhirnya kejadian itu pun berakhir ketika A dan suaminya pamit mau ke gereja.

Esoknya

A dengan semangat menggebu-gebu bercerita waktu ia di gereja. Seluruh bulu kuduknya berdiri, merinding. Seakan di dalam tubuhnya ada yang menolak kedatangannya ke gereja. Di bangku ia hanya bisa duduk diam dan termenung. Hampir mendapat serangan. Sewaktu romo melakukan doa syukur agung dan melakukan pemberkatan hosti, A merasakan ada roh yang keluar dari tubuhnya dan mendengar jeritan. Ia meng-klarifikasi pada suaminya, suaminya mendengar. Hanya 2 orang itu saja yang mendengar jeritan itu. Ketika menerima komuni, ia sempat merasa takut akan mendapat ‘serangan’, tapi hosti berhasil diterima, ketika duduk barulah A berani memakannya. Setan yang ada dalam dirinya memuntahkan hosti itu. Timbul keberanian dalam diri A, ia telan kembali muntahan itu. I myself believe in her story (aku sendiri percaya akan ceritanya).

Sekian dulu sharing (mungkin bisa dibilang sebagai kesaksian) dariku. Semoga semakin menguatkan teman-teman yang membaca.

Beberapa petikan Kitab Suci:
Untuk diriku sendiri:
I Korintus 16:13 Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!
Untuk siapa saja yang membaca:
Markus 14:38 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Untuk A:
I Petrus 5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Paling cocok untuk kasus ini:
I Yohanes 4:4 Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.

4 comments:

  1. hmmm... serem jg ya klo ngamuknya sampe parah begitu.. dulu sih nenek gw jg pernah begitu.. ktnya diganggu sm om gw yg udah meninggal.. tp krn nenek gw stroke, jdnya dia ga bs ngamuk2 parah.. cm bisa ngomel2 sambil melotot2 aja.. ktnya sih klo org yg udah dkt meninggal suka didatengin sm roh2 org yg udah meninggal duluan.. tp untungnya sih nenek gw msh idup sampe skrg.. ^^

    ReplyDelete
  2. hoki banget tuh dia stroke, klo gak bisa meronta-ronta kaya yg gw alami..hehe.. roh halus itu suka aneh-aneh aja yah...
    Roh yang aneh *ala Tora sudiro*

    ReplyDelete
  3. weleh...
    dunno what to said...
    gw cuma berpendapat bahwa dukun dkk itu pake ilmu fisika. *(kemakan omongan guru fisika gw waktu sma neh)

    jadi salah satu ngalahinnya, pake fisika juga... wkwkkw

    btw, lo gebleg juga yad kalo gw bayangin.
    orang lagi kesurupan, eh lo nyanyi "Janjimu seperti fajar"...
    dalam bayangan gw, culun berat....

    ReplyDelete
  4. @manggala
    itu mengalir dengan sendiri nya... 'sesuatu' menggerakkan gw...

    ReplyDelete

17 Agustus

  Empat ratus lima puluh tahun masa kolonisasi Empat setengah tahun dalam siksa dan penuh derita Penuh pergolakan demi kedaulatan negeri Akh...