Monday, September 2, 2024

Dia

Dia yang pernah singgah di hati ini
Meski berumur jagung
Namun banyak mencipta memori
Banyak hal mengingatkanku padanya
Memori terkadang sulit dilupakan
Bahkan tidak bisa dihilangkan
Memori-memori membentuk jalan hidup kita
Terlebih memori yang tercipta dengan emosi yang ter-attach
Akan teringat lebih lama
 
Dengan kaos dan celana pendek khas baju rumah
Ia menemuiku di lobi apartemen
Kakinya terlihat jenjang
Lengkap dengan masker, masih physical distance
Ia mengajakku ke pinggir kolam, sebuah gazebo kayu
Bercengkrama, meminta maaf dan bercerita tentang pengalaman juga perasaan
 
Sempat ada rasa yang aneh yang kurasa di dada
Setelah lama mengobrol
Apakah ini rasa yang dulu pernah ada?
Kutanyakan “Bolehkah melihat wajahmu?”
Kenapa, balasnya, nampak tersipu
Lalu kujawab, “Kalau ngga mau, juga ngga apa-apa”
Dia lantas tak membuka maskernya
Ahhhh !!!  Bodohnya aku !
Kenapa pertanyaan itu harus terlontar dari bibir ini
 
Can we still be friend?
Ucapku terbata-bata
Dia mengangguk...
 
Perjumpaan yang tak kusangka terasa lama
8 bulan kami tak kontak
Sepulang dari sana, ada rasa aneh di hati
Mengapa kau galau, hatiku?

5 Agustus 2020

No comments:

Post a Comment

Penumpang (Part 2)

Part 1 Mata Sabin menerawang menatap jendela. Pohon-pohon yang berjalan mundur berganti dengan rumah dengan berbagai macam gaya.  Seperti ap...