Wednesday, March 25, 2020

Sparing Partner

Tak lama setelah gate tol-ku terbuka, sebuah sedan melesat dengan sangat cepat. Sontak naluriku berkata "Gassss !!!" segera saja kuinjak pedal gas. Aliran adrenalin ke seluruh tubuhku membuat semangat menjadi-jadi, jantung berdenyut lebih cepat. Banting kanan, hajar kiri, tak terasa speedometer menunjuk angka 140 kmh.

Awalnya dari tampak belakang kukira mobil itu Honda Accord hitam. Beruntung ia terjebak dengan mobil-mobil di depan dan sekitarnya, sehingga jarak kami pun makin dekat, barulah aku tau sparing partner-ku adalah sebuah BMW 3 series warna biru terang. Wow ! Pantas tak bisa kukejar dengan Honda Mobilio matic tipe E yang jadi peganganku. Meskipun aku tahu, dari spesifikasi mobil, top speed, akselerasi dan lainnya, BMW biru itu sangat di atasku, tak ada peluang aku untuk menang, tapi aku tak menyerah begitu saja. Terus saja ku melaju, tak kenal kata menyerah, kumatikan AC dalam kabin, agar power bertambah. 

Saat-saat menegangkan pun tiba, ketika masuk tikungan perpecahan arah Bintaro Serpong dan tol merak-bandara. Ia masuk dari dalam, kuhajar dari luar. Kuturunkan transmisi dari D ke S agar engine break. Rem kumainkan dan fokus pada steering wheel. Sering terdengar bunyi berdecit, membuat jantung makin berdetak dengan cepat; adrenalin semakin menyembur. Aku berhasil mengimbangiya saat tikungan itu, tapi saat tikungan berakhir, akselerasi BMW itu pun meninggalkanku jauh. Apalagi ketika masuk jalan lurus, dengan sedikit mobil dan hambatan di lintasan, jarak kami pun makin jauh.

Keluar pintu tol Pondok Raji, tujuanku, total waktu hanya 7 menit, rekor bagiku. BMW itu pun exit nya sama. Baru saat ia berhenti mengantri di pom bensin, baru aku menyusul dia. Ingin rasanya aku berhenti, turun dan menyapa sang pengendara, berterima kasih sudah memberi inspirasi bagiku dan perasaan yang sudah lama tak kurasa.


Sparing partner. Seringkali dalam hidup kita beraktivitas sendirian, kadang ada sparing partner. Berlaku dalam berbagai hal dalam kehidupan, tidak hanya olahraga. Sales di sebuah perusahaan, akan semakin bersemangat dalam bekerja/berjualan ketika ada sales yang pencapaiannya lebih tinggi; apalagi bila pencapaian tiap sales di publish secara terbuka. Seorang yang berlatih tinju/bela diri apapun, pasti mengenal sparing partner, kalau tidak, bagaimana mereka berlatih untuk sebuah pertandingan tanpa seorang lawan/sparing partner. Member fitness centre yang sedang di atas mesin treadmill, sangat mungkin akan lebih semangat dalam treadmill, bila di sekitarnya banyak pengguna treadmill yang lebih cepat atau lebih lama dari dia.

Sparing partner membuat seseorang lebih bersemangat dalam melakukan sesuatu. Tujuannya utamanya bukan mengalahkan sparing partner itu, melainkan teman dalam berjuang. Terkadang pula kita tidak mengenal sparing partner, sangat mungkin terjadi, seperti cerita saya di atas. Bila tidak ada BMW itu, saya yakin saya tidak akan secepat itu dalam berkendara, mungkin saya akan menyelesaikan track itu dalam 12 menit. Sangat berbeda ngebut di jalan tol sendirian, dengan adanya kehadiran sparing partner. Bila punya jiwa kompetitif, goal/result-oriented, nampaknya akan sangat baik bila anda mencari sparing partner.
________________

Sudah lama tak kurasa pertarungan sengit di lantai aspal seperti ini, air mata pun membasahi mata, rasa bahagia, puas, adrenalin rush, membuat jiwa di dadaku serasa berteriak menjerit kegirangan, bahagia. Meskipun aku tau, aku tak kan menang, tapi perjuangan terus kulanjutkan. 
Seperti filosofi dalam hidup, kadangkala kita tahu kita tidak akan menang dalam suatu hal (baik pekerjaan, relasi, keluarga, pelayanan, apa pun itu) bukan berarti kita lantas berhenti berjuang. Karena di dalam hati ini, kadang bukan perkara kalah atau menang yang utama, tapi bagaiman kita terus berjuang sampai akhir. Menyelesaikan apa yang sudah dimulai.

No comments:

Post a Comment

17 Agustus

  Empat ratus lima puluh tahun masa kolonisasi Empat setengah tahun dalam siksa dan penuh derita Penuh pergolakan demi kedaulatan negeri Akh...