Tak pernah kumengerti jalanMu
RencanaMu dalam hidupku, tak kunjung kulihat
Layaknya prajurit di garis depan
Hanya tahu bertempur dengan lawan di depan mata
Tak pernah tahu strategi besarnya
Mana sanggup aku mengerti pikiranMu
Engkau yang menciptaku, bumi dan alam semesta
Apalah aku di hadapanMu
Hanya berjalan, mohon bimbinganMu saja
Pena yang menari, menorehkan kata menjadi kalimat, menyusun bait. Kumpulan tulisan, jurnal, renungan, cerita, perwujudan perasaan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
17 Agustus
Empat ratus lima puluh tahun masa kolonisasi Empat setengah tahun dalam siksa dan penuh derita Penuh pergolakan demi kedaulatan negeri Akh...
-
arr. L. Putut Pudyantoro Kala kudengar panggilan Tuhan Ku persembahkan seluruh hidupku Lalu ku arungi samudera luas Berpegang pada k...
-
“Ambillah Tuhan dan terimalah seluruh kemerdekaanku, ingatanku, pikiranku dan segenap kehendakku, segala kepunyaan dan milikku. Engkaulah ...
-
Hari ini aku service ponsel Huawei yg paketan sama Esia. Jam 8-an sampai di gedung Bakrie, Esia Center - Rasuna Said. Eh..ternyata kalo pera...
No comments:
Post a Comment