Lupakan... lupakan saja aku
Kita teman sepermainan
Berkumpul, makan dan pergi bersama
Namun... kenyataannya
Kalian makan bersama
Aku sendiri
Lupakan, lupakan saja aku
Kalian pergi bersama
Aku ditinggal
Lupakan, lupakan saja aku
Saat aku ada di antara kalian
Kalian anggap aku teman
Saat berkumpul tanpa diriku
Aku hanya menjadi yang terlupakan
Bukan satu dua kali ini terjadi
Empat orang berjalan beriringan
Kalian lewati saja diriku ini
Oh iya,
Aku hanya seonggok kerikil
Di atas aspal berdebu
Pena yang menari, menorehkan kata menjadi kalimat, menyusun bait. Kumpulan tulisan, jurnal, renungan, cerita, perwujudan perasaan
Tuesday, August 11, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
17 Agustus
Empat ratus lima puluh tahun masa kolonisasi Empat setengah tahun dalam siksa dan penuh derita Penuh pergolakan demi kedaulatan negeri Akh...
-
arr. L. Putut Pudyantoro Kala kudengar panggilan Tuhan Ku persembahkan seluruh hidupku Lalu ku arungi samudera luas Berpegang pada k...
-
“Ambillah Tuhan dan terimalah seluruh kemerdekaanku, ingatanku, pikiranku dan segenap kehendakku, segala kepunyaan dan milikku. Engkaulah ...
-
Hari ini aku service ponsel Huawei yg paketan sama Esia. Jam 8-an sampai di gedung Bakrie, Esia Center - Rasuna Said. Eh..ternyata kalo pera...
No comments:
Post a Comment