Seorang pria membeli burung betet dari toko hewan. Ketertarikan pria itu
pada si betet langsung hilang karena betet itu mengucapkan kata-kata kotor.
Ia mencoba mengajak bicara betet itu dengan halus, namun kata-kata kotornya
semakin menjadi-jadi.
Akhirnya, karena sudah sangat jengkel, pria itu memasukkan betet tadi ke
lemari es. Betet itu segera berhenti mengoceh.
Tidak berapa lama, pria itu segera membuka lemari es, dan betet itu pun
berjalan keluar, dan dengan sopan ia bertanya, "Jika aku boleh tanya, apa
sih kesalahan kalkun yang ada di lemari es ini?"
Pena yang menari, menorehkan kata menjadi kalimat, menyusun bait. Kumpulan tulisan, jurnal, renungan, cerita, perwujudan perasaan
Tuesday, September 9, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
17 Agustus
Empat ratus lima puluh tahun masa kolonisasi Empat setengah tahun dalam siksa dan penuh derita Penuh pergolakan demi kedaulatan negeri Akh...
-
arr. L. Putut Pudyantoro Kala kudengar panggilan Tuhan Ku persembahkan seluruh hidupku Lalu ku arungi samudera luas Berpegang pada k...
-
“Ambillah Tuhan dan terimalah seluruh kemerdekaanku, ingatanku, pikiranku dan segenap kehendakku, segala kepunyaan dan milikku. Engkaulah ...
-
Hari ini aku service ponsel Huawei yg paketan sama Esia. Jam 8-an sampai di gedung Bakrie, Esia Center - Rasuna Said. Eh..ternyata kalo pera...
No comments:
Post a Comment