Seekor kura-kura kecil mulai memanjat sebuah pohon dengan perlahan-lahan.
Setelah selama berjam-jam mencoba, ia akhirnya sampai ke puncak, kemudian
melompat sambil mengepakkan kaki-kakinya. Ia jatuh dengan keras ke tanah.
Setelah sadar, ia memanjat lagi, lompat lagi, dan jatuh lagi. Kura-kura itu
terus mencoba, sementara sepasang burung di atas pohon mengamati kura-kura
itu dengan penuh rasa iba.
Kemudian burung betina berkata kepada suaminya, "Sayang, saya rasa inilah
saatnya untuk memberitahu kura-kura kecil kita kalau dia adalah anak
adopsi."
Pena yang menari, menorehkan kata menjadi kalimat, menyusun bait. Kumpulan tulisan, jurnal, renungan, cerita, perwujudan perasaan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Terlatih Ditolak - sebuah parodi
Aku sudah mulai lupa Saat pertama kali ditolak Dari penolakanyang halus Hingga diusir dari rumahnya *Terima kasih kalian Barisan penolakan ...
-
arr. L. Putut Pudyantoro Kala kudengar panggilan Tuhan Ku persembahkan seluruh hidupku Lalu ku arungi samudera luas Berpegang pada k...
-
(OST. Penginapan Pintu Naga) Hidup yang penuh rintangan Tercurah bak derasnya hujan Mengapa kita harus jumpa Bila tak tahu akan ke mana Rind...
-
Semenjak aku sakit, sedikit ada gelombang dalam hubungan kita Sakitku ini bukanlah sakit fisik, tapi psikis Ketika sakit, banyak yang beruba...
No comments:
Post a Comment