Pena yang menari, menorehkan kata menjadi kalimat, menyusun bait. Kumpulan tulisan, jurnal, renungan, cerita, perwujudan perasaan
Friday, June 29, 2012
Bungkus dan isi
Hidup akan sangat melelahkan,sia-sia dan menjemukan bila Anda hanya menguras pikiran untuk mengurus bungkusnya saja dan mengabaikan isinya. Bedakanlah apa itu bungkus dan apa itu isi.
Rumah yg indah hanyalah bungkus,keluarga bahagia itu isinya.
Pesta nikah hanya bungkusnya,cinta kasih,pengertian,dan tanggung jawab itu isinya.
Ranjang mewah hanya bungkusnya tidur nyenyak itu isinya.
Makan enak itu bungkusnya; gizi,energi dan sehat itu isinya.
Kecantikan dan ketampanan hanya bungkusnya, kepribadian itu isinya.
Buku itu bungkusnya; pengetahuan itu isinya.
Jabatan itu bungkusnya; pengabdian dan pelayanan itulah isinya.
Karisma hanya bungkusnya; karakter itu isinya.
Utamakanlah isinya namun rawatlah bungkusnya.
Wednesday, September 7, 2011
Paku
Monday, March 22, 2010
Jangan Pernah "Menghakimi" Orang Sebelum Anda Mengenakan Sepatunya
Mungkin tanpa sadar Anda pernah mencibir rekan kerja Anda,"Ih, mau cari muka di depan Bos, biar keliatan sibuk," saat melihat dia lembur nyaris tiap hari di kantor. Atau mencelanya, "Makanya, kerja yang bener. Kalo emang gak becus dan gak kepake, pecat saja sekalian, Pak..!" waktu dia didamprat Bos karena dinilai pekerjaannya tidak becus.
Seorang rekan saya pernah mengatakan sebuah idiom, "Don't judge people before you step on their shoes." Idiom ini memiliki arti yang sangat luas.Seringkali kita mencibir atau menilai orang hanya dari apa yang tampak. Tapi apa pernah kiita mencoba untuk mendalami penyebabnya?
Tiga tahun yang lalu, saya bekerja di sebuah pabrik garmen di Bandung. Posisi saya waktu itu adalah Follow Up Supervisor. Dengan pengalaman 7 tahun di sana, rasanya saya pernah menghadapi dan melewati begitu banyak masalah.
Satu waktu, ada seorang rekan kerja - sebut saja Hendri - yang juga punya posisi seperti saya. Dia hanya memegang 1 Buyer dengan 5 orang asisten. Dan nyaris setiap hari pulang larut malam. Bahkan Sabtu - di mana kami hanya kerja dari pukul 8 hingga 13.30 - dia dan para timnya masih kerja hingga larut malam. Padahal tim lain yang pegang lebih dari 3 Buyer, bisa pulang on-time setiap hari.
Tentu saja timnya selalu menjadi sorotan Manajemen dan selalu menjadi TOP OF THE TOP ISSUE. Kos lembur stafnya (& listrik) terlalu tinggi. Dalam setiap kesempatan, Pimpinan selalu mengeluhkan cara kerja timnya, "Saya tidak ngerti dengan cara kerja Tim Hendri. Cuman pegang 1 Buyer, tapi lembur terus. Apa kalian tidak bisa kerja lebih efisien?"
Saya segera menemukan jawabannya ketika Pimpinan meminta saya membantu Hendri. Saat itu saya berpikir sanggup memperbaiki kinerja Hendri, agar prestasi Hendri bisa lebih baik di mata Managemen. Rupanya, pendapat saya keliru.
Segera setelah memegang order Hendri, saya menyadari kalau Buyer yang dipegang Hendri bukan Buyer "biasa". Deadline delivery Buyer memang 3 bulan, seperti yang lain. Tapi detil informasi yang diberikan sering terlambat. Biasanya 1 bulan setelah confirm order. Kadang2 di tengah jalan, ada beberapa informasi yang diubah Buyer, yang membuat kami harus mengulangi proses proofing lagi. Akibatnya waktu menjadi semakin sempit.
Saya pernah protes pada Buyer dan Pimpinan soal ini. Tapi Pimpinan selalu membela Buyer. Selidik punya selidik, saya akhirnya tahu kalo Buyer yang dipegang Hendri adalah project presticious Owner perusahaan. Jadi apapun yang terjadi, kita tidak boleh membuat Buyer "kecewa". Kalau Buyer terlambat (apalagi salah), apapun yang terjadi, kita tidak boleh terlambat dan salah.
Dan untuk "meng-cover" keterlambatan Buyer, kami harus jadi korban. Planning kami selalu berantakan. Belum lagi kalau ada rapat2 internal... wah, bisa lebih berantakan lagi schedule kami. Saya sering menolak ikutan rapat karena ngejar deadline gawean. Akibatnya, saya di-"black list" Pimpinan dan gak pernah diajak meeting lagi.
Lebih parah, Buyer mengutus Agen mereka untuk datang minimal 2X seminggu ke kantor mengecek order. Bagi saya ini beban, karena mereka senantiasa merecoki kami dengan pertanyaan dan permintaan2 yang harus kami lakukan saat itu juga. Tidak perduli kami sedang sibuk apa, kalo mereka sudah minta, itu harus ada saat itu juga. Agen ini tidak datang 1-2 jam, tapi bisa sampai tengah malam (kadang pernah 5 hari full, ketika Buyer mau datang berkunjung). Dan jika sudah demikian, kami terpaksa meninggalkan pekerjaan rutin kami demi mereka.
Mata saya terbuka dan menyadari, betapa frustrasinya Hendri. Dengan pola kerja demikian, mana mungkin dia bisa kerja efisien, terfokus, dan bisa pulang awal? Bagaimana kami bisa kerja dengan baik jika sistem kerjanya membela kepentingan Buyer, dan mengorbankan kami? Nyaris setiap hari kami harus lembur sampai lebih dari jam 21.00. Beberapa kali malah pernah pulang subuh antara jam 01.00 - 03.00. Terakhir, saat ada masalah pengiriman bulan Oktober tahun lalu, kami malah pernah kerja 24 jam NONSTOP TANPA TIDUR.
Tiga tahun bekerja dengan tim Hendri, kehidupan saya sontak jungkir-balik. Penyakit2 yang tidak pernah saya alami sebelumnya (vertigo, bell's palsy, disorientation, nerve breakdown, dll) menyerang bergantian. Prestasi saya menurun drastis. Saya merasakan kelelahan, frustrasi, dan depresi yang luar biasa. Keluarga saya pun nyaris berantakan karena saya jarang di rumah. Tidak hanya saya, tapi beberapa asisten kami pun mengalami hal yang sama. Kala itu, dua orang mengundurkan diri karena tidak tahan. Harusnya 3 orang, tapi yang satu ditahan "mati-matian", sehingga tidak jadi keluar.
Saat itu, diam-diam saya mengacungi jempol pada Hendri. Dia punya "anger management" dan kontrol diri yang luar biasa. Jika tidak, tentu dia sudah gila dengan kondisi kerja yang demikian.
Saat ini saya memang sudah tidak bekerja di perusahaan itu. Tapi pengalaman itu mengajarkan saya untuk tidak langsung menghakimi orang lain hanya karena melihat apa yang tampak. Saya mencoba belajar melihat masalah dari perspektif dirinya. Dengan demikian, saya tahu apa yang menjadi bebannya, sehingga tidak akan mencelanya di depan umum. Saya sudah melakukannya beberapa kali di perusahaan baru. Dan seringkali saya "amaze" melihat asisten saya mampu menyelesaikan masalah mereka lebih baik dari yang saya duga. Hanya saja, hasilnya tidak selalu "happy ending" seperti yang diharapkan semua orang. Tapi itulah hasil yang "the best they can do". Belum tentu kita mendapatkan hasil yang lebih baik jika kita sendiri yang melakukannya.
Mudah-mudahan berguna.
Wednesday, September 30, 2009
Perspective
They spent a couple of days and nights on the farm of what would be considered a very poor family..
On their return from their trip, the father asked his son, 'How was the trip?'
'It was great, Dad.'
'Did you see how poor people live?' the father asked.
'Oh yeah,' said the son.
'So, tell me, what did you learn from the trip?' asked the father
The son answered:
'I saw that we have one dog and they had four.
We have a pool that reaches to the middle of our garden and they have a creek that has no end.
We have imported lanterns in our garden and they have the stars at night.
Our patio reaches to the front yard and they have the whole horizon.
We have a small piece of land to live on and they have fields that go beyond our sight.
We have servants who serve us, but they serve others.
We buy our food, but they grow theirs.
We have walls around our property to protect us, they have friends to protect them.'
The boy's father was speechless.
Then his son added, 'Thanks Dad for showing me how poor we are.'
Isn't perspective a wonderful thing?
Makes you wonder what would happen if we all gave thanks for everything we have, instead of worrying about what we don't have.
Appreciate every single thing you have, especially your friends!
Pass this on to family, friends and acquaintances and help them refresh their perspective and appreciation.
'Life is too short and friends are too few.'
(dari forward email)
Wednesday, April 8, 2009
BUKU TABUNGAN
Priya memberitahukan hal ini kepada Hitesh setelah pesta usai. Mereka berdua setuju bahwa ini adalah ide yang sangat bagus dan mereka tidak sabar menanti saatnya untuk memasukkan tambahan uang tabungan ke dalam buku itu.
Ini yang mereka lakukan setelah beberapa waktu :
- 7 Februari : Rs 100 (Rp 24.600), perayaan ultah pertama untuk Hitesh setelah menikah.
- 1 Maret : Rs 300 (Rp 73.800), gaji Priya naik
- 20 Maret : Rs 200 (Rp 49.200), berlibur ke Bali
- 15 April : Rs 2.000 (Rp 492.000), Priya hamil
- 1 Juni ; Rs 1,000 (Rp 246.000), Hitesh dipromosikan ... dan seterusnya ...
Akan tetapi setelah beberapa tahun berlalu, mereka mulai beradu pendapat dan bertengkar untuk hal-hal yang sepele. Mereka saling diam. Mereka menyesal telah menikahi orang yang paling buruk di dunia ... tidak ada lagi cinta ... sesuatu yang sangat tipikal di masa ini.
Suatu hari Priya berkata pada ibunya, "Ibu, kami tidak bisa bertahan lagi. Kami setuju untuk bercerai. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana saya telah memutuskan menikah dengan orang ini !"
Ibunya menjawab, "Baiklah, apa pun yang kamu ingin kerjakan kalau sudah tidak bisa bertahan. Tetapi sebelum kamu melangkah lebih jauh, tolong lakukan hal ini. Ingat buku tabungan yang ibu berikan saat pesta pernikahan kalian? Ambil semua uangnya dan belanjakan sampai habis. Kamu tidak bisa terus menyimpan catatan di buku tabungan itu untuk sebuah pernikahan yang buruk."
Priya berpikir bahwa itu benar. Jadi dia pergi ke bank, menunggu di antrian dan berencana menutup buku tabungan itu. Ketika menunggu, dia melihat catatan yang ada di buku tabungan di tangannya. Dia melihat, melihat, dan melihat. Kemudian ingatan akan semua kebahagiaan dan sukacita di masa-masa yang telah lewat muncul kembali di pikirannya. Air mata menggenang dan berurai di pipinya. Kemudian dia bergegas meninggalkan bank dan pulang.
Ketika sampai di rumah, Priya memberikan buku tabungan itu pada Hitesh, dan memintanya untuk memasukkan sejumlah uang ke tabungan itu sebelum mereka bercerai.
Hari esoknya, Hitesh mengembalikan buku tabungan itu pada Priya. Dia menemukan tambahan tabungan sebesar Rs 5000 (Rp 1.230.000) dengan catatan di dalam buku tabungan: 'Ini adalah hari dimana saya menyadari betapa saya mencintaimu sepanjang tahun-tahun yang telah kita lewati. Betapa besar kebahagiaan telah kamu bawa untukku." Mereka berdua berpelukan dan menangis, dan meletakkan buku tabungan itu kembali di tempat semula.
Anda tahu berapa uang yang terkumpul saat mereka pensiun? Saya tidak bertanya pada mereka. Saya percaya uang bukan masalah lagi setelah mereka berhasil melalui tahun-tahun yang indah di sepanjang kehidupan pernikahan mereka.
* * * * *
"Saat engkau jatuh, jangan melihat tempat di mana kamu jatuh, tetapi lihatlah tempat di mana kamu mulanya tergelincir "
= Hidup adalah memperbaiki kesalahan-kesalahan =
Friday, November 7, 2008
Apa yang kita sombongkan ?
"Apa yang sedang Anda lakukan?"Sang Guru menjawab, "Tadi saya kedatangan serombongan tamu yang meminta nasihat. Saya memberikan banyak nasihat yang bermanfaat bagi mereka. Mereka pun tampak puas sekali. Namun, setelah mereka pulang tiba-tibasaya merasa menjadi orang yang hebat. Kesombongan saya mulai bermunculan.
Karena itu, saya melakukan ini untuk membunuh perasaan sombong saya."
Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, yang benih-benihnya terlalu kerap muncul tanpa kita sadari.
Di tingkat terbawah,sombong disebabkan oleh faktor materi.
Kita merasa lebih kaya, lebih rupawan, dan lebih terhormat daripada orang lain.
Di tingkat kedua, sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan.
Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten, dan lebih berwawasandibandingkan orang lain.
Di tingkat ketiga, sombong disebabkan oleh faktor kebaikan.
Kita sering menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah,dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan, semakin sulit pulakita mendeteksinya. Sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita.
Akar dari kesombongan ini adalah ego yang berlebihan.
Pada tataran yang lumrah, ego menampilkan dirinya dalam bentuk
harga diri (self-esteem) dan kepercayaan diri (self-confidence) . Akan tetapi,begitu kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan (pride), Anda sudahberada sangat dekat dengan kesombongan. Batas antara bangga dan sombongtidaklah terlalu jelas.Kita sebenarnya terdiri dari dua kutub, yaitu ego di satu kutub dankesadaran sejati di lain kutub. Pada saat terlahir ke dunia, kita dalamkeadaan telanjang dan tak punya apa-apa. Akan tetapi, seiring denganwaktu, kita mulai memupuk berbagai keinginan, lebih dari sekadar yangkita butuhkan dalam hidup. Keenam indra kita selalu mengatakan bahwakita memerlukan lebih banyak lagi. Perjalanan hidup cenderung menggiring kita menuju kutub ego.
Ilusi ego inilah yang memperkenalkan kita kepada dualismeketamakan (ekstrem suka) dan kebencian (ekstrem tidak suka).
Inilah akar dari segala permasalahan. Perjuangan melawan kesombongan merupakan perjuanganmenuju kesadaran sejati.
Untuk bisa melawan kesombongan dengan segala bentuknya,
ada dua perubahan paradigma yang perlu kita lakukan.
Pertama, kita perlu menyadari bahwa pada hakikatnya kita bukanlahmakhluk fisik, tetapi makhluk spiritual.
Kesejatian kita adalah spiritualitas, sementara tubuh fisik hanyalah sarana untuk hidup di dunia.Kita lahir dengan tangan kosong, dan (ingat!) kita pun akan mati dengan tangan kosong. Pandangan seperti ini akan membuat kita melihat semua makhluk dalamkesetaraan universal. Kita tidak akan lagi terkelabui oleh penampilan,label, dan segala "tampak luar" lainnya. Yang kini kita lihat adalah"tampak dalam". Pandangan seperti ini akan membantu menjauhkan kita dariberbagai kesombongan atau ilusi ego.
Kedua, kita perlu menyadari bahwa apa pun perbuatan baik yang kitalakukan, semuanya itu semata-mata adalah juga demi diri kita sendiri. Kita memberikan sesuatu kepada orang lain adalah juga demi kita sendiri.
Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi. Energi yang kita berikan kepada dunia tak akan pernah musnah. Energi itu akan kembali kepada kita dalam bentuk yang lain.
Kebaikan yang kita lakukan pasti akan kembali kepada kita dalam bentuk persahabatan, cinta kasih, makna hidup, maupunkepuasan batin yang mendalam. Jadi, setiap berbuat baik kepada pihak lain, kita sebenarnya sedang berbuat baik kepada diri kita sendiri.
Kalau begitu, apa yang kita sombongkan?
Be happy!
Friday, October 24, 2008
Chicago McDonald's Billboard
The giant egg billboard starts cracking and opening up in the wee hours of morning. By breakfast time, the egg has already hatched, and you can see 'Fresh Eggs Daily' written on the egg's yolk.
The egg stays open from 6:00AM till 10:30AM, to indicate the availability of fresh eggs during that time. Once the breakfast time is finished, the egg billboard shuts and stays closed as a whole egg till the next morning
Pengakuan Seorang Pelaku Curanmor (Spesialis Toyota Kijang)
Dari beberapa pertemuan saya dapat menyimpulkan metode dan cara ia melakukan curanmor, dan inilah apa yang saya dapat : Kelompoknya dikenal dengan nama "Kelompok Indramayu" karena sebagian besar mereka berasal dari daerah Indramayu dan sekitarnya (Cirebon/Kuningan) .., memang kelompok ini bukan satu - satunya yang ada masih ada beberapa kelompok lainnya yang pelakunya berasal dari Indramayu. Kelompok mereka rata - rata berjumlah 5 sampai 8 orang, dengan pembagian tugas masing - masing.
Memilih sasaran : Sasaran mereka adalah mobil yang di parkir di dalam rumah, mereka justru tidak pernah
melakukan Curanmor dengan mobil yang di parkir di tempat umum. Target mereka hanya mobil Toyota jenis Kijang Kapsul LGX, LSX maupun jenis yang paling baru Kijang Innova, alasannya karena jenis mobil ini gampang untuk jual kembali dan memang paling gampang dibongkar, memang ia tidak pernah mencuri selain jenis Totota Kijang. Biasanya mereka dalam beroperasi mencari sasaran menggunakan mobil rental, dengan mobil tersebut mereka berkeliling mencari sasaran mobil - mobil yang diparkir di dalam rumah, tentunya mereka mencari sasaran pada saat pemilik sudah memarkirkan kendaraannya pada malam hari.
Sasaran harus mempunyai syarat : Mudah mencapai akses jalan besar, tidak melewati keramaian/ tidak berada di kawasan yang padat.
Waktu : Waktu beroperasi mereka adalah waktu yang mereka anggap dimana orang paling lengah yaitu : Menjelang Subuh atau menjelang Magrib.
Alat : Perlalatan Wajib mereka adalah Gunting Gembok/rantai, obeng, tang, kabel dan bor portable.
Cara : Mereka masuk ke dalam rumah dengan menggunting gembok pagar depan. Setelah masuk ke rumah/garasi yang terdapat mobil pertama - tama mereka mengecek apakah alarm mobil aktif atau tidak, kalau masih aktif mereka meng-deaktifkan alarm dengan memotong kabel alarm di bawah mesin. Kunci Depan mereka buka dengan memakai penggaris melalui kaca depan agar kunci pintu tidak rusak, kalau tidak sempat mereka menggunakan kunci "T".
Stir yang terkunci dibuka dengan membor menggunakan alat bor portable, caranya :rumah kunci di bor dari bawah, bor tersebut akan memotong pengait besi yang mengunci stir di dalam rumah kunci, setelah terpotong maka stir akan bebas kembali. demikian juga satu rangkaian rumah kuncinya. dengan demikian dapat di stater dengan lubang kunci yang terbuka dengan menggunakan obeng. Namun kendaraan tersebut tidak lansung di stater, karena akan membangunkan pemilik rumah, mereka mendorong dulu kendaraan sampai ke
luar pagar, lalu stater dan go ... bye bye.
Pembagian tugas/ hasil :
Dalam melakukan aksinya mereka paling sedikit 5 orang, sebagian mengawasi di jalan kalau ada yang melihat ia segera memberi tahu rekannya di dalam dan apabila orang yang melihat membahayakan mereka harus melumpuhkannya,satu orang stand by di mobil rental mereka kalau ketahuan mereka segera kabur, tentunya mereka telah survey juga jalan yang paling cepat untuk escape. Hasil setelah dipotong ongkos operasional dibagi rata sesama mereka.
Save House :
Cerita -2 pada saat melakukan aksi :
Pernah kelompok mereka melakukan curanmor dalam satu hari sampai 5 ( lima ) mobil. Rata - rata dalam sebulan mereka mengambil 10 (sepuluh) buah mobil, maksimal mereka pernah mengambil sampai 23 (dua puluh tiga) mobil dalam sebulan.. Pembeli mobil mereka ia tidak pernah tahu, namun ia jelaskan ada seseorang yang mengambil mobil mereka sampai 50 (limapuluh) mobil, biasanya bertransaksi di jalan tol.
Harga mobil dijual 20 (dua puluh) juta rupiah untuk jenis kijang kapsul dan 30 (tiga puluh) juta rupiah untuk jenis Innova.
Pernah suatu saat pada saat mencuri mobil mereka mendapati uang sejumlah 20 juta milik pemilik mobil yang di taruh di dalam laci mobil (waaah dapet dobel yaaa boss..)
Istilah yang lazim dipakai mereka : Pemetik = Pencuri, Asbak = Penadah,Selendang = Surat- surat kendaraan Palsu, KTP = Plat Mobil.
sekedar tambahan pengetahuan bagaimana kelompok curanmor melakukan aksinya, saya pernah bertanya juga bagaimana supaya aman mobil kita dari aksi Curanmmor ? Ia berkata : Semua cara pengaman dengan menggunakan alarm, kunci rahasia, kunci stang setir dapat di tembus.. jadi percuma saja... hah ! tapi ada sasaran yang tidak pernah mereka dekati... yaitu Rumah yang memiliki Anjing. karena buat rombongan mereka terlalu beresiko untuk dimasuki, bukan karena takut namun gongongan anjing bisa membangunkan pemilik rumah.
Nah rekan rekan agar mobil kita aman, jika Anda bukan pemelihara anjing ada, baiknya di dekat garasi atau car port di tempatkan kandang unggas (burung beo, kakak tua, betet, angsa, ayam jago dll) atau hewan2 piaraan lainnya yang akan mengeluarkan suara bila ada sesuatu yang mendekatinya.
*Catatan : meskipun beberapa orang anggota kelompok ini sudah tertangkap namun kelompok ini masih eksis sampai sekarang. beware!!
Thursday, October 16, 2008
Bersahabat Dengan Masalah
"If a problem doesn't kill you, it will make you stronger."
Seorang kawan mengeluh, "Pak, saya kok sering kena masalah ya?
Padahal saya ini sudah rajin berdoa, selalu positive thinking, tidak
pernah bikin susah orang lain, suka menolong orang lain, jujur dalam
bekerja, dan nggak neko-neko. Kenapa ya Pak? Apa masalah saya? Saya
sudah bosan kena masalah terus."
"Wah, selamat ya," balas saya.
"Lho, bagaimana sih Pak Adi ini. Saya punya banyak masalah kok malah
diberi selamat. Senang ya Pak kalau lihat orang susah?" kawan saya
balik bertanya dan agak jengkel.
"Sabar...sabar. .. bukan begitu maksud saya. Jangan tersinggung
dong," jawab saya cepat sambil berusaha menenangkan kawan saya ini.
Nah, pembaca, apa yang saya tulis di artikel ini merupakan hasil
obrolan saya dan kawan saya.
Masalah. Setiap orang pasti punya masalah. Setiap hari kita pasti
berhadapan dengan masalah. Kita berusan dengan masalah. Kita
mendapat masalah. Kita membuat masalah. Kita bahkan bisa jadi sumber
masalah. Masalah terbesar adalah kalau kita tidak tahu bahwa masalah
kita adalah kita merasa tidak punya masalah.
Pembaca, waktu Anda mengalami masalah, bagaimana reaksi Anda?
Apakah Anda marah? Jengkel? Sakit hati? Frustrasi? Takut?
Menyalahkan diri sendiri? Atau Anda cenderung untuk menyalahkan
orang lain?
Anda mungkin bertanya-tanya mengapa saya menggunakan
judul "Bersahabat Dengan Masalah". Apa nggak salah, nih? Kita kok
diminta bersahabat dengan masalah?
Benar. "Masalah" sebenarnya adalah hal yang sangat positif. Mari
kita bahas terlebih dahulu makna di balik kata "masalah". Masalah,
yang dalam bahasa Inggris adalah "problem", ternyata mempunyai akar
kata yang maknanya sangat berbeda dengan yang kita pahami selama
ini.
Akar kata "problem" berasal dari bahasa Yunani, proballein, yang
bila ditelusuri lebih jauh mengandung makna yang sangat positif. Pro
berarti forward atau maju. Sedangkan ballein berarti to drive atau
to throw. Jadi, problem berarti bergerak maju. Problem berarti
kesempatan untuk maju dan berkembang.
Sewaktu pertama kali mengetahui bahwa akar kata problem, proballein,
artinya bergerak maju, saya sempat terhenyak dengan perasaan kaget
dan takjub. Sungguh luar biasa dan sungguh benar. Coba kita
renungkan bersama. Masalah sebenarnya adalah suatu simtom yang
menunjukkan adanya suatu penyebab atau akar masalah. Justru dengan
seringnya seseorang mendapat "masalah", bila orang ini cukup bijak
dan jujur pada dirinya sendiri, ia akan berkembang dan bisa lebih
maju.
Lha, kok bisa begini?
Pernahkah Anda, atau mungkin orang yang Anda kenal, mendapat atau
mengalami masalah?
Jawabannya, " ;Sudah tentu pernah."
Pertanyaan saya selanjutnya, "Apakah masalah yang dialami Anda mirip
dengan masalah sebelumnya?"
Jika kita mau bersikap jujur dan jeli dalam mengamati maka
seringkali masalah yang kita alami sifatnya "mengulang" masalah
sebelumnya. Ada kemiripan atau kesamaan. Bentuk masalahnya bisa
berbeda namun polanya sama.
Satu contoh. Ada seorang wanita yang putus dengan pacarnya. Ia
marah, kecewa, sakit hati, dendam, dan bersumpah akan mencari
pasangan yang jauh lebih baik. Namun kenyataannya? Ia mendapatkan
pacar baru yang mempunyai karakter yang serupa dengan mantan
pacarnya.
Ada lagi seorang pengusaha besar, kawan saya, berulang kali kena
tipu. Sekali kena tipu jumlahnya nggak main-main. Bukan puluhan juta
tapi ratusan juta. Dan ini terjadi berulang kali.
Seorang kawan yang lain seringkali ribut dengan istrinya hanya
karena hal-hal sepele. Misalnya hanya karena si istri memencet pasta
gigi tidak dari bawah, tetapi dari tengah, ia marah besar.
Sebaliknya si istri walaupun telah diberitahu suaminya tetap
mengulangi pola perilaku yang sama.
Masalah yang kita hadapi sebenarnya menunjukkan "level" kita. Siapa
diri kita sebanding dengan masalah yang kita hadapi. Bukankah ada
tertulis bahwa Tuhan tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui
kekuatan kita untuk mengatasinya? Dan setiap masalah pasti ada jalan
keluarnya?
Masalah atau problem sebenarnya guru sejati yang seringkali kita
abaikan. Kebanyakan orang mengalami masalah yang serupa atau
berulang karena mereka tidak belajar dari masalah yang pernah mereka
alami.
Ibarat anak sekolah bila kita tidak naik kelas, karena nilai ujian
kita jelek, maka kita akan mengulang di level atau kelas yang sama.
Tidak mungkin guru akan menaikkan kita ke kelas berikutnya. Mengapa?
Lha, soal ujian di level ini saja kita nggak lulus apalagi kalau
diberi soal ujian level di atasnya.
Kita harus mengulang, tidak naik kelas, dengan harapan kita akan
belajar, meningkatkan diri, dan akhirnya mampu mengerjakan soal
ujian dengan benar. Dengan demikian kita "lulus" ke kelas
berikutnya.
Saat tidak naik kelas, bukannya belajar dari "masalah" ini, banyak
yang malah membuat masalah baru dengan menjadi marah, frustrasi, dan
menyalahkan guru atau sekolah. Anda pernah bertemu dengan orang
seperti ini?
"Ah, itu kan anak sekolah. Memang harusnya begitu," ujar kawan saya.
Lho, kita ini kan juga anak sekolah. Kita sekolah di Sekolah
Kehidupan. Kehidupan adalah tempat kita belajar. Untuk maju kita
harus menjadi pembelajar seumur hidup atau life long learner.
Ada yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang paling baik.
Saya kurang setuju dengan pernyataan ini. Menurut saya pengalaman
adalah guru terbaik bila itu pengalaman orang lain. Jadi, kita
belajar dan mendapat pengetahuan dan kebijaksanaan dengan menelaah
dan mempelajari pengalaman orang lain dan kita terapkan untuk
kemajuan hidup kita. Lha, lebih baik mana, Anda kena tipu Rp 1
miliar atau Anda belajar dari pengalaman orang lain yang tertipu Rp
1 miliar dan Anda gunakan pengetahuan ini untuk melindungi diri Anda
agar tidak mengalami masalah yang sama?
Pengalaman adalah guru yang terbaik bila kita dapat memetik
pelajaran berharga dari apa yang kita alami. Kebanyakan orang
mengalami "pengalaman" hanya sekadar mengalami. Mereka tidak memetik
pelajaran atau manfaat apa pun dari pengalaman (baca: masalah)
mereka.
OK. Sekarang sudah jelas bahwa kita bisa belajar dari masalah. Tapi
bagaimana caranya?
Ada empat langkah mujarab untuk mengatasi setiap masalah dalam hidup:
1. Mengakui adanya masalah
2. Setiap masalah pasti ada sumber atau akar masalahnya
3. Bila akar masalah ditemukan maka masalah dapat dipecahkan
4. Jalan keluar untuk menyelesaikan masalah
Contoh konkritnya?
Mari kita analisis kasus yang dialami kawan saya. Itu lho, yang
bolak-balik kena tipu ratusan juta rupiah.
Langkah pertama adalah mengakui atau menerima bahwa ia punya
masalah. Ia harus berani mengakui dan memutuskan untuk mengubah hal
ini. Masalahnya adalah ia berkali-kali kena tipu. Banyak orang yang
bila mendapat masalah, hanya bisa berdoa, pasrah, nrimo, dan berkata
bahwa masalah mereka adalah bentuk cobaan dari Tuhan. Mereka
meyakini bahwa masalah yang mereka alami, karena merupakan cobaan
dari Tuhan, maka Tuhan-lah yang harus mengubah keadaan ini. Saya
tidak setuju dengan pandangan ini. Bukankah ada tertulis bahwa Allah
tidak akan membantu mengubah nasib umat-Nya apabila umat-Nya tidak
bersedia mengubah nasib mereka sendiri.
Langkah kedua adalah memahami bahwa masalah (simtom) yang ia alami
pasti ada sumber atau akar masalah. Dan akar masalahnya bukan
terletak di luar dirinya, misalnya ia tertipu karena kelihaian si
penipu dalam meyakinkan dirinya sehingga mau meminjami uang, tapi
akar masalahnya terletak di dalam dirinya.
Langkah ketiga, bila akar masalah yang ada di dalam dirinya berhasil
ditemukan, maka ia dapat mengatasi masalahnya.
Langkah keempat adalah memilih solusi terbaik yang akan digunakan
dalam mengatasi masalah. Setelah sukses melakukan empat langkah di
atas maka ia dapat memetik hikmah dari apa yang ia alami.
Sekarang akan saya uraikan langkah demi langkah yang dilakukan kawan
saya.
Langkah 1. Masalah: Saya tertipu ratusan juta berkali kali.
Langkah 2. Saya menyadari bahwa akar masalah terletak di dalam diri
saya.
Langkah 3. Akar masalah saya adalah belief yang menyatakan bahwa
saya adalah kasirnya Tuhan.
Langkah 4. Saya mengu bah belief saya, dari kasirnya Tuhan menjadi
Fund Manager uangnya Tuhan. Saya akan mengelola uang yang
dipercayakan kepada saya dengan hati-hati karena saya harus
mempertanggungjawab kan uang ini setiap akhir tahun buku.
Hikmah yang didapat dari masalah ini adalah bahwa apa yang ia alami
dipengaruhi oleh belief-nya. Setiap belief mengakibatkan konsekuensi
tertentu. Cara paling tepat untuk mengevaluasi apakah suatu belief
bermanfaat atau justru merugikan diri kita bisa dilihat dari akibat
yang ditimbulkan oleh belief-belief itu terhadap hidup kita.
Selama seseorang masih tetap memegang belief yang sama maka ia akan
mendapat hasil yang sama. Tidak mungkin terjadi seseorang mendapat
hasil yang berbeda dengan belief yang sama. Einstein menjelaskan
dengan sangat tepat saat ia berkata, "Insanity is doing the same
thing over and over but expecting different result."[awg]
Sumber: Bersahabat Dengan Masalah oleh Adi W. Gunawan. Adi W.
Gunawan lebih dikenal sebagai Re-Educator and Mind Navigator, adalah
pakar pendidikan dan mind technology, pembicara publik, dan trainer
yang telah berbicara di berbagai kota besar di dalam dan luar negeri.
Tuesday, October 14, 2008
LET ' S SAVE OUR NATION, START FROM YOUR SELF !!!!
1. yang mempunyai deposito bertahanlah dengan deposito anda. Jangan ambil uang anda dari bank. Jika anda ikut ikutan mencairkan dana anda maka akan terjadi bank rush, dan krisis keuangan akan semakin parah.
2. yang memiliki saham dan turunannya, jangan menjual saham dan derivasinya. Jika anda ikut ikutan menjual saham dan turunannya, maka harga saham akan semakin ambruk, dan krisis akan sungguh terjadi semakin parah
3. jangan ikut ikutan memborong dolar. Jika anda ikut ikutan memborong dolar, maka harga dolar akan semakin tinggi dan rupiah semakin terpuruk.
Harga barang impor akan semakin mahal, dan inflasi dalam negeri akan semakin menggila.
4. jangan panik. Jika anda tidak panik, maka krisis akan cepat berlalu.
Perekonomian akan cepat pulih. Harga saham akan cepat rebound. Dolar akan cepat menyesuaikan diri pada kurs yang rasional. Cadangan devisa kita cukup kuat.
Jika anda panik dan ikut ikutan menarik deposito, menjual saham, dan memborong dolar, maka anda ikut memberikan kontribusi pada semakin dalamnya krisis di Indonesia.
Tetapi tentu ini merupakan pilihan bebas. Tidak ada yang dapat melarang anda. Hati nurani yang bicara. Pilihan yang sulit bagi yang berduit,tetapi silahkan memilih.
Krisis keuangan global kian menebar ancaman menjadi krisis ekonomi global yang tidak main-main, bursa saham guncang dan nilai tukar Rupiah semakin melemah, ini semua menjadi indicator bahwa akan ada bencana baru yang siap menerkam.
Para kaum Kapitalis yang ingin meraup keuntungan dengan cara cepat dan menjadi SERAKAH akhirnya menjadi sumber dari segala krisis yang kita belum tau kapan akan berakhir.
Pertanyaannya adalah apa yang bisa kita lakukan untuk ikut membantu agar krisis ini tidak menghancurkan sendi-sendi perekonomian Bangsa ini?
Tentu kita tidak ingin ini menjadi periode 10 Tahunan (1998 -2008), mimpi kelam krisis ekonomi 10 tahun lewat tentu tidak ingin kita munculkan kembali, tapi jika Anda tidak peduli maka bisa saja hal ini akan terjadi!!!!
Dan jika itu terjadi maka Bangsa ini akan semakin terpuruk, akan muncul PHK besar-besaran, sector riil yang tidak bergerak, system perbankan yang sudah tidak dipercaya lagi dan akhirnya kita kembali ke NOL lagi.
Jika Anda masih mencintai Bangsa ini maka ada banyak hal yang bisa Anda lakukan, paling tidak MULAILAH DARI DIRI ANDA SENDIRI..!! , contoh kecil sbb :
Jika Anda seorang awam sebagaimana saya, maka yang bisa kita lakukan adalah :
Gunakanlah PRODUKSI DALAM NEGERI dalam semua aktivitas hidupmu, dengan langkah ini akan menyelamtkan Sektor Riil, usaha-usaha kecil akan berkembang, dan akhirnya kita bisa berdiri tegak dan mengatakan KITA BISA HIDUP DARI NEGERI KITA SENDIRI.
Langkah kecil lain jangan sok mengkonsumsi produk makanan luar negeri, jika anda senang makan Durian tidak perlu durian Bangkok Thailand cukup durian local toh tidak kalah rasanya, jika senang makan Jagung? Tidak perlulah Jagung Thailand cukup jagung local, tidak perlu makan makan di outlet2 dengan brand luar negeri, toh ayam kampung kita tidak kalah nikmatnya, hal kecil ini kadang tidak kita sadari tapi ketahuilah EFEK nya sangat luarbiasa, anda bisa bayangkan jika semua anak bangsa ini berfikiran sama, jika anda konversikan dengan modal yang beputar maka Anda akan kaget dan heran akan IMPACT yang sangat luar biasa, yakin dan percayalah dengan cara kecil ini Krisis ini tidak akan terjadi DISINI di BUMI INDONESIA. Gunakan angkutan Massal jika itu anda bisa lakukan, itu akan membantu untuk mengurangi konsumsi energi yang luar biasa yang sebetulnya tidak perlu, disamping mengurangi polusi, jangan lupa disamping krisis keuangan yang berpotensi menjadi krisis Ekonomi kita juga dihadapkan dengan krisis Energy..!! kenyamanan mungkin belum kita pikirkan sekarang, percayalah bahwa aroma sesaknya penumpang di Angkot dan bus bus itu masih menimbulkan secercah harapan bahwa sector riil kita masih bergerak.
Berbelanjalah di pasar-pasar tradisional, berdayakan warung-warung Kaki lima, percaya atau tidak Ekonomi Kerakyatan terbukti mampu menyelamatkan perekonomian kita.
Jika Anda seorang pelaku bisnis maka tolong jangan hanya memikirkan untuk meraup keuntungan pribadi semata-mata hanya dengan memikirkan Import barang-barang murah yang hanya akan menghancurkan produk dalam negeri, jangan lari dari tanggung jawab dengan membawa lari modal ke luar negeri, ingat menjaga, mengusahakan agar Capital Inflow akan lebih bijkasana dan akan sangat membantu Negeri ini, jangan biarkan capital outflow terjadi itu sama dengan menghancurkan perekonomian Rakyat LET ' S SAVE OUR NATION, START FROM YOUR SELF..!!!!.
Lakukan hal sederhana ini maka Anda akan lihat akibat penyelamatan yang luar biasa.
Thursday, October 9, 2008
Gaji Papa Berapa ?
"Kok, belum tidur ?" sapa Andrew sambil mencium anaknya. Biasanya Sarah memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari. Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Sarah menjawab, "Aku nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa ?"
"Lho tumben, kok nanya gaji Papa ? Mau minta uang lagi, ya ?" "Ah, enggak. Pengen tahu aja" ucap Sarah singkat. "Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp.400.000,-. Setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari kerja. Sabtu dan Minggu libur, kadang Sabtu Papa masih lembur. Jadi, gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayo ?" Sarah berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Andrew beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Sarah berlari mengikutinya.
"Kalo satu hari Papa dibayar Rp.400.000,-untuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp. 40.000,- dong"katanya. "Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur" perintah Andrew. Tetapi Sarah tidak beranjak. Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian,Sarah kembali bertanya, "Papa, aku boleh pinjam uang Rp. 5.000,- enggak ?"
"Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini ? Papa capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah". "Tapi Papa..." Kesabaran Andrew pun habis. "Papa bilang tidur !" hardiknya mengejutkan Sarah. Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya. Usai mandi, Andrew nampak menyesali hardiknya. Ia pun menengok Sarah di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur.
Sarah didapati sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp. 15.000,- di tangannya. Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Andrew berkata, "Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama Sarah. Tapi buat apa sih minta uang malam-malam begini ? Kalau mau beli mainan, besok kan bisa. "
Jangankan Rp.5.000,- lebih dari itu pun Papa kasih" jawab Andrew "Papa, aku enggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini". "lya, iya, tapi buat apa ?" tanya Andrew lembut. "Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga puluh menit aja. Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat berharga. Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, hanya ada Rp.15.000,- tapi.. karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp. 40.000,- maka setengah jam aku harus ganti Rp.20.000,-. Tapi duit tabunganku kurang Rp.5.000, makanya aku mau pinjam dari Papa" kata Sarah polos.
Andrew pun terdiam. ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan perasaan haru. Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini, tidak cukup untuk "membeli" kebahagiaan anaknya. "Bagi dunia kau hanya seseorang, tapi bagi seseorang kau adalah dunianya"
Tanda Salib
Kerapkali kita sebagai orang Katolik dianggap kolot, menyembah berhala dan sebagainya yang tak jarang dari kata-kata atau anggapan yang demikian membuat orang-orang Katolik itu sendiri menjadi goyah imannya
dan tak sedikit dari mereka yang berpindah agama.
Banggakah Anda menjadi orang Katolik? Kalau iya, mengapa Anda bangga menjadi orang Katolik? Apa sih istimewanya orang Katolik itu? Terlepas dari apa pun jawaban Anda, ada satu keistimewaan yang
kita punyai sebagai orang Katolik. Yaitu TANDA SALIB. Mengapa istimewa? Tanda salib merupakan suatu rangkaian doa yang walaupun singkat tetapi sangat padat dan dalam maknanya.
Berikut ini penjelasan dari masing-masing bagian tanda salib.
"Demi Nama Bapa" (di dahi)
Hal ini menandakan bahwa Allah Bapa merencanakan, menciptakan danmenyelenggarakan segala sesuatunya. Otak adalah pusat segalanya. Otak tempat kita berpikir, tempat kita merencanakan. Bapa
merencanakan Putra-Nya untuk datang ke dunia sebagai penyelamat yang menyelamatkan umat manusia. Dan Bapalah yang menyelenggarakan segala karya dan hidup Yesus. Oleh karena itu kita melanjutkan dengan:
"Dan Putra"
Di sini sering terjadi kesalahan karena banyak yang melakukan di dada (horizontal dengan Roh Kudus). Yang benar adalah di pusar, karena tali pusar adalah tali kehidupan, tali yang menyambung antara ibu dan anak di
sinilah janin mendapat makan dan mendapat curahan kehidupan. Dan Yesus lahir sebagai manusia untuk menyelamatkan manusia dan karya-Nya itu dimulai dari sejak kita masih berupa janin. Kita semua tahu bahwa Yesus kemudian harus meninggalkan dunia untuk kembali kepada Bapa-Nya.
"Dan Roh Kudus" (horizontal di dada)
Bapa sangat mencintai kita dan terus berusaha menyelenggarakan hidup kita sebaik-baiknya, maka Bapa mengirim Roh Kudus-Nya agar tetap mendampingi, melindungi, dan menjaga kita, sehingga kita akan senantiasa mengundang dan menghadirkan Allah Tri Tunggal kita dalam setiap kehidupan, untuk senantiasa menjagai kita sampai kedatangan Allah Putra kembali.
Dengan tanda salib tubuh kita telah dimeterai dan disucikan oleh Allah. Dalam segala kegiatan kita: sewaktu kita tidur, kita belajar, kita bekerja, kita melakukan pelayanan, kita makan, kita susah, kita senang, kita tertawa, kita menangis. Jika kita membuat tanda salib itu berarti kita mengundang Allah Tri Tunggal untuk menjaga, melindungi kita sehingga kita tidak melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak Bapa.
Tanda salib juga merupakan tanda persatuan kita dengan sesama umat Katolik, misalnya jika kita makan di rumah makan, kemudian melihat ada orang membuat tanda salib, kita pasti bilang : Oh, orang itu orang
Katolik, dia saudara saya yang seiman.
Tuesday, October 7, 2008
3 Pertanyaannya
Pemuda: Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanya an saya?
Pendeta : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya, saya akan menjawab pertanyaan anda
Pemuda : Anda yakin? Sedang Profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.
Pendeta : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya
Pemuda : Saya punya 3 buah pertanyaan :
1. Kalau memang Tuhan itu ada,tunjukan wujud Tuhan kepada saya
2. Apakah yang dinamakan Takdir
3. Kalau setan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat setan sebab mereka memiliki unsur yang sama.
Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?
Tiba-tiba Pendeta tersebut menampar pipi si Pemuda dengan keras.
Pemuda (sambil menahan sakit): Kenapa anda marah kepada saya?
Pendeta : Saya tidak marah...Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3buah pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.
Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti
Pendeta : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit
Pendeta : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?
Pemuda : Ya
Pendeta : Tunjukan pada saya wujud sakit itu !
Pemuda : Saya tidak bisa
Pendeta : Itulah jawaban pertanyaan pertama.
Kita semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.
Pendeta : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
Pemuda : Tidak
Pendeta : Apakah pernah terpikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?
Pemuda : Tidak
Pendeta : Itulah yang dinamakan Takdir
Pendeta : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda ?
Pemuda : kulit
Pendeta : Terbuat dari apa pipi anda?
Pemuda : kulit
Pendeta : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : sakit...
Pendeta : Walaupun Setan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api, jika Tuhan berkehendak maka Neraka akan Menjadi tempat menyakitkan untuk setan.
Thursday, September 25, 2008
8 Pertanyaan Jebakan Wawancara
Ini peluang Anda untuk "menjual" diri Anda. Uraikan dengan singkat dan jelas kelebihan yang Anda miliki, kualifikasi Anda dan apa yang dapat Anda sumbangkan bagi perusahaan tersebut. Hati-hati , jangan memberikan jawaban yang terlalu umum. Hampir setiap orang mengatakan mereka merupakan seorang pekerja keras dan memiliki motivasi. Berikanlah jawaban yang memperlihatkan keunikan yang Anda miliki.
2. Mengapa tertarik bekerja di perusahaan ini?
Pertanyaan ini merupakan salah satu alat bagi si pewawancara untuk mengetahui apakah Anda mempersiapkan diri anda dengan baik. Jangan pernah datang untuk sebuah wawancara pekerjaan tanpa mengetahui latar belakang perusahaan. Dengan memiliki informasi yang cukup mengenai latar belakang perusahaan tersebut maka pertanyaan di atas memberikan kesempatan kepada Anda untuk memperlihatkan inisiatif, dan menunjukkan apakah pengalaman serta kualifikasi yang Anda miliki sepadan dengan posisi yang diperlukan.
3. Apa kelemahan utama Anda?
Rahasia dalam menjawab pertanyaan di atas adalah dengan berkata jujur mengenai kelemahan Anda, tapi jangan lupa menjelaskan bagaimana Anda mengubah kelemahan tersebut menjadi kelebihan. Misalnya, bila Anda memiliki masalah dengan perusahaan terdahulu, perlihatkan langkah yang Anda ambil. Hal ini memperlihatkan bahwa Anda memiliki kemampuan dalam mengenali aspek yang perlu diperbaiki dan inisiatif dalam memperbaiki diri Anda.
4. Mengapa berhenti dari perusahaan terdahulu?
Walaupun Anda berhenti dari pekerjaan terdahulu dengan cara yang tidak baik, Anda harus berhati-hati dalam memberikan jawaban. Usahakan untuk memberikan jawaban yang diplomatis. Bila Anda memberikan jawaban yang mengandung aspek negatif, kompensasikan jawaban tadi dengan jawaban yang positif. Bila anda mengeluhkan tentang pekerjaan terdahulu, maka hal ini tidak memberi poin apa-apa buat Anda.
5. Bagaimana Anda mengatasi masalah?
Tidak mudah memberikan jawaban bila Anda mendapatkan pertanyaan seperti di atas, terutama bila Anda baru lulus dan tidak memiliki pengalaman kerja. Pewawancara ingin melihat apakah Anda dapat berpikir kritis dan mengembangkan solusi tanpa melihat jenis permasalahan yang Anda hadapi, bahkan walaupun Anda tidak memiliki waktu yang cukup dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Gambarkan langkah-langkah yang Anda lakukan dalam memprioritaskan pekerjaan. Hal ini memperlihatkan bahwa Anda bertanggungjawab dan tetap dapat berpikir jernih walaupun sedang menghadapi masalah.
6. Prestasi apa yang dibanggakan?
Rahasia dari pertanyaan di atas adalah dengan menyeleksi dan memilih secara spesifik prestasi yang berhubungan dengan posisi yang sedang ditawarkan. Walaupun Anda pernah menjuarai bola basket pada waktu kuliah, tetapi ini bukan merupakan sebuah jawaban yang diharapkan. Berikan jawaban yang lebih profesional dan lebih relevan. Pikirkan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut dan kembangkan contoh yang memperlihatkan bagaimana Anda dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.
7. Berapa gaji yang Anda harapkan?
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang tersulit terutama bagi mereka yang tidak memiliki pengalaman kerja yang cukup.Yang perlu Anda lakukan sebelum wawancara adalah mencari tahu pasaran gaji untuk posisi yang ditawarkan agar Anda dapat memberikan jawaban atas pertanyaan ini. Beritahu pewawancara bahwa Anda terbuka untuk membicarakan mengenai kompensasi bila saatnya tiba. Bila terpaksa, berikan jawaban yang berupa kisaran angka, bukan angka tertentu.
8. Bisa ceritakan mengenai diri Anda?
Mungkin pertanyaan di atas tampaknya mudah tetapi pada kenyataannya tidaklah semudah yang Anda bayangkan. Yang pasti Anda harus menyadari bahwa pewawancara tidak tertarik untuk mengetahui apa yang Anda lakukan di akhir pekan ataupun dari daerah mana Anda berasal. Pewawancara berusaha mengetahui Anda secara profesional. Siapkan dua atau tiga poin mengenai diri Anda, baik pengalaman kerja maupun sasaran karir Anda dan tetap konsisten. Rangkum jawaban Anda dengan mengungkapkan keinginan Anda sebagai bagian dari perusahaan tersebut. Bila memiliki jawaban yang mantap maka hal ini dapat membawa Anda pada pembicaraan yang memperlihatkan kualifikasi Anda.
Wednesday, September 24, 2008
Fenomerna Tindihan Waktu Tidur...
Tenang, Anda bukan sedang diganggu mahkluk halus. Ini penjelasan ilmiahnya!
KEJADIAN ini sering saya alami sejak zaman SMA, bahkan hingga sekarang (meski frekuensinya sudah sangat berkurang). Saat hendak bangun dari tidur atau baru saja terlelap, saya merasa seperti ditindih sesuatu. Ini membuat saya sulit bangun ataupun berteriak minta tolong.
Lalu, ada sedikit rasa dingin menjalar dari ujung kaki ke seluruh tubuh.
Untuk bisa bangun, satu-satunya cara adalah menggerakkan ujung kaki, ujung tangan atau kepala sekencang-kencangnya hingga seluruh tubuh bisa digerakkan kembali.
Setelah itu, biasanya saya tidak berani tidur. Takut kesadaran saya hilang atau kejadian itu berulang lagi. Apalagi saat kejadian, saya seperti melihat sebuah bayangan di kegelapan.
Pernah saya saya bercerita tentang hal ini pada ibu saya. Beliau mengatakan saya mengalami tindihan. Dan menurut kepercayaan orang tua, yang menindih adalah makhluk halus. Ih, seram ya! Namun, logika saya berusaha mencari penjelasan ilmiah. Inilah hasilnya
Sleep Paralysis
Menurut medis, keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut sleep paralysis alias tidur lumpuh (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh). Hampir setiap orang pernah mengalaminya. Setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya.
Sleep paralysis bisa terjadi pada siapa saja, lelaki atau perempuan. Dan usia rata-rata orang pertama kali mengalami gangguan tidur ini adalah
14-17 tahun. Sleep paralysis alias tindihan ini memang bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit. Yang menarik, saat tindihan terjadi kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis.
Di dunia Barat, fenomena tindihan sering disebut mimpi buruk inkubus atau old hag berdasarkan bentuk bayangan yang muncul. Ada juga yang merasa melihat agen rahasia asing atau alien. Sementara di beberapa lukisan abad pertengahan, tindihan digambarkan dengan sosok roh jahat menduduki dada seorang perempuan hingga ia ketakutan dan sulit bernapas.
Kurang Tidur
Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis, adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM).
Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan. Tahapan itu adalah tahap tidur paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam dan tahap REM. Pada tahap inilah mimpi terjadi.
Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM).
Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.
Selain itu, sleep paralysis juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan terbawa ke dalam mimpi.
Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh. Misalnya, Anda bekerja dalam shift sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang tidak teratur.
Jangan Anggap Remeh
Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya, sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi.
Jika Anda sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Ini akan membantu Anda mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari pemicu. Bila tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat.
Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam.
Perlu diketahui juga, seep paralysis umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu sebabnya, kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang gangguan tidur ini.
Nah, jika tindihan disertai gejala lain, ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut.
Biasanya dokter akan menanyakan kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Catatan yang telah Anda buat tadi akan sangat membantu ketika memeriksakan diri ke dokter.
Mitos Sleep Paralysis Di Berbagai Negara
- Di budaya Afro-Amerika, gangguan tidur ini disebut the devil riding your back hantu atau hantu yang sedang menaiki bahu seseorang.
- Di budaya China, disebut gui ya shen alias gangguan hantu yang menekan tubuh seseorang.
- Di budaya Meksiko, disebut se me subio el muerto dan dipercaya sebagai kejadian adanya arwah orang meninggal yang menempel pada seseorang.
- Di budaya Kamboja, Laos dan Thailand, disebut pee umm, mengacu pada kejadian di mana seseorang tidur dan bermimpi makhluk halus memegangi atau menahan tubuh orang itu untuk tinggal di alam mereka.
- Di budaya Islandia, disebut mara. Ini adalah kata kuno bahasa Island.
Artinya hantu yang menduduki dada seseorang di malam hari, berusaha membuat orang itu sesak napas dan mati lemas.
- Di budaya Tuki, disebut karabasan, dipercaya sebagai makhluk yang menyerang orang di kala tidur, menekan dada orang tersebut dan mengambil napasnya.
- Di budaya Jepang, disebut kanashibari, yang secara literatur diartikan mengikat sehingga diartikan seseorang diikat oleh makhluk halus.
- Di budaya Vietnam, disebut ma de yang artinya dikuasai setan. Banyak penduduk Vietnam percaya gangguan ini terjadi karena makhluk halus merasuki tubuh seseorang.
- Di budaya Hungaria, disebut lidercnyomas dan dikaitkan dengan kata supranatural boszorkany (penyihir). Kata boszorkany sendiri berarti menekan sehingga kejadian ini diterjemahkan sebagai tekanan yang dilakukan makhluk halus pada seseorang di saat tidur.
- Di budaya Malta, gangguan tidur ini dianggap sebagai serangan oleh Haddiela (istri Hares), dewa bangsa Malta yang menghantui orang dengan cara merasuki orang tersebut. Dan untuk terhindar dari serangan Haddiela, seseorang harus menaruh benda dari perak atau sebuah pisau di bawah bantal saat tidur.
- Di budaya New Guinea, fenomena ini disebut Suk Ninmyo. Ini adalah pohon keramat yang hidup dari roh manusia. Pohon keramat ini akan memakan roh manusia di malam hari agar tidak menggangu manusia di siang hari. Namun, seringkali orang yang rohnya sedang disantap pohon ini terbangun dan terjadilah sleep paralysis.
Sunday, September 21, 2008
Mata
Ada yang kemudian memutar di tikungan. Ada yang lewat begitu saja. Sementara orang tua itu hanya diam mengawasi saja. Akhirnya penunggang kuda terakhir mendekatinya. Dan saat ia menatap ke mata si penunggang kuda, ia berkata, "Maukah Anda memberi tumpangan ke seberang ?" "Tentu, naiklah," jawab si penunggang kuda.
Maka naiklah si orang tua. Kemudian si penunggang kuda bukan hanya menyeberangkan saja, melainkan mengantarkannya sampai ke rumah. Menjelang sampai ke rumah orang tua itu, si penunggang kuda bertanya, "Pak, mengapa Anda membiarkan penunggang kuda yang lain itu lewat begitu saja tanpa meminta tumpangan ?" Jawab si orangtua, "Saya sudah lama tinggal disini. Dengan memandang mata mereka saya sudah tahu jawaban apa yang saya akan dapatkan. Tetapi waktu saya melihat ke mata Anda, kebaikan hati dan rasa kasih Anda terlihat jelas.
Ada kelembutan dalam jiwamu. Itulah sebabnya saya meminta tumpangan kepada Anda."
Cerita di atas adalah kisah yang dialami oleh Thomas Jefferson si penunggang kuda. Ingatlah bahwa kasih dan kebaikan hati bisa dilihat dari pancaran mata seseorang. Itulah sebabnya Tuhan Yesus mengingatkan kita,"Matamu adalah pelita tubuhmu, jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu." (Lukas 11:34-36).
Tuesday, September 9, 2008
BOSAN
Tamu :"Sebenarnya apa itu perasaan 'bosan', pak tua?"
Pak Tua :
"Bosan adalah keadaan dimana pikiran menginginkan perubahan, mendambakan sesuatu yang baru, dan menginginkan berhentinya
rutinitas hidup dan keadaan yang monoton dari waktu ke waktu."
Tamu :"Kenapa kita merasa bosan?"
Pak Tua :"Karena kita tidak pernah merasa puas dengan apa yang kita miliki."
Tamu :"Bagaimana menghilangkan kebosanan?"
Pak Tua : "Hanya ada satu cara, nikmatilah kebosanan itu, maka kita pun akan terbebas darinya."
Tamu :"Bagaimana mungkin bisa menikmati kebosanan?"
Pak Tua:"Bertanyalah pada dirimu sendiri: mengapa kamu tidak pernah bosan makan nasi yang sama rasanya setiap hari?"
Tamu :"Karena kita makan nasi dengan lauk dan sayur yang berbeda, Pak Tua."
Pak Tua :"Benar sekali, anakku, tambahkan sesuatu yang baru dalam rutinitasmu maka kebosanan pun akan hilang."
Tamu: "Bagaimana menambahkan hal baru dalam rutinitas?"
Pak Tua :
"Ubahlah caramu melakukan rutinitas itu. Kalau biasanya menulis sambil duduk, cobalah menulis sambil jongkok atau berbaring.
Kalau biasanya membaca di kursi, cobalah membaca sambil berjalan-jalan atau meloncat-loncat. Kalau biasanya menelpon dengan
tangan kanan, cobalah dengan tangan kiri atau dengan kaki kalau bisa. Dan seterusnya."
Lalu Tamu itu pun pergi.
Beberapa hari kemudian Tamu itu mengunjungi Pak Tua lagi.
Tamu :"Pak tua, saya sudah melakukan apa yang Anda sarankan, kenapa saya masih merasa bosan juga?"
Pak Tua :"Coba lakukan sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan. "
Tamu :"Contohnya? "
Pak Tua :"Mainkan permainan yang paling kamu senangi di waktu kecil dulu."
Lalu Tamu itu pun pergi.
Beberapa minggu kemudian, Tamu itu datang lagi ke rumah Pak Tua.
Tamu :
"Pak tua, saya melakukan apa yang Anda sarankan. Di setiap waktu senggang saya bermain
sepuas-puasnya semua permainan anak-anak yang saya senangi dulu. Dan keajaibanpun terjadi.
Sampai sekarang saya tidak pernah merasa bosan lagi, meskipun di saat saya melakukan hal-hal yang dulu pernah saya anggap
membosankan. Kenapa bisa demikian, Pak Tua?"
Sambil tersenyum Pak Tua berkata:
"Karena segala sesuatu sebenarnya berasal dari pikiranmu sendiri, anakku. Kebosanan itu pun berasal dari pikiranmu yang
berpikir tentang kebosanan. Saya menyuruhmu bermain seperti anak kecil agar pikiranmu menjadi ceria. Sekarang kamu tidak
merasa bosan lagi karena pikiranmu tentang keceriaan berhasil mengalahkan pikiranmu tentang kebosanan. Segala sesuatu berasal
dari pikiran. Berpikir bosan menyebabkan kau bosan. Berpikir ceria menjadikan kamu ceria
Peace Is Not The Absence Of Enemies; Peace Is The Awareness Of God's Presence
you wherever you go."
Joshua 1:9 (NKJV)
"And a great windstorm arose, and the waves beat into the boat, so that it was already filling. But He was in the stern,
asleep on a pillow. And they awoke Him and said to Him, 'Teacher, do you not care that we are perishing?'
Then He arose and rebuked the wind, and said to the sea, 'Peace, be still!' and the wind ceased and there was a great calm.
But He said to them, 'Why are you so fearful? How is it that you have no faith?'"
Mark 4:37-40 (NKJV)
"Let's see—hair's looking good, makeup's not smudged, clothes are stylish (no hanging strings), my coat has all the buttons,
and my Bible has no old bulletins sticking out of it. Yep, I guess I'm all set for church, right Lord?" For some reason, no
answer emits from Heaven; in fact, it's as quiet as a church parking lot on Monday morning!
It is a sad fact that far too many individuals attempt to change their life from the outside in. Society has begun to
infiltrate the church with the warped thinking that our circumstances determine our inner peace. That is the farthest thing
from the truth! The life of a believer can only be lived from the inside out.
Our peace is not dependent upon outward circumstances; it is dependent upon the God who dwells within us. Peace can be
defined as 'the inner state of one's heart causing them to be neither unmoved nor shaken by their present circumstances'."
The more we come to understand the presence of God among us, the more Heaven's peace will continue to increase in our hearts.
All of mankind in the world today longs for peace. True peace...the peace Christ gives us, comes through the acknowledgement
of God's presence in the lives of His children.
Daily Confession:
"God will never leave me or forsake me. I am strong and courageous...I will not fear; God is on my side. I have peace for I
acknowledge that God is always present with me."
Monday, September 8, 2008
Pria ketemu jin
masuk ke pepohonan. Dia pergi ke pepohonan tersebut untuk mencari bola golf
dan dia menemukan seekor katak yang terperangkap. Si katak berkata
kepadanya, "kalau kau melepaskan aku dari perangkap ini, aku akan
mengabulkan tiga permintaanmu. ". Si pria membebaskan si katak. Si katak
berkata, "terima kasih,tapi aku lupa mengatakan kepadamu ada akibat dari
permintaan-perminta an tersebut. Apapun yang kau minta, istrimu akan
mendapatkan 10 kali lipatnya". Sang pria, yang memang punya istri yang
menyebalkan, berkata "itu tidak masalah."
Untuk permintaan pertama, dia minta untuk menjadi pria yang paling tampan di
dunia dari seluruh pria di dunia. Si katak memperingatkannya, "kamu sadar
kan kalau permintaan ini juga akan mengakibatkan istri kamu menjadi orang
yang paling cantik diantara semua wanita di dunia lipat 10. Pria-pria akan
mengelilinginya?". Si pria berkata, "tidak masalah, karena aku akan menjadi
pria tertampan di dunia, dia dan wanita lain akan memperhatikan aku."
Lalu, CLING, si pria menjadi pria tertampan di dunia, sementara istrinya
menjadi wanita yang kecantikannya 10 kali lipat.
Untuk permintaan kedua si pria meminta untuk menjadi pria terkaya di seluruh
dunia. Si katak berkata, "itu akan membuat istrimu menjadi orang paling kaya
di dunia. dan kekayaannya 10 kali lipat dari kekayaanmu.". Si pria berkata,
"tidak masalah, karena kami masih suami istri, miliknya adalah milikku dan
milikku adalah miliknya."
Lalu, CRING, dia menjadi pria terkaya di dunia. Sementara istrinya
mendapatkan kekayaan 10 kali lipatnya.
Si katak bertanya tentang permintaan terkhirnya, dan dia menjawab, "aku
menginginkan serangan jantung ringan."
Moral dari cerita ini: Pria itu pandai, jangan main-main dengan mereka!
Perhatian bagi para pembaca pria: Ini adalah akhir dari lelucon bagi kalian.
Berhentilah dan tetaplah merasa nyaman.
Pada pembaca wanita: Baca terus..
....
....
....
Lalu, DUAGH, si pria terkena serangan jantung ringan, sementara sang istri
terkena serangan jantung yang 10 kali lebih ringan dari suaminya.
Moral dari cerita: Pria sebenarnya bodoh tapi mereka berpikir kalau mereka
pandai. Biarkan mereka terus berpikir seperti itu.
PS: Kalau kamu pria dan kamu masih membaca sampai sini maka hal ini hanya
membuktikan bahwa pria tidak pernah mendengarkan dan peduli pada peringatan
apapun, terutama "perhatian" diatas!!!
Gusti Allah Tidak "Ndeso" Beragama yang Tidak Korupsi
Suatu kali Emha Ainun Nadjib ditodong pertanyaan beruntun. "Cak Nun,"
kata sang penanya, "misalnya pada waktu bersamaan tiba-tiba sampeyan
menghadapi tiga pilihan, yang harus dipilih salah satu: pergi ke
masjid untuk shalat Jumat, mengantar pacar berenang, atau mengantar
tukang becak miskin ke rumah sakit akibat tabrak lari, mana yang
sampeyan pilih?"
Cak Nun menjawab lantang, "Ya nolong orang kecelakaan."
"Tapi sampeyan kan dosa karena tidak sembahyang?" kejar si penanya.
"Ah, mosok Gusti Allah ndeso gitu," jawab Cak Nun.
"Kalau saya memilih shalat Jumat, itu namanya mau masuk surga tidak
ngajak-ngajak, " katanya lagi. "Dan lagi belum tentu Tuhan memasukkan
ke surga orang yang memperlakukan sembahyang sebagai credit point
pribadi.
Bagi kita yang menjumpai orang yang saat itu juga harus
ditolong,
Tuhan tidak berada di mesjid,
melainkan pada diri orang yang kecelakaan itu. Tuhan
mengidentifikasikan dirinya pada sejumlah orang. Kata Tuhan: kalau
engkau menolong orang sakit, Akulah yang sakit itu. Kalau engkau
menegur orang yang kesepian, Akulah yang kesepian itu. Kalau engkau
memberi makan orang kelaparan, Akulah yang kelaparan itu.
Seraya bertanya balik, Emha berujar, "Kira-kira Tuhan suka yang mana
dari tiga orang ini. Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca
al-quran, membangun masjid, tapi korupsi uang negara.
Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran,
menganjurkan hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan
mengobarkan semangat permusuhan. Ketiga, orang yang tidak shalat,
tidak membaca al-quran, tapi suka beramal, tidak korupsi, dan penuh
kasih sayang?"
Kalau saya, ucap Cak Nun, memilih orang yang ketiga. Kalau korupsi
uang negara, itu
namanya membangun neraka, bukan membangun masjid.
Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya bukan membaca al-quran, tapi
menginjak-injaknya. Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya tidak
sembahyang, tapi menginjak Tuhan. Sedang orang yang suka beramal,
tidak korupsi, dan penuh kasih sayang, itulah orang yang sesungguhnya
sembahyang dan membaca al-quran.
Kriteria kesalehan seseorang tidak hanya diukur lewat shalatnya.
Standar kesalehan seseorang tidak melulu dilihat dari banyaknya dia
hadir di kebaktian atau misa. Tolok ukur kesalehan hakikatnya adalah
output sosialnya: kasih sayang sosial, sikap demokratis, cinta kasih,
kemesraan dengan orang lain, memberi, membantu sesama. Idealnya,
orang beragama itu mesti shalat, misa, atau ikut kebaktian, tetapi
juga tidak korupsi dan memiliki perilaku yang santun dan berkasih
sayang.
Agama adalah akhlak. Agama adalah perilaku. Agama adalah sikap. Semua
agama tentu
mengajarkan kesantunan, belas kasih, dan cinta kasih
sesama. Bila kita cuma puasa, shalat,
baca al-quran, pergi kebaktian, misa, datang ke pura, menurut saya,
kita belum layak disebut orang yang beragama. Tetapi, bila saat
bersamaan kita tidak mencuri uang negara, meyantuni fakir miskin,
memberi makan anak-anak terlantar, hidup bersih, maka itulah orang
beragama.
Ukuran keberagamaan seseorang sesungguhnya bukan dari kesalehan
personalnya, melainkan diukur dari kesalehan sosialnya. Bukan
kesalehan pribadi, tapi kesalehan sosial. Orang beragama adalah orang
yang bisa menggembirakan tetangganya. Orang beragama ialah orang yang
menghormati orang lain, meski beda agama. Orang yang punya
solidaritas dan keprihatinan sosial pada kaum mustadh'afin (kaum
tertindas). Juga tidak korupsi dan tidak mengambil yang bukan haknya.
Karena itu, orang beragama mestinya memunculkan sikap dan jiwa sosial
tinggi. Bukan
orang-orang yang meratakan dahinya ke lantai masjid,
sementara beberapa meter darinya, orang-orang miskin meronta
kelaparan.
Ekstrinsik VS Intrinsik
Dalam sebuah hadis diceritakan, suatu ketika Nabi Muhammad SAW
mendengar berita perihal seorang yang shalat di malam hari dan puasa
di siang hari, tetapi menyakiti tetangganya dengan lisannya. Nabi
Muhammad SAW menjawab singkat, "Ia di neraka." Hadis ini
memperlihatkan kepada kita bahwa ibadah ritual saja belum cukup.
Ibadah ritual mesti dibarengi ibadah sosial.
Pelaksanaan ibadah ritual yang tulus harus melahirkan kepedulian pada
lingkungan sosial.
Hadis di atas juga ingin mengatakan, agama jangan dipakai sebagai
tameng memperoleh kedudukan dan citra baik di hadapan orang lain. Hal
ini sejalan dengan definisi keberagamaan dari Gordon W Allport.
Allport, psikolog, membagi dua macam cara beragama: ekstrinsik dan
intrinsik.
Yang ekstrinsik
memandang agama sebagai sesuatu yang dapat
dimanfaatkan. Agama dimanfaatkan demikian rupa agar dia memperoleh
status darinya. Ia puasa, misa, kebaktian, atau membaca kitab suci,
bukan untuk meraih keberkahan Tuhan, melainkan supaya orang lain
menghargai dirinya. Dia beragama demi status dan harga diri. Ajaran
agama tidak menghujam ke dalam dirinya.
Yang kedua, yang intrinsik, adalah cara beragama yang memasukkan
nilai-nilai agama ke dalam dirinya. Nilai dan ajaran agama terhujam
jauh ke dalam jiwa penganutnya. Adanya internalisasi nilai spiritual
keagamaan. Ibadah ritual bukan hanya praktik tanpa makna. Semua
ibadah itu memiliki pengaruh dalam sikapnya sehari-hari. Baginya,
agama adalah penghayatan batin kepada Tuhan. Cara beragama yang
intrinsiklah yang mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan penuh
kasih sayang.
Keberagamaan ekstrinsik, cara beragama yang tidak tulus, melahirkan
egoisme. Egoisme
bertanggungjawab atas kegagalan manusia mencari
kebahagiaan, kata Leo Tolstoy. Kebahagiaan tidak terletak pada
kesenangan diri sendiri. Kebahagiaan terletak pada kebersamaan.
Sebaliknya, cara beragama yang intrinsik menciptakan kebersamaan.
Karena itu, menciptakan kebahagiaan dalam diri penganutnya dan
lingkungan sosialnya. Ada penghayatan terhadap pelaksanaan ritual-
ritual agama.
Cara beragama yang ekstrinsik menjadikan agama sebagai alat politis
dan ekonomis. Sebuah sikap beragama yang memunculkan sikap hipokrit;
kemunafikan. Syaikh Al Ghazali dan Sayid Quthb pernah berkata, kita
ribut tentang bid'ah dalam shalat dan haji, tetapi dengan tenang
melakukan bid'ah dalam urusan ekonomi dan politik. Kita puasa tetapi
dengan tenang melakukan korupsi. Juga kekerasan, pencurian, dan
penindasan.
Indonesia, sebuah negeri yang katanya agamis, merupakan negara penuh
pertikaian. Majalah Newsweek edisi 9 Juli
2001 mencatat, Indonesia
dengan 17.000 pulau ini menyimpan 1.000 titik api yang sewaktu-waktu
siap menyala. Bila tidak dikelola, dengan mudah beralih menjadi
bentuk kekerasan yang memakan korban. Peringatan Newsweek lima tahun
lalu itu, rupanya mulai memperlihatkan kebenaran. Poso, Maluku, Papua
Barat, Aceh menjadi contohnya. Ironis.
Jalaluddin Rakhmat, dalam Islam Alternatif , menulis betapa banyak
umat Islam disibukkan dengan urusan ibadah mahdhah (ritual), tetapi
mengabaikan kemiskinan, kebodohan, penyakit, kelaparan, kesengsaraan,
dan kesulitan hidup yang diderita saudara-saudara mereka. Betapa
banyak orang kaya Islam yang dengan khusuk meratakan dahinya di atas
sajadah, sementara di sekitarnya tubuh-tubuh layu digerogoti penyakit
dan kekurangan gizi.
Kita kerap melihat jutaan uang dihabiskan untuk upacara-upacara
keagamaan, di saat ribuan anak di sudut-sudut negeri ini tidak dapat
melanjutkan
sekolah. Jutaan uang dihamburkan untuk membangun rumah
ibadah yang megah, di saat ribuan orang tua masih harus menanggung
beban mencari sesuap nasi. Jutaan uang dipakai untuk naik haji
berulang kali, di saat ribuan orang sakit menggelepar menunggu maut
karena tidak dapat membayar biaya rumah sakit. Secara ekstrinsik
mereka beragama, tetapi secara intrinsik tidak beragama.
Sumber: Jalal Center
Terlatih Ditolak - sebuah parodi
Aku sudah mulai lupa Saat pertama kali ditolak Dari penolakanyang halus Hingga diusir dari rumahnya *Terima kasih kalian Barisan penolakan ...
-
arr. L. Putut Pudyantoro Kala kudengar panggilan Tuhan Ku persembahkan seluruh hidupku Lalu ku arungi samudera luas Berpegang pada k...
-
(OST. Penginapan Pintu Naga) Hidup yang penuh rintangan Tercurah bak derasnya hujan Mengapa kita harus jumpa Bila tak tahu akan ke mana Rind...
-
Semenjak aku sakit, sedikit ada gelombang dalam hubungan kita Sakitku ini bukanlah sakit fisik, tapi psikis Ketika sakit, banyak yang beruba...