Aku hafal sekali dengan nada-nada khas di lagu itu. Teringat video klip yang mempertontonkan orang-orang berdansa dan grup wanita itu bermain dengan liar di laut yang dangkal. Pikirku, hebat sekali ada pengamen yang membawakan lagu seperti itu. Lagu ke 2 tidak kalah hebatnya, Feather dari The Corrs, sebuah lagu instrument yang kental dengan alunan violin.
Setauku itu adalah bukan musik biasa dan tidak bisa dibilang mudah untuk membawakannya. Walau tidak persis 100% tapi uang seribu cukup untuk mereka dapatkan dari kantongku.
Seingatku hanya beberapa kali pengamen yang ibsa menggugah hatiku. Yang paling membekas di ingatan adalah sewaktu SMP, sepulang sekolah naik Metro Mini 75. Sang pengamen membawakan ending song dari serial anime Mojacko, versi Indonesia
"Planet Venus yang indah, seperti dari emas.
Mengitari planet Saturnus, bersama-sama"
Pernah juga waktu menuju daerah Blok Q, ada yang membawakan lagu Glen. Tapi ini kan lagu pada umumnya. Kalau lagu Bond, The Corrs, soundtrack anime barulah bisa disebut sedikit nyeleneh di blantika musik pengamen.
Hmm... sayang 90% perjalananku sekarang tidak pakai bus reguler yang notabene ada pengamennya. Pulang pergi selalu naik busway. Jadi pengen denger alunan musik pengamen deh, tentunya dengan musik yang tidak biasa.
Biasanya yang jurusan kota - grogol juga ada tuch, dia pake gitar. Suaranya bagus.
ReplyDeleteTrus kalo yang sering makan sekitar Binus ada juga kelompok kaya band ngamen gitu. ada yang pake drum tapi dia buat sendiri dari kaleng dan botol aqua.
Daerah pecenongan pengamennya jelek2 suaranga.
Kalo dari slipi ada yang bagus.