Friday, July 25, 2008

meLinjo: Sisa Kejayaan di masa lalu

Ehm... itu adalah video hasil upload teman ku Damar. Video itu berisi rekaman performance sebuah band cover Laruku yang menjuluki diri mereka dengan sebuah nama unik bin menarik: meLinjo. Digawangi oleh Janjun (vocal), Adjie (guitar), Anton (bass), Cynthia (keyboard), Christo (drum). Ini personel yang ada di video, ketika di Gelar Jepang, sebuah acara kebudayaan Jepang yg digelar oleh mahasiswa Sastra Jepang UI. Kalau tidak salah di bulan Mei 2005 (CMIIW). Ketika itu salah dua hits yg dibawakan adalah Shout at the Devil dan Lies and Truth. Dengan kostum putih, performance menakjubkan (buktinya banyak komentar dan testimoni dari viewers di youtube).

Asal usul band bernama meLinjo itu sebenarnya dari buah pikiran David dan Yadi (gw sendiri), yg kebetulan waktu itu duduk di bangku Kolese Gonzaga kelas 2. Karena ketertarikan Yadi di dunia Jepang (anime, manga, musik, kebudayaan, bahasa) dan minat yang teramat besar David di musik Jepang, maka dari dua kepala ini tercetus ide untuk membuat band yang mengusung lagu dari negara Sakura itu. Mulailah pencarian personel. Danto, Damar, Adjie, Anton terpanggil untuk mengisi kekosongan yang ada. Latihan perdana pun dimulai di rumah Danto yang terletak di bilangan Pejaten. Di sebuah studio rumahan itu pun terbentuk cikal bakal band yang akhirnya malang melintang (gaya banget dah...) di dunia musik JRock Jakarta.
Gonzaga Performance Night pun menjadi first gig mereka. Dengan formasi Danto (vocal + keyboard), Adjie (guitar), Anton (guitar), David (bass), Damar (drum). Yadi belaga jadi manajer, yang kerjanya mengatur jadwal latihan, mengurusi audisi dan manggung, dll. Akhirnya QQ masuk utk mengisi posisi vocal, tapi tidak bertahan lama. Ketika para personel ini beranjak kuliah, maka vakumlah meLinjo, mengingat David melanjutkan studi di Semarang, Damar harus kuliah di Australi dan Danto sibuk kuliah di Atmajaya. Setelah beberapa lama vakum, Yadi pun tergerak utk menghidupkan kembali jiwa yang terpendam (halah !). Maka dikontaklah Christo (drum) dan Cynthia (keyboard) utk menempati posisi yang ada. Vocalist akhirnya ditempati oleh seorang seniman hebat berbakat bersuara indah, tak lain dan tak bukan adalah Janjun (nama asli dirahasiakan).

Dengan posisi yang lengkap, berjalanlah latihan demi latihan, audisi pun ditempuh. First gig meLinjo reborn pun digelar di Unsada. Tampil menjadi band pembuka, walau penonton sepi tapi lagu-lagu yang dibawakan sanggup menggetarkan panggung. Kemudian UI, Bunkasai Nippon Club-Tenis Outdoor senayan, Bulungan, Binus dijajaki. Dua venue terakhir posisi vocalist diisi seorang insan bernama Joe. Dengan ditaburi kekocakan dan komedi di tengah performance, penonton pun riang gembira mendengar alunan musik dari meLinjo.
Sayang, setelah vocalist hengkang dan Christo ditarik major (dengan band yang satu lagi), ditambah kesibukan kuliah dari personel yang lain, maka sampai hari ini meLinjo pun tidak pernah tampil utk menghibur fans-fans lagu Jepang lagi. Doakan saja semoga mereka bisa kembali ke kancah musik.
Ganbatte !

No comments:

Post a Comment

17 Agustus

  Empat ratus lima puluh tahun masa kolonisasi Empat setengah tahun dalam siksa dan penuh derita Penuh pergolakan demi kedaulatan negeri Akh...