Saya telah berjanji pada diri sendiri untuk disiplin, terutama dalam menaati peraturan. Di lalu lintas, saya hanya akan menyeberang di zebra cross atau jembatan penyeberangan, walau itu terkadang membuat saya harus berjalan lebih jauh sedikit. Ada pengalaman yang menurut saya lucu, waktu kuliah, bersama teman-teman saya berjalan dari kost salah seorang teman menuju gedung kampus. Saat di seberang jalan tepat di depan kampus, para mahasiswa harus menyeberang jalan. Teman-teman saya kontan menyeberang di tempat terdekat dengan pintu masuk yang notabene bukan tempat yang benar untuk menyeberang (baca: tidak ada zebra cross). Sedangkan saya berjalan 15 meter ke depan untuk mencapai zebra cross baru kemudian menyeberang.
Tak disangka komentar mereka terhadap tindakan saya sangat mencengangkan. Mereka tertawa, meledek dan mempertanyakan mengapa tidak menyeberang bersama-sama dengan mereka. Tentu saya jawab dengan tegas bahwa saya menyeberang hanya di zebra cross. Mereka makin menertawakan saya.
Dari pengalaman di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa sebenarnya orang-orang pada umumnya sudah tahu aturan, tapi mereka tidak mau menaatinya. Para pelanggar aturan ini tidak terbatas pada orang yg tidak terpelajar saja, pengalaman saya menyebut bahwa sekelompok mahasiswa pun bisa jadi pelanggar aturan. Mahasiswa minimal harus sekolah 12 tahun untuk mencapai tingkatan itu. Masa sih selama 12 tahun tidak diajari untuk disiplin dan menaati peraturan ? Di sekolah pun ada peraturan kan ?
Sebagai pengguna jalan raya saya sangat kecewa dan marah melihat para pengendara motor yang mayoritas tidak tahu aturan. Anda bisa dengan mudah menyebutkan pelanggaran-pelanggaran mereka. Coba saya bantu rinci: tidak pakai helm, melawan arus, menerobos lampu merah, belok tidak pakai sign, memotong jalan seenaknya, lampu belakang mati, saat malam tidak menyalakan lampu.
Yang mau saya angkat di sini adalah melawan arus. Jelas-jelas arahnya adalah ke arah depan, tapi motor itu malah seenaknya minggir di kiri dan berjalan ke arah belakang.Tindakan ini sangat meresahkan dan membahayakan jiwa. Yah kalau tidak peduli dengan nyawa sendiri, mbok ya mikir kalau bisa bikin celaka orang lain juga.
Contoh terakhir yang mau saya ambil adalah membuang sampah sembarangan. Saya yakin sekali bahwa tiap orang sudah tahu bahwa sampah harus dibuang ke tempatnya. Tapi lihat kali di Jakarta (karena penulis hidup dan menetap di Jakarta), mana ada kali yang bersih dari sampah. Saya sebagai pribadi yang berjanji untuk disiplin terkadang kesal melihat di bioskop banyak sekali orang yang seenaknya meninggalkan sampah begitu saja di kursi mereka. Dari botol plastik bekas minuman, tempat pop corn, tissue, bungkus makanan, atau apapun juga. Sebagai warga negara yang baik, saya mencoba selalu memungut sampah yang bukan milik saya, cukup satu buah saja, lalu kemudian saya buang ke tempat yang selayaknya.
Mengutip salah satu slogan dari Trax FM:
Which one do you prefer: peace on earth OR earth in pieces? You decide, you act !
Tak disangka komentar mereka terhadap tindakan saya sangat mencengangkan. Mereka tertawa, meledek dan mempertanyakan mengapa tidak menyeberang bersama-sama dengan mereka. Tentu saya jawab dengan tegas bahwa saya menyeberang hanya di zebra cross. Mereka makin menertawakan saya.
Dari pengalaman di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa sebenarnya orang-orang pada umumnya sudah tahu aturan, tapi mereka tidak mau menaatinya. Para pelanggar aturan ini tidak terbatas pada orang yg tidak terpelajar saja, pengalaman saya menyebut bahwa sekelompok mahasiswa pun bisa jadi pelanggar aturan. Mahasiswa minimal harus sekolah 12 tahun untuk mencapai tingkatan itu. Masa sih selama 12 tahun tidak diajari untuk disiplin dan menaati peraturan ? Di sekolah pun ada peraturan kan ?
Sebagai pengguna jalan raya saya sangat kecewa dan marah melihat para pengendara motor yang mayoritas tidak tahu aturan. Anda bisa dengan mudah menyebutkan pelanggaran-pelanggaran mereka. Coba saya bantu rinci: tidak pakai helm, melawan arus, menerobos lampu merah, belok tidak pakai sign, memotong jalan seenaknya, lampu belakang mati, saat malam tidak menyalakan lampu.
Yang mau saya angkat di sini adalah melawan arus. Jelas-jelas arahnya adalah ke arah depan, tapi motor itu malah seenaknya minggir di kiri dan berjalan ke arah belakang.Tindakan ini sangat meresahkan dan membahayakan jiwa. Yah kalau tidak peduli dengan nyawa sendiri, mbok ya mikir kalau bisa bikin celaka orang lain juga.
Contoh terakhir yang mau saya ambil adalah membuang sampah sembarangan. Saya yakin sekali bahwa tiap orang sudah tahu bahwa sampah harus dibuang ke tempatnya. Tapi lihat kali di Jakarta (karena penulis hidup dan menetap di Jakarta), mana ada kali yang bersih dari sampah. Saya sebagai pribadi yang berjanji untuk disiplin terkadang kesal melihat di bioskop banyak sekali orang yang seenaknya meninggalkan sampah begitu saja di kursi mereka. Dari botol plastik bekas minuman, tempat pop corn, tissue, bungkus makanan, atau apapun juga. Sebagai warga negara yang baik, saya mencoba selalu memungut sampah yang bukan milik saya, cukup satu buah saja, lalu kemudian saya buang ke tempat yang selayaknya.
Mengutip salah satu slogan dari Trax FM:
Which one do you prefer: peace on earth OR earth in pieces? You decide, you act !
kyknya ada yg salah tulis tuh "membuat sampah sembarangan" di deket foto :D terlalu narsis sih jd semangat deh ngetiknya hehe...
ReplyDeleteiya motor emg yg paling bahaya.. gw jg klo nyebrang jln lbh takut sm motor drpd sm mobil krn motor itu liat org nyebrang jln bukannya ngerem malah ngegas.. dan yg lbh bikin sbel lg emg yg ngelawan arus.. bs bikin kcelakaan tuh.. jg yg nyelip2 sembarangan, bs bikin yg lg deadlock tambah ga bs gerak akibat ulah tololnya.. mau cepet malah jd lambat..
@MyHobbyTown
ReplyDeleteAnda sangat teliti ! Terima kasih atas koreksinya.
Hahahahha parah banget, ngeliat orang nyebrang dia malah nge gas. Memang pengendara motor itu kadang2 pengen ditabrak rasanya...
Wkkwkw.. nice post bro..
ReplyDeleteBtw.. gw sebagai pengendara motor.. rada tertegur jg sh.. hehe.. oc dh.. berusaha ikutin peraturan dari skrg... ^^
@Fuk Choi
ReplyDeleteThanks for you comment.
Hahaha sebagai pengguna jalan raya sudah layak dan pantas untuk menaati peraturan. Ayo berlalu lintas lah dengan disiplin.