Lupakan... lupakan saja aku
Kita teman sepermainan
Berkumpul, makan dan pergi bersama
Namun... kenyataannya
Kalian makan bersama
Aku sendiri
Lupakan, lupakan saja aku
Kalian pergi bersama
Aku ditinggal
Lupakan, lupakan saja aku
Saat aku ada di antara kalian
Kalian anggap aku teman
Saat berkumpul tanpa diriku
Aku hanya menjadi yang terlupakan
Bukan satu dua kali ini terjadi
Empat orang berjalan beriringan
Kalian lewati saja diriku ini
Oh iya,
Aku hanya seonggok kerikil
Di atas aspal berdebu
Pena yang menari, menorehkan kata menjadi kalimat, menyusun bait. Kumpulan tulisan, jurnal, renungan, cerita, perwujudan perasaan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Review: Raja Rani Hostel near TSM
1. Di lobby, AC tidak dinyalakan. Pengap dan agak bau. 2. Tulisan di apps Reddoorz, 24 jam front desk, nyatanya tidak. Saat jam 3 pagi mer...
-
arr. L. Putut Pudyantoro Kala kudengar panggilan Tuhan Ku persembahkan seluruh hidupku Lalu ku arungi samudera luas Berpegang pada k...
-
“Ambillah Tuhan dan terimalah seluruh kemerdekaanku, ingatanku, pikiranku dan segenap kehendakku, segala kepunyaan dan milikku. Engkaulah ...
-
(OST. Penginapan Pintu Naga) Hidup yang penuh rintangan Tercurah bak derasnya hujan Mengapa kita harus jumpa Bila tak tahu akan ke mana Rind...
No comments:
Post a Comment