Indonesia dengan puluhan ribu pulau, ratusan suku, ratusan bahasa. Ragam flora fauna unik hanya dapat ditemui di negeri ini. Tidak terhitung banyaknya peneliti yang khusus datang ke negeri Jamrud Khatulistiwa ini. Tempat wisata? Ohh.. jangan ditanya kawan.... bahkan ada pulau/daerah yang dibeli oleh orang asing. Yah, anda tidak salah baca, dibeli, memang secara legal tidak bisa WNA (Warga Negara Asing) membeli lahan di daerah NKRI ini,... tapi, ini Indonesia bung! Mengenaskan memang, beberapa titik lokasi wisata dimiliki warga asing, yang berarti penghasilannya masuk bukan ke kantong-kantong orang Indonesia/pemerintahnya.
Dari sekian banyak lokasi wisata; pemandangan yang membuat mulut ternganga, tempat ziarah rohani, pantai-pantai indah molek, lokasi diving yang cantik nan ciamik, gunung dengan segala kemegahannya atau apapun itu; di Indonesia ini aku sejak bertahun-tahun lampau punya cita-cita untuk datang ke tempat ini. Tempat ini tidak terletak di tepi pantai atau gunung, pemandangan terbilang biasa bahkan lokasinya persis di pinggir jalan raya yang cukup ramai.
Girisonta! Berlokasi di Ungaran, sekitar 24 km dari Semarang. Di kompleks Girisonta terdapat gereja (paroki St. Stanislaus), novisiat Jesuit (tempat pendidikan calon imam untuk tarekat/ordo SJ), rumah retret, rumah jompo (khusus pastor-pastor Jesuit) dan makam.
Sejak akhir Des 2019, ibuku membantu menjadwalkan retret pribadi untuk aku dan dia. Atas usul dan dorongan seorang kawan, akhirnya cita-citaku yang sudah lama kupendam, terwujud pada tanggal 12 Jan 2020! Bahkan sejak 3 km sebelum sampai ke lokasi (thanks Google Maps) aku merasa deg-degan. Belum masuk ke gerbangnya, aku sudah mem-foto tulisan besar di depan "GIRISONTA".
Bagiku di sinilah tempat lahir dan wafatnya Jesuit. Kenapa begitu ? Umumnya, perjalanan seorang calon imam (seminaris) dimulai dengan pendidikan di Seminari Menengah, menjelang akhir studi, mereka akan memilih ordo/tarekat mana yang sekiranya cocok untuk dia (tentunya sesuai dengan panggilan Tuhan juga sih), kemudian mereka masuk novisiat. Pendidikan awal dari sebuah tarekat, bisa dibilang gitu. Dalam kompleks yang sama, ada rumah pastor-pastor sepuh (purnakarya). Lalu, pemakaman juga ada. Lahir dan wafatnya Jesuit.
Sejenak aku ingat perkataan Buddha, Lahir - Tua - Sakit - Mati, merupakan konsekuensi dari kehidupan yang pasti akan dialami oleh semua orang.
Aku sampai di kompleks Girisonta + 15.40, jadwal misa di paroki Girisonta adalah 16.30. Pas sekali! Bila Ia berkehendak, waktunya bisa dibuat semua pas. Sengaja aku tidak misa di Jakarta, karena memang sulit bangun pagi, hahaha, dan memang ingin misa di sekitaran Semarang. Saat dalam perjalanan dari Jakarta ke Girisonta, kami menyetir, baru aku cari tau tentang jadwal misa di Kabupaten Semarang melalui apps eKatolik. Ternyata ada tulisan "Paroki St. Stanislaus Girisonta", saat kubandingkan alamatnya, sama dengan Rumah Retret Girisonta. Wow ! Amazing ! Perjalanan seharusnya dapat ditempuh selama 5,5 jam tapi karena kami beberapa kali berhenti di rest area, waktu tempuh total sekitar 6 jam 10 menit (09.30-15.40)
Begitu kuinjakkan kaki di bumi Girisonta, hati ini bersuka ria. Setelah ganti baju yang lebih pantas untuk misa, aku ditinggal, karena ayah dan ibuku sudah misa pagi di Jakarta, mereka pergi makan sate sapi yang terkenal di sini. Kulangkahkan kaki 'tuk melihat semua hal yang bisa kulihat, kujelajahi tampak depan dari Girisonta, karena belum bisa masuk ke rumah retretnya.... Gereja, gedung novisiat (yang tertutup untuk umum), patung Santo Stanislaus, tampak depan rumah retret, tampak depan makam. Dan sepanjang aku berjalan, ku memadahkan "Ambillah dan Trimalah" karya Onggo Lukito. Tak lupa kuabadikan apa yang kulihat dengan kamera smartphoneku. Layaknya anak kecil yang baru dibawa ke kebun binatang, begitulah girangnya hatiku (mari berasumsi semua anak kecil suka ke kebun binatang =D )
Tak dinyana, setelah misa usai, ada sepasang suami istri muda yang nampaknya mengenaliku, si suami menggoyangkan2 telunjukknya ke arahku. Ternyata teman Choice (sebuah weekend/komunitas single katolik). Mereka pindah ke Semarang, setelah nikah, ya iyalah..dulu kan kenalnya di Jakarta.... mereka me-manage usaha keluarga dari si istri, sebuah rumah makan di daerah Bandungan (Bandungan itu seperti Puncak/Cipanas-nya Jakarta). Mereka memiliki anak perempuan yang very adorable!! Malu-malu gitu ketika kutanya siapa namanya. Haha. Lilo, 4 tahun. "Lilo & Stitch," sontak aku bertanya dan wajah bingung. Si ibu menjawab sebenarnya namanya Lourdes, panggilannya Lilo. Unik ! Bersamaan dengan berpisah dengan mereka, mobil orang tuaku datang, tentunya beserta sate sapi, ohh.... i'm starving...
Girisonta, 12 Januari 2020
Pesta Pembabtisan Tuhan
ps: judul "Menjadi Tenang" diambil dari sebuah tulisan untuk refleksi yang diberikan romo pembimbing. Ingin kutulis tulisan yang sangat bagus dan mengena itu disini, tapi teringat kalau nanti siapa tau ada pembaca yang ikut retret pribadi disana, spoiler dongg
Pena yang menari, menorehkan kata menjadi kalimat, menyusun bait. Kumpulan tulisan, jurnal, renungan, cerita, perwujudan perasaan
Thursday, January 16, 2020
Friday, September 20, 2019
Jejak kaki di tanah Borneo
Kali pertamaku di tanah Borneo, disambut kabut asap, di cancel penerbangannya, yap! Sungguh tak terlupakan...
Tepat pukul 17.30 Bagian Barat Waktu Indonesia burung besi yang kutunggangi merapatkan roda-roda panasnya di landasan Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat. Senang bercampur lega, bagaimana tidak, penerbanganku pk 10.20 yang telah di-delay kemudian di-cancel, akhirnya mendapat reschedule ke 16.20. Dewi Fortuna masih berpihak padaku, penumpang-penumpang yang antre di counter customer service untuk reschedule penerbangan mereka tidak mendapat ganti penerbangan di hari yang sama, minimal keesokan harinya, untukku? hari itu juga aku sampai di tanah Borneo. God is good, indeed.
Adalah Conference on Exorcism, sebuah konferensi pertama yang diselenggarakan di Indonesia mengenai pengusiran setan, yang membuatku terbang sampai kesini. Minatku yang tinggi di topik ini, menghilangkan rasa malas, jarak dan biaya. Sudah lama rasanya aku menikmati kesukaanku pada topik exorcism, dari mulai film-film Hollywood yang kutonton, padahalnya aku sangat sangat tidak menyukai film horror, terkecuali ada unsur exorcist -nya; seminar bertema sama yang kuikuti; sampai pelayanan berunsur sama. So, ketika e-flyernya itu sampai di monitor smartphone-ku, tidak lama sampai keputusan utk mengikutinya kuambil. Biayanya terbilang cukup lumayan, melebihi UMR Jakarta utk tiket seminar dan tiket pp.
~Sengaja aku datang ke kotamu~ ehh kok jadi nyanyi tembang kenangan...
Sengaja aku datang lebih cepat, tgl 17 sep, untuk mengunjungi customer dan menjajal kuliner2 di sini. Dua orang teman dan satu customer, menemani 2 hari ku untuk mencicip beberapa tempat makan khas daerah Ponti.
Taman Alun Kapuas menjadi tujuanku setelah menyantap Chai Kue di Gleam Cafe. Jalan kaki kupilih jadi moda transportasinya, karena jaraknya hanya 500 meter saja. Taman itu biasa saja, tapi karena terletak di pinggir Sungai Kapuas, jadi rasanya wajib kusambangi. Ada perahu yang bisa berlayar bolak balik untuk merasakan Sungai Kapuas, hanya dengan Rp 15.000,- saja. Terlihat beberapa perahu kecil menjual penganan dan minuman instan. Jembatan yang artistik menjulang untuk menyebrang. Kususuri tepi Sungai Kapuas sampai belok ke daerah pertokoan yang sudah tutup, maklum saja sudah lewat pk 20.30, sampai tembus ke jalan raya Tanjung Pura.
Tak kusangka ketika berjalan kaki pulang ke hostel tempat istirahat, ada sebuah boardgame cafe di sini, pas banget sejalan pulang, tidak sampai 2 km dari hostelku. Ternyata (dedicated) boardgame cafe itu yang pertama di Ponti dan baru 1 bulan usianya. dari 21.30 - 01.20 kuhabiskan di sana. Di Meeple Indonesia (instagram @meeple.indonesia) berkenalan dengan teman-teman baru, bermain beberapa permainan baru, sangat mengasyikkan dan re-charge energiku.
Paket mainnya unik deh, ada 3
A. Premium 48rb
Games + Special Menu + Ice Tea (refill)
or
Games + Basic Menu + Any Drink
B. Basic 38rb
Games + Basic Men/Drink
C. Economic 28rb
Games + Ice Tea (refill)
Mainnya seharian, ngga jam-jam an gitu.
Game yang sempet kujajal:
1. Santorini: game terkenal yang baru kumainkan, lucu sih, bangun membangun, seperti waktu kubangun jembatan ke hatimu (#eaaa)
2. Patchwork: game ala2 penjahit dengan ada kancing, padahal kaga ada hubungan sama jahitan, hahahha
3. Katamino Family: 2 player, puzzle, pattern building, seruu ! bisa utk anak2 bocah
4. Betrayal at house on the hill: seru abis ! 6 orang main, ngga kerasa 1,5 jam lebih blom kelar. RPG, buka tile baru setiap jalan, macam dungeon2 gitu.
Cerita tentang hostelku, ini sangat menarik. The Colour Hostel
1. Harga
+ Rp 65.000,-/malam
WOW banget kan !!! Traveloka-in aja
Harga sudah sangat support, karena ketika kubuka Airbnb, paling murah itu USD 10/night, bandingin sama 65rb IDR (around 5 USD)
2. Kebersihan
Bersih ! That's it
3. Experience
Ini capsule hotel, hostel type, jangan harapkan 1 kamar cuma 2 orang, kamar mandi dalam, 65rb jek, come on! 1 kamar isi 14 orang, bunk bed, ranjang atas dan bawah, bagasi/koper bisa disimpan di lemari bawah dengan kunci masing-masing. Alas kaki disimpan di lemari khusus setelah pintu masuk, jadi dalam gedung itu tdk menggunakan alas kaki.
Tegur sapa dengan sesama tamu pasti terjadi, pengalaman ngobrol dengan expat: yes, tepatnya dari 3 negara berbeda dalam 2 malam (Inggris, Malaysia, India).
Cuci piring sendiri, bisa sewa sepeda, ada informasi makanan2 recommended se Pontianak, ada informasi wisata di kota ini.
4. Staff
Kind, helpful, agile, cheerful
5. Facility
Kamar mandi luar, wastafel panjang di samping kamar mandi, ada 3 lantai di gedung (ruko sih sebenernya mah), lt 1 resepsionis + lounge/tempat duduk ngobrol or makan + pantry/dapur + ruang main game/musik/laptop. Ada PS3 di lounge, gitar listrik (2) dan ampli, 1 keyboard, I bet the owner is a musician.... di kamar AC dingin, tiap ranjang dilengkapi lampu, 1 colokan listrik, meja lipat utk nulis dll, gantungan baju, space di samping ranjang utk taro barang dan tentunya gorden.
I give 9 out of 10 for this hostel. When I going back to Pontianak, I'll get back here.
So... there's two more days, many food I want to try... wait for me !
Tepat pukul 17.30 Bagian Barat Waktu Indonesia burung besi yang kutunggangi merapatkan roda-roda panasnya di landasan Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat. Senang bercampur lega, bagaimana tidak, penerbanganku pk 10.20 yang telah di-delay kemudian di-cancel, akhirnya mendapat reschedule ke 16.20. Dewi Fortuna masih berpihak padaku, penumpang-penumpang yang antre di counter customer service untuk reschedule penerbangan mereka tidak mendapat ganti penerbangan di hari yang sama, minimal keesokan harinya, untukku? hari itu juga aku sampai di tanah Borneo. God is good, indeed.
Adalah Conference on Exorcism, sebuah konferensi pertama yang diselenggarakan di Indonesia mengenai pengusiran setan, yang membuatku terbang sampai kesini. Minatku yang tinggi di topik ini, menghilangkan rasa malas, jarak dan biaya. Sudah lama rasanya aku menikmati kesukaanku pada topik exorcism, dari mulai film-film Hollywood yang kutonton, padahalnya aku sangat sangat tidak menyukai film horror, terkecuali ada unsur exorcist -nya; seminar bertema sama yang kuikuti; sampai pelayanan berunsur sama. So, ketika e-flyernya itu sampai di monitor smartphone-ku, tidak lama sampai keputusan utk mengikutinya kuambil. Biayanya terbilang cukup lumayan, melebihi UMR Jakarta utk tiket seminar dan tiket pp.
~Sengaja aku datang ke kotamu~ ehh kok jadi nyanyi tembang kenangan...
Sengaja aku datang lebih cepat, tgl 17 sep, untuk mengunjungi customer dan menjajal kuliner2 di sini. Dua orang teman dan satu customer, menemani 2 hari ku untuk mencicip beberapa tempat makan khas daerah Ponti.
Taman Alun Kapuas menjadi tujuanku setelah menyantap Chai Kue di Gleam Cafe. Jalan kaki kupilih jadi moda transportasinya, karena jaraknya hanya 500 meter saja. Taman itu biasa saja, tapi karena terletak di pinggir Sungai Kapuas, jadi rasanya wajib kusambangi. Ada perahu yang bisa berlayar bolak balik untuk merasakan Sungai Kapuas, hanya dengan Rp 15.000,- saja. Terlihat beberapa perahu kecil menjual penganan dan minuman instan. Jembatan yang artistik menjulang untuk menyebrang. Kususuri tepi Sungai Kapuas sampai belok ke daerah pertokoan yang sudah tutup, maklum saja sudah lewat pk 20.30, sampai tembus ke jalan raya Tanjung Pura.
Tak kusangka ketika berjalan kaki pulang ke hostel tempat istirahat, ada sebuah boardgame cafe di sini, pas banget sejalan pulang, tidak sampai 2 km dari hostelku. Ternyata (dedicated) boardgame cafe itu yang pertama di Ponti dan baru 1 bulan usianya. dari 21.30 - 01.20 kuhabiskan di sana. Di Meeple Indonesia (instagram @meeple.indonesia) berkenalan dengan teman-teman baru, bermain beberapa permainan baru, sangat mengasyikkan dan re-charge energiku.
Paket mainnya unik deh, ada 3
A. Premium 48rb
Games + Special Menu + Ice Tea (refill)
or
Games + Basic Menu + Any Drink
B. Basic 38rb
Games + Basic Men/Drink
C. Economic 28rb
Games + Ice Tea (refill)
Mainnya seharian, ngga jam-jam an gitu.
Game yang sempet kujajal:
1. Santorini: game terkenal yang baru kumainkan, lucu sih, bangun membangun, seperti waktu kubangun jembatan ke hatimu (#eaaa)
2. Patchwork: game ala2 penjahit dengan ada kancing, padahal kaga ada hubungan sama jahitan, hahahha
3. Katamino Family: 2 player, puzzle, pattern building, seruu ! bisa utk anak2 bocah
4. Betrayal at house on the hill: seru abis ! 6 orang main, ngga kerasa 1,5 jam lebih blom kelar. RPG, buka tile baru setiap jalan, macam dungeon2 gitu.
Cerita tentang hostelku, ini sangat menarik. The Colour Hostel
1. Harga
+ Rp 65.000,-/malam
WOW banget kan !!! Traveloka-in aja
Harga sudah sangat support, karena ketika kubuka Airbnb, paling murah itu USD 10/night, bandingin sama 65rb IDR (around 5 USD)
2. Kebersihan
Bersih ! That's it
3. Experience
Ini capsule hotel, hostel type, jangan harapkan 1 kamar cuma 2 orang, kamar mandi dalam, 65rb jek, come on! 1 kamar isi 14 orang, bunk bed, ranjang atas dan bawah, bagasi/koper bisa disimpan di lemari bawah dengan kunci masing-masing. Alas kaki disimpan di lemari khusus setelah pintu masuk, jadi dalam gedung itu tdk menggunakan alas kaki.
Tegur sapa dengan sesama tamu pasti terjadi, pengalaman ngobrol dengan expat: yes, tepatnya dari 3 negara berbeda dalam 2 malam (Inggris, Malaysia, India).
Cuci piring sendiri, bisa sewa sepeda, ada informasi makanan2 recommended se Pontianak, ada informasi wisata di kota ini.
4. Staff
Kind, helpful, agile, cheerful
5. Facility
Kamar mandi luar, wastafel panjang di samping kamar mandi, ada 3 lantai di gedung (ruko sih sebenernya mah), lt 1 resepsionis + lounge/tempat duduk ngobrol or makan + pantry/dapur + ruang main game/musik/laptop. Ada PS3 di lounge, gitar listrik (2) dan ampli, 1 keyboard, I bet the owner is a musician.... di kamar AC dingin, tiap ranjang dilengkapi lampu, 1 colokan listrik, meja lipat utk nulis dll, gantungan baju, space di samping ranjang utk taro barang dan tentunya gorden.
I give 9 out of 10 for this hostel. When I going back to Pontianak, I'll get back here.
So... there's two more days, many food I want to try... wait for me !
Sunday, July 28, 2019
Perjumpaan dengan Gagal Ginjal
Teringat pesan
ayah saya utk mengisi tekanan angin, dalam perjalanan dinas ke arah Poris,
Tangerang, saya sempatkan mampir pom bensin Pertamina. Rencana hanya mengisi tekanan angin biasa,
akhirnya jadi mengisi angin dengan Nitrogen, atas masukan dari partner bisnis
saya yg duduk di sebelah. Sebagai pemula
di bidang pengisi angin dengan Nitrogen, ternyata jika ingin mengisi Nitrogen,
ban yg ada harus dikosongkan terlebih dahulu, kemudian baru diisi dengan
Nitrogen. Satu ban (mobil) harganya Rp
10.000,- untuk pertama kali isi. 4 ban jadi memakan waktu lama.
Kantong kemih
rasanya sudah meluap, sehingga saya minta tolong partner bisnis saya utk
menggantikan saya di bangku pengemudi selagi saya menunaikan panggilan alam.
Saat kembali ke mobil, saya tidak enak hati melihat 2-3 antrian motor di
belakang saya, kontan saya ajak ngobrol bapak setengah baya dengan kaos putih
yang persis antri di belakang saya.
“maaf ya pak,
nunggu lama, saya baru pertama kali isi”
“oh ngga apa2”
“bapak sering isi
nitrogen pak ?”
“sejak tahun
2000”
“WOW”
Saya menanyakan
perbedaan angin biasa dengan angin nitrogen, ia menjelaskan berbeda dan terasa
ketika mengemudi di jalan tol dan beberapa keunggulan lainnya. Asik ngobrol,
saya tanya dia kerja dimana, bagaimana keluarganya (pakai jurus FORM: Family,
Occupation, Recreation, Message). Beliau kerja di daerah jakarta barat. Anaknya 3, laki-laki semua. Anak pertamanya,
saat kenaikan SMA 3, terdiagnosa gagal ginjal, dan meninggal dunia setelah 10 hari
dirawat di Harapan Kita
Shock sekali saya
mendengarnya, setelah mengucapkan turut berduka, saya alihkan pembicaraan
dengan menanyakan anak ke 2 dan ke 3. Ternyata anak ke 2 baru lulus SMA kelas
3, sedang menunggu pengumuman sekolah penerbangan. Anak ke 3, baru umur 6
tahun. “wah jauh ya jaraknya”, celetuk saya.
Keingintahuan
saya mengalahkan rasa malu, akhirnya saya beranikan diri untuk menanyakan
kenapa anak pertamanya bisa kena gagal ginjal, dengan tidak lupa menambah
kata-kata “maaf ya pak saya nanya ini, kalau boleh tau kenapa anak bapak yg
pertama bisa kena gagal ginjal ? apakah minumnya kurang ? Saya bergerak di
bidang filter air minum”
Sang Bapak sama
sekali tidak keberatan menjawab pertanyaan itu, kemudian ia menuturkan
kisahnya...
Ketika anak
pertama itu didiagnosa gagal ginjal, seluruh rumah sakit di daerah Tangerang
tdk ada yg mau menerimanya, dugaan saya karena peralatan yg belum mumpuni.
Akhirnya ke Harapan Kita. Di RS itu, sang bapak melihat banyak anak-anak mudah
(di bawah 20 tahun) yang terkena gagal ginjal, karena penasaran sang bapak
menanyakan kpd orang tua pasien kenapa bisa terjadi. Semua menjawab karena anak-anak itu terlalu
sering minum-minuman dalam kemasan/jajanan pasar. Dokter yang menangani putra sang bapak juga berpesan agar minuman-minuman itu
jangan diminum. Sontak saya kaget luar
biasa, karena baru saya tahu akan informasi ini, sepengetahuan saya orang yang
kena gagal ginjal adalah para senior/lansia (lanjut usia) yang karena faktor
umur, ginjalnya sudah berkurang fungsinya; penderita diabetes/darah tinggi/penyakit
degeneratif yang harus minum obat seumur hidup.
Salah satu
passion saya adalah kesehatan, selain untuk diri sendiri tapi saya senang
sekali bila bisa membantu orang lain hidup lebih sehat. Saya pernah belajar
tentang air yang berkualitas untuk kesehatan, membaca-baca literatur yang ada,
dan saya bersyukur bisa bertemu dengan sang bapak...
Bila saja saya
tau ilmu tentang air dan kesehatan jauh lebih awal, dan saya bisa share ke
banyak orang, mungkin saya bisa menyelamatkan nyawa orang hari ini...
Saturday, October 20, 2018
Api ku tak pernah padam
Pagi ini aku mengontak kenalan baru, sebut saja dia Tulip, ingin koordinasi mengenai rencana sharing bazaar utk event akhir oktober. Ternyata gadis ini seorang sanguin yang baru mulai usaha sendiri, minuman yang ia racik sendiri, thai tea, green tea dll.
Hasratku begitu besar kalau mendengar ada seorang yang baru merintis usaha, biasanya mereka belum punya planning matang, belum punya strategi dan tujuan yang jelas. Langsung saja kuajak bertemu utk ngobrol-ngobrol tentang bisnisnya.
Singkat cerita, malam sabtu pukul 7 (kok kaya lagu Benjamin S....), kami janjian di Katedral Jakarta, wait... I know what you think, "ngobrolin bisnis, orang baru kenal kenapa di gereja ? Sok suci banget sih !" Pikiranku juga sama, kulontarkan pendapat yang sama, ternyata oh ternyata dia ada latihan drama musikal di Sanur yg notabene sebelahan dengan Gereja Katedral Jakarta.
Latihannya ternyata memanjang, setelah bertemu dan mencari tempat ngobrol, cafe & resto di gedung Pos Pasar Baru, mulailah aku dengan semangat 45 menulis diagram SWOT analysis, 4P marketing.
Ia ada janji meeting online selama 15 menit, setelah selesai, ia langsung serius menulis di kertas itu. Setelah selesai, aku baca dengan teliti.
Sebelum mulai membahas, aku ceritakan dulu tentang latar belakang ku, sejak kuliah, merintis usaha sendiri, bareng2 teman buat PT, keluar dari perusahaan sendidri, melihat perkembangan perusahan yang aku rintis, kerja di 3 tempat, sekarang full time di usaha sendiri dan membantu usaha keluarga. Jadi, dia tau background ku, mestinya sih ini di awal, kalau ngga, bisa-bisa dia pikir "siapa elu mau kasih masukan bisnis buat gw? "
Mulailah membeda Strength, Weakness, Opportunity, Threat satu-satu, masukan demi masukan dengan mudah meluncur dari mulut, bukan asal celetuk, tapi berdasarkan pengalaman dan bahan yang pernah kupelajari dari seorang Business Coach yang kukenal, Bapak Vence Ginting.
Masuk ke 4P marketing, Product Price Place Promotion, maafkan jika urutan keliru..
Lalu aku beri contoh kasus Family Mart yang pernah kudengar langsung dari CEO Family Mart yang pernah sharing di event Komisi (Komunitas Sales Indonesia); strategi Air Asia; GoJek, dll.
Masuk ke offline dan online. Semua pengalaman dan pengetahuan yang kutahu, habis kubicarakan dengan gamblang dan kutulis2 di 2 kertas bolak balik.
Masuklah ke timeline, bekal dari komunitas pengusaha dan profesional di mana aku bergabung, aku share ke dia. Tak dinyana, gadis 32 tahun ini punya impian yang jelas, 9 impian dengan mudah Tulip singkap dengan tegas, sampai nilai-nilai impiannya pun ia bisa tuliskan. Oh iya, Tulip ini freelance property agent dari sebuah perusahan properti lokal. Ten years timeline aku share, bagaimana nilai impiannya, 3 prioritas kehidupan, bagaimana mendapatkan visi, semua aku share.
Aku share juga bagaimana aku menemukan impian terbesarku, yang awalnya aku pakai impian papiku untuk jadi bagian dari dreams ku, sampai aku mendapatkannya sendiri. Cerita tentang mentorku yang bicara di sebuah event tentang hubungan beliau dan ayahnya. Ketika ayahnya meninggal, beliau bicara bahwa tidak ada penyesalan karena ia sudah memberikan yang terbaik, yaitu punya hubungan dan waktu yang berkualitas dengan ayahnya. Parent spell love with T, I, M, E.
Saat jalan kembali ke Katedral, aku bilang ke Tulip bahwa dalam bisnisku aku mencari orang dengan kriteria: ambisi, aktif, flexible dan teachable, dan aku melihat semua itu dalam diri Tulip. Sampai aku berujar "kalau saja kamu ada dalam tim bisnisku, bisnisku akan meledak"
Kemudian Tulip cerita, 4 aspek itu ada dalam diri dia karena ia mengidolakan 6 wanita dalam hidupnya: Kate Middleton, Sandra Dewi, Merry Riana, Chelsea Olivia, Oprah Winfrey dan 1 orang lagi (maklum yah sama ingatan saya...). Tulip bilang kisah hidup mereka sangat menginspirasi. Lalu ia juga share tentang passionnya di dunia seni peran. Dan sekarang ia membantu jadi volunteer di radio online KAJ.
Aku mengingatkannya, don't do like me, jangan kebanyakan mau semua dipegang dan dijalani, hasilnya nol besar! Fokus saja satu hal, sampai selesai. Well, ini seperti bicara pada cermin...
Aku share bagaiman aku pernah ikut serta dalam teater di gereja dan dapat kesempatan istimewa bisa mengunjungi markas teater terbesar dan tertua di Indonesia, Teater Koma, thanks to Kak Suntea. Sampai dirias oleh Make Up Artist dari Teater Koma.
Dia memberi kesaksian iman yang indah, ketika ia memiliki suatu keinginan yang kuat, ia ingin dapat peran utama di sebuah lakon, ia berdoa. Kemudian Tuhan memberikan itu dengan suatu cara yang 'ajaib'. Awalnya semua orang di sekitarnya tidak percaya bahwa ia capable memainkan peran utama itu, api Tuhan bekerja dengan cara dan waktunya sendiri. Dan ternyata orang-orang di sekitarnya tidak tuli, mereka memperhatikan apa passion Tulip, buktinya ketika ada informasi bahwa KAJ akan mengadakan drama musikal dan menyuruh Tulip untuk ikut serta. Tulip percaya bahwa Tuhan mengirimkan orang-orang yang ia butuhkan untuk menguatkan dan memberitahu jalan yang benar pada Tulip, termasuk saya. Sungguh terenyuh mendengarnya.
Di akhir pertemuan, saya memberanikan diri untuk menawarkan menjadi mentor dia, dan dia menerima. Tiap kali ketemu orang, sebelum ketemu, saya pasti berdoa untuk meminta kepadaNya agar apa yg saya bicarakan benar-benar untuk kebaikan orang itu, bukan untuk saya.
Ketika sudah berpisah, kami bertukar chat, dan memintanya mengerjakan PR, membuat dream book dan menulis 100 impian. Ia dulu sudah pernah buat dan akan refresh lagi, dan saya minta difotoin.
Saya selesai ketemu dia, kira-kira pk. 23.00, kemudian pesan taxi online. Ketika melangkahkan kaki berpisah dari Tulip, air mata tak terbendung, rasanya rasa syukur, bahagia, sukacita meluap-luap di hati. Perasaan yang tidak bisa dibayar oleh uang. Ketika memberi inspirasi, guide/coach seseorang untuk mendapat kehidupan yang lebih baik/bisnis yang lebih besar, hati ini begitu sukacita. Karena memang itulah panggilan saya, cita-cita terbesar saya....
I'm willing to do the hard work, for experience that again and again....
Sudah larut, dan sepanjang jalan dalam taksi online, saya langsung mengirim voice note sepanjang 6 menit lebih ke mentor-mentor saya, tentang pengalaman saya ini. Rasanya "there's a fire within my soul!" Aku share ke 2 ring teman dekat. beberapa bilang "jangan sampai padam ya apinya" atau "dijaga ya apinya" lalu aku berucap:
"Namaku Suryadi Halim
Surya = matahari
Apiku tak pernah padam"
Tulip, this is a beginning, keep the spirit and keep the faith !
Jakarta, 20 Okt 2018
02.22
Hasratku begitu besar kalau mendengar ada seorang yang baru merintis usaha, biasanya mereka belum punya planning matang, belum punya strategi dan tujuan yang jelas. Langsung saja kuajak bertemu utk ngobrol-ngobrol tentang bisnisnya.
Singkat cerita, malam sabtu pukul 7 (kok kaya lagu Benjamin S....), kami janjian di Katedral Jakarta, wait... I know what you think, "ngobrolin bisnis, orang baru kenal kenapa di gereja ? Sok suci banget sih !" Pikiranku juga sama, kulontarkan pendapat yang sama, ternyata oh ternyata dia ada latihan drama musikal di Sanur yg notabene sebelahan dengan Gereja Katedral Jakarta.
Latihannya ternyata memanjang, setelah bertemu dan mencari tempat ngobrol, cafe & resto di gedung Pos Pasar Baru, mulailah aku dengan semangat 45 menulis diagram SWOT analysis, 4P marketing.
Ia ada janji meeting online selama 15 menit, setelah selesai, ia langsung serius menulis di kertas itu. Setelah selesai, aku baca dengan teliti.
Sebelum mulai membahas, aku ceritakan dulu tentang latar belakang ku, sejak kuliah, merintis usaha sendiri, bareng2 teman buat PT, keluar dari perusahaan sendidri, melihat perkembangan perusahan yang aku rintis, kerja di 3 tempat, sekarang full time di usaha sendiri dan membantu usaha keluarga. Jadi, dia tau background ku, mestinya sih ini di awal, kalau ngga, bisa-bisa dia pikir "siapa elu mau kasih masukan bisnis buat gw? "
Mulailah membeda Strength, Weakness, Opportunity, Threat satu-satu, masukan demi masukan dengan mudah meluncur dari mulut, bukan asal celetuk, tapi berdasarkan pengalaman dan bahan yang pernah kupelajari dari seorang Business Coach yang kukenal, Bapak Vence Ginting.
Masuk ke 4P marketing, Product Price Place Promotion, maafkan jika urutan keliru..
Lalu aku beri contoh kasus Family Mart yang pernah kudengar langsung dari CEO Family Mart yang pernah sharing di event Komisi (Komunitas Sales Indonesia); strategi Air Asia; GoJek, dll.
Masuk ke offline dan online. Semua pengalaman dan pengetahuan yang kutahu, habis kubicarakan dengan gamblang dan kutulis2 di 2 kertas bolak balik.
Masuklah ke timeline, bekal dari komunitas pengusaha dan profesional di mana aku bergabung, aku share ke dia. Tak dinyana, gadis 32 tahun ini punya impian yang jelas, 9 impian dengan mudah Tulip singkap dengan tegas, sampai nilai-nilai impiannya pun ia bisa tuliskan. Oh iya, Tulip ini freelance property agent dari sebuah perusahan properti lokal. Ten years timeline aku share, bagaimana nilai impiannya, 3 prioritas kehidupan, bagaimana mendapatkan visi, semua aku share.
Aku share juga bagaimana aku menemukan impian terbesarku, yang awalnya aku pakai impian papiku untuk jadi bagian dari dreams ku, sampai aku mendapatkannya sendiri. Cerita tentang mentorku yang bicara di sebuah event tentang hubungan beliau dan ayahnya. Ketika ayahnya meninggal, beliau bicara bahwa tidak ada penyesalan karena ia sudah memberikan yang terbaik, yaitu punya hubungan dan waktu yang berkualitas dengan ayahnya. Parent spell love with T, I, M, E.
Saat jalan kembali ke Katedral, aku bilang ke Tulip bahwa dalam bisnisku aku mencari orang dengan kriteria: ambisi, aktif, flexible dan teachable, dan aku melihat semua itu dalam diri Tulip. Sampai aku berujar "kalau saja kamu ada dalam tim bisnisku, bisnisku akan meledak"
Kemudian Tulip cerita, 4 aspek itu ada dalam diri dia karena ia mengidolakan 6 wanita dalam hidupnya: Kate Middleton, Sandra Dewi, Merry Riana, Chelsea Olivia, Oprah Winfrey dan 1 orang lagi (maklum yah sama ingatan saya...). Tulip bilang kisah hidup mereka sangat menginspirasi. Lalu ia juga share tentang passionnya di dunia seni peran. Dan sekarang ia membantu jadi volunteer di radio online KAJ.
Aku mengingatkannya, don't do like me, jangan kebanyakan mau semua dipegang dan dijalani, hasilnya nol besar! Fokus saja satu hal, sampai selesai. Well, ini seperti bicara pada cermin...
Aku share bagaiman aku pernah ikut serta dalam teater di gereja dan dapat kesempatan istimewa bisa mengunjungi markas teater terbesar dan tertua di Indonesia, Teater Koma, thanks to Kak Suntea. Sampai dirias oleh Make Up Artist dari Teater Koma.
Dia memberi kesaksian iman yang indah, ketika ia memiliki suatu keinginan yang kuat, ia ingin dapat peran utama di sebuah lakon, ia berdoa. Kemudian Tuhan memberikan itu dengan suatu cara yang 'ajaib'. Awalnya semua orang di sekitarnya tidak percaya bahwa ia capable memainkan peran utama itu, api Tuhan bekerja dengan cara dan waktunya sendiri. Dan ternyata orang-orang di sekitarnya tidak tuli, mereka memperhatikan apa passion Tulip, buktinya ketika ada informasi bahwa KAJ akan mengadakan drama musikal dan menyuruh Tulip untuk ikut serta. Tulip percaya bahwa Tuhan mengirimkan orang-orang yang ia butuhkan untuk menguatkan dan memberitahu jalan yang benar pada Tulip, termasuk saya. Sungguh terenyuh mendengarnya.
Di akhir pertemuan, saya memberanikan diri untuk menawarkan menjadi mentor dia, dan dia menerima. Tiap kali ketemu orang, sebelum ketemu, saya pasti berdoa untuk meminta kepadaNya agar apa yg saya bicarakan benar-benar untuk kebaikan orang itu, bukan untuk saya.
Ketika sudah berpisah, kami bertukar chat, dan memintanya mengerjakan PR, membuat dream book dan menulis 100 impian. Ia dulu sudah pernah buat dan akan refresh lagi, dan saya minta difotoin.
Saya selesai ketemu dia, kira-kira pk. 23.00, kemudian pesan taxi online. Ketika melangkahkan kaki berpisah dari Tulip, air mata tak terbendung, rasanya rasa syukur, bahagia, sukacita meluap-luap di hati. Perasaan yang tidak bisa dibayar oleh uang. Ketika memberi inspirasi, guide/coach seseorang untuk mendapat kehidupan yang lebih baik/bisnis yang lebih besar, hati ini begitu sukacita. Karena memang itulah panggilan saya, cita-cita terbesar saya....
I'm willing to do the hard work, for experience that again and again....
Sudah larut, dan sepanjang jalan dalam taksi online, saya langsung mengirim voice note sepanjang 6 menit lebih ke mentor-mentor saya, tentang pengalaman saya ini. Rasanya "there's a fire within my soul!" Aku share ke 2 ring teman dekat. beberapa bilang "jangan sampai padam ya apinya" atau "dijaga ya apinya" lalu aku berucap:
"Namaku Suryadi Halim
Surya = matahari
Apiku tak pernah padam"
Tulip, this is a beginning, keep the spirit and keep the faith !
Jakarta, 20 Okt 2018
02.22
Sunday, September 30, 2018
From Japan with poem #8
sebiru-birunya langit ku memandang
awan jadi permadaninya
gunung salju
indah oh indah
kota, rumah, jalan, jembatan
sawah, lembah, bukit
semua buatan manusia fana
nampak kecil, sangat kecil
putih, bersih, berkilau
lembut, tipis dan tebal
bergerombol atau sendiri
awan menghias langit
dengan burung besi raksasa
kami jelajahi angkasa
diapit lapisan awan
berlomba ke tujuan
10.000 km dpl
Sapporo - Tokyo, 25 April 2018
awan jadi permadaninya
gunung salju
indah oh indah
kota, rumah, jalan, jembatan
sawah, lembah, bukit
semua buatan manusia fana
nampak kecil, sangat kecil
putih, bersih, berkilau
lembut, tipis dan tebal
bergerombol atau sendiri
awan menghias langit
dengan burung besi raksasa
kami jelajahi angkasa
diapit lapisan awan
berlomba ke tujuan
10.000 km dpl
Sapporo - Tokyo, 25 April 2018
Saturday, September 29, 2018
From Japan with poem #7
saat doaku tak kunjung dijawab
permohonanku bertepuk sebelah tangan
apakah aku masih setia
apakah aku masih percaya
bila masa jaya ku datang
tiada duka kurasa
apa aku tetap berdoa
apa aku tetap bersyukur
uji aku ya Tuhan
bagai emas yang dilebur
menghilang noda yang tak pantas
semakin murni di hadapanMu
permohonanku bertepuk sebelah tangan
apakah aku masih setia
apakah aku masih percaya
bila masa jaya ku datang
tiada duka kurasa
apa aku tetap berdoa
apa aku tetap bersyukur
uji aku ya Tuhan
bagai emas yang dilebur
menghilang noda yang tak pantas
semakin murni di hadapanMu
Thursday, September 27, 2018
From Japan with poem #6
Tiada habis berkatMu
Kurasakan tiap hari
Mulutku penuh ucap syukur
Hanya bagiMu
Nama di atas sgala nama
Mejaku tak pernah kosong
Rejeki selalu kau beri
Betapa tidak ku bersyukur
Memuji kebaikanMu spanjang waktu
Kupercaya
Hanya Engkau yang sanggup
Berikanku yang kubutuh
Bukan yang kuingin
Kau tahu apa yang kuperlu
Puji dan syukur hanya bagi
Kemuliaan namaMu
Hakone, 23 Mei 2018
Kurasakan tiap hari
Mulutku penuh ucap syukur
Hanya bagiMu
Nama di atas sgala nama
Mejaku tak pernah kosong
Rejeki selalu kau beri
Betapa tidak ku bersyukur
Memuji kebaikanMu spanjang waktu
Kupercaya
Hanya Engkau yang sanggup
Berikanku yang kubutuh
Bukan yang kuingin
Kau tahu apa yang kuperlu
Puji dan syukur hanya bagi
Kemuliaan namaMu
Hakone, 23 Mei 2018
Subscribe to:
Posts (Atom)
Terlatih Ditolak - sebuah parodi
Aku sudah mulai lupa Saat pertama kali ditolak Dari penolakanyang halus Hingga diusir dari rumahnya *Terima kasih kalian Barisan penolakan ...
-
arr. L. Putut Pudyantoro Kala kudengar panggilan Tuhan Ku persembahkan seluruh hidupku Lalu ku arungi samudera luas Berpegang pada k...
-
(OST. Penginapan Pintu Naga) Hidup yang penuh rintangan Tercurah bak derasnya hujan Mengapa kita harus jumpa Bila tak tahu akan ke mana Rind...
-
Semenjak aku sakit, sedikit ada gelombang dalam hubungan kita Sakitku ini bukanlah sakit fisik, tapi psikis Ketika sakit, banyak yang beruba...