Mengapakah Engkau sebegitu baiknya padaku?
Sering ‘ku menyimpang dair jalan-Mu
Dosa acap kali kubuat, kuulangi
Bahkan dengan senang hati dan kesadaran penuh
Pesan-Mu tak ‘ku gubris
Dorongan Roh-Mu tak ‘ku indahkan
Orang-orang yang sayang padaku, kukecewakan
Keluarga, teman, sahabat, komunitas
Pelayanan, tugas, kerjaan
Semua kutinggal
Layaklah aku disebut Malin Kundang
Tapi Engkau tak pernah putus asa
Tak pernah putus harapan-Mu untukku
Kau setia menunggu
Dekatiku, tolongku, sapaku
Dengan cara yang ajaib
Kau utus malaikat-Mu dalam rupa manusia
Menemaniku, menunjukkan jalan, mengantarku berkeliling kota
Teringat akan kisah Tobit dan malaikat Rafael
Gua Maria Sendang Rejo, Gereja, rumah retret
Makam Bung Karno, makan di warung Kolak Roti
Bahkan mentraktirku
Parkir pun aku tak dibiarkan keluar uang
Sampai titik aku bertemu kembali dengan temanku
Semua ditemani
Hatiku meronta, menjerit
Tuhan, kenapa Engkau begitu mengasihi aku?
Apalah aku ini di hadapan-Mu?
Kota Proklamator, 23 Juli 2020
No comments:
Post a Comment