sebiru-birunya langit ku memandang
awan jadi permadaninya
gunung salju
indah oh indah
kota, rumah, jalan, jembatan
sawah, lembah, bukit
semua buatan manusia fana
nampak kecil, sangat kecil
putih, bersih, berkilau
lembut, tipis dan tebal
bergerombol atau sendiri
awan menghias langit
dengan burung besi raksasa
kami jelajahi angkasa
diapit lapisan awan
berlomba ke tujuan
10.000 km dpl
Sapporo - Tokyo, 25 April 2018
Pena yang menari, menorehkan kata menjadi kalimat, menyusun bait. Kumpulan tulisan, jurnal, renungan, cerita, perwujudan perasaan
Sunday, September 30, 2018
Saturday, September 29, 2018
From Japan with poem #7
saat doaku tak kunjung dijawab
permohonanku bertepuk sebelah tangan
apakah aku masih setia
apakah aku masih percaya
bila masa jaya ku datang
tiada duka kurasa
apa aku tetap berdoa
apa aku tetap bersyukur
uji aku ya Tuhan
bagai emas yang dilebur
menghilang noda yang tak pantas
semakin murni di hadapanMu
permohonanku bertepuk sebelah tangan
apakah aku masih setia
apakah aku masih percaya
bila masa jaya ku datang
tiada duka kurasa
apa aku tetap berdoa
apa aku tetap bersyukur
uji aku ya Tuhan
bagai emas yang dilebur
menghilang noda yang tak pantas
semakin murni di hadapanMu
Thursday, September 27, 2018
From Japan with poem #6
Tiada habis berkatMu
Kurasakan tiap hari
Mulutku penuh ucap syukur
Hanya bagiMu
Nama di atas sgala nama
Mejaku tak pernah kosong
Rejeki selalu kau beri
Betapa tidak ku bersyukur
Memuji kebaikanMu spanjang waktu
Kupercaya
Hanya Engkau yang sanggup
Berikanku yang kubutuh
Bukan yang kuingin
Kau tahu apa yang kuperlu
Puji dan syukur hanya bagi
Kemuliaan namaMu
Hakone, 23 Mei 2018
Kurasakan tiap hari
Mulutku penuh ucap syukur
Hanya bagiMu
Nama di atas sgala nama
Mejaku tak pernah kosong
Rejeki selalu kau beri
Betapa tidak ku bersyukur
Memuji kebaikanMu spanjang waktu
Kupercaya
Hanya Engkau yang sanggup
Berikanku yang kubutuh
Bukan yang kuingin
Kau tahu apa yang kuperlu
Puji dan syukur hanya bagi
Kemuliaan namaMu
Hakone, 23 Mei 2018
Wednesday, September 26, 2018
From Japan with poem #5
Tuntun aku ya Tuhan
Ke rencanaMu yang terbaik
Tak mau aku jalan sendiri
Daging ini lemah
Roh lah penurut
TanpaMu, apalah arti hamba ini
DenganMu, kulangkah kaki
RancanganMu bukan rancanganku
Jalanku bukan jalanMu
Ku mau ikut jalanMu
Tunjukkanlah itu ya Tuhan
Jangan hatiku yang putuskan
RohMu saja yang tunjukkan
Ke arah mana kaki ini kulangkah
Hakone, 23 Mei 2018
Ke rencanaMu yang terbaik
Tak mau aku jalan sendiri
Daging ini lemah
Roh lah penurut
TanpaMu, apalah arti hamba ini
DenganMu, kulangkah kaki
RancanganMu bukan rancanganku
Jalanku bukan jalanMu
Ku mau ikut jalanMu
Tunjukkanlah itu ya Tuhan
Jangan hatiku yang putuskan
RohMu saja yang tunjukkan
Ke arah mana kaki ini kulangkah
Hakone, 23 Mei 2018
Tuesday, September 25, 2018
Sebuah refleksi #33
Shibuya crossing street
Hikari-e, sky hall
Dari atas kulepaskan pandangan
Sungguh indah karya manusia
Gedung berlomba bermegah
Lampu warna warni bertebaran
TV LED cerah ceria
Malam jadi siang
Berbagai merk mobil dan motor besar
Indah semua ciptaan manusia fana
Berdecak kagum memandangnya
Namun....
Siapa pencipta manusia?
Adakah Dia lebih agung dan hebat?
Senandung pengganti usia:
~ Bila tanpa campur tanganNya
Tak berguna
Saat-saat kuputus asa
Tuhan datang menghiburku~
~ I just come to praise the Lord ~
~ Ooo, damainya hatiku
kala mentari, bersinar lagi ~
~ Give thanks to the Holy One
Give thanks with a grateful heart ~
Hikari-e, sky hall
Dari atas kulepaskan pandangan
Sungguh indah karya manusia
Gedung berlomba bermegah
Lampu warna warni bertebaran
TV LED cerah ceria
Malam jadi siang
Berbagai merk mobil dan motor besar
Indah semua ciptaan manusia fana
Berdecak kagum memandangnya
Namun....
Siapa pencipta manusia?
Adakah Dia lebih agung dan hebat?
Senandung pengganti usia:
~ Bila tanpa campur tanganNya
Tak berguna
Saat-saat kuputus asa
Tuhan datang menghiburku~
~ I just come to praise the Lord ~
~ Ooo, damainya hatiku
kala mentari, bersinar lagi ~
~ Give thanks to the Holy One
Give thanks with a grateful heart ~
From Japan with poem #4
Tahun demi tahun berlalu
Hidupku kian bertumbuh
Pengalaman menjadi kaya
Tak pernah kusangka
Rasa yang sudah terlupa
Mengapa muncul ke permukaan
Sudah aku lupa
Lupa rasanya jatuh cinta
Hadir seorang insan
Kagetkan hari-hariku
Sungguh aku lupa
Lupa rasanya jatuh cinta
Tak kusangka Tuhan ijinkan
Kualami rasa yang demikian
Hakone, 23 Mei 2018
Hidupku kian bertumbuh
Pengalaman menjadi kaya
Tak pernah kusangka
Rasa yang sudah terlupa
Mengapa muncul ke permukaan
Sudah aku lupa
Lupa rasanya jatuh cinta
Hadir seorang insan
Kagetkan hari-hariku
Sungguh aku lupa
Lupa rasanya jatuh cinta
Tak kusangka Tuhan ijinkan
Kualami rasa yang demikian
Hakone, 23 Mei 2018
Subscribe to:
Posts (Atom)
Review: Raja Rani Hostel near TSM
1. Di lobby, AC tidak dinyalakan. Pengap dan agak bau. 2. Tulisan di apps Reddoorz, 24 jam front desk, nyatanya tidak. Saat jam 3 pagi mer...
-
arr. L. Putut Pudyantoro Kala kudengar panggilan Tuhan Ku persembahkan seluruh hidupku Lalu ku arungi samudera luas Berpegang pada k...
-
“Ambillah Tuhan dan terimalah seluruh kemerdekaanku, ingatanku, pikiranku dan segenap kehendakku, segala kepunyaan dan milikku. Engkaulah ...
-
(OST. Penginapan Pintu Naga) Hidup yang penuh rintangan Tercurah bak derasnya hujan Mengapa kita harus jumpa Bila tak tahu akan ke mana Rind...