Di bus kota yang sesak
Kudengar suara bising
Baik mesin atau sekeliling
Sampai kepala jadi pusing
Dengar alunan sang pengamen
Lagu Tompi yang romantis
Teringat paras manis si dia
Rindu terasa di dada
Berhenti di tikungan jalan
Berjalan dengan sangar
Bus kota … bus kota
Antar aku pulang
Pena yang menari, menorehkan kata menjadi kalimat, menyusun bait. Kumpulan tulisan, jurnal, renungan, cerita, perwujudan perasaan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Review: Raja Rani Hostel near TSM
1. Di lobby, AC tidak dinyalakan. Pengap dan agak bau. 2. Tulisan di apps Reddoorz, 24 jam front desk, nyatanya tidak. Saat jam 3 pagi mer...
-
arr. L. Putut Pudyantoro Kala kudengar panggilan Tuhan Ku persembahkan seluruh hidupku Lalu ku arungi samudera luas Berpegang pada k...
-
“Ambillah Tuhan dan terimalah seluruh kemerdekaanku, ingatanku, pikiranku dan segenap kehendakku, segala kepunyaan dan milikku. Engkaulah ...
-
(OST. Penginapan Pintu Naga) Hidup yang penuh rintangan Tercurah bak derasnya hujan Mengapa kita harus jumpa Bila tak tahu akan ke mana Rind...
Hmm puisinya nda senada deh sepertinya... misalnya
ReplyDeleteDi(bisa dibuang) Bus Kota yang sesak (yang laen pake ing... yg ini sebaiknya pake ing juga).
mungkin yang kedua kaya gini kali yah :
------
Mendengar alunan pengamen sang gitaris
melantunkan lagu tompi yang romantis
merindukan dia yang berparas manis
sambil membayangkan dia sedang duduk manis
yang ketiga hmmmmm no idea...
TQ Melvin uda mau mampir.
ReplyDeleteMemang ini puisi gak pake aturan rima aa atau ab, ky di pelajaran bahasa indonesia dulu. Jadi, akhirnya tidak seirama.
Btw bait puisinya bagus juga tuh.