Di bus kota yang sesak
Kudengar suara bising
Baik mesin atau sekeliling
Sampai kepala jadi pusing
Dengar alunan sang pengamen
Lagu Tompi yang romantis
Teringat paras manis si dia
Rindu terasa di dada
Berhenti di tikungan jalan
Berjalan dengan sangar
Bus kota … bus kota
Antar aku pulang
Pena yang menari, menorehkan kata menjadi kalimat, menyusun bait. Kumpulan tulisan, jurnal, renungan, cerita, perwujudan perasaan
Thursday, November 27, 2008
Bus Kota (1)
Dalam bus kota
Memandang pohon di sekitar
Menghirup udara bebas
Mengecap rasa malam
Dalam bus kota
Dibuai suara pengamen
Deru bunyi mesin diesel
Dengar teriak sang kondektur
Dalam bus kota
Jauh dari kesunyian
Kurang rasa nyaman
Ingin rasa berpulang
Dalam bus kotaK
ulewati perjalanan panjang
Menembus macet
Menerjang hujan
Dalam bus kota
Ya…
Dalam bus kota
Memandang pohon di sekitar
Menghirup udara bebas
Mengecap rasa malam
Dalam bus kota
Dibuai suara pengamen
Deru bunyi mesin diesel
Dengar teriak sang kondektur
Dalam bus kota
Jauh dari kesunyian
Kurang rasa nyaman
Ingin rasa berpulang
Dalam bus kotaK
ulewati perjalanan panjang
Menembus macet
Menerjang hujan
Dalam bus kota
Ya…
Dalam bus kota
Kasih, puisi: menjadi satu
Kasih itu lebih dari sekedar perasaan, kasih itu adalah suatu keputusan. Bukan kasih yang membuat suatu hubungan menjadi langgeng, melainkan komitmen kita terhadap janji yang diikrarkan. Karena itu pertimbangkanlah dengan baik sebelum membuat janji, jangan sampai kau ingkari suatu hari nanti dan akhirnya hanya merusak karya tanganmu sendiri
Cintaku kan ku brikan
Pada yang pantas mendapatkannya
Cintaku tulus dan lembut
Haruslah dapat hati yang layak
Wednesday, November 26, 2008
penyakit, rumah sakit dan dokter
Tadi malam saat tidur, kata salah satu orang rumah, nafas gw bunyi (pastinya bunyi nya tidak normal, klo gk gak mungkin dipusingin). Singkat cerita, gw jadi kudu dibawa ke dokter. Deket kok, RS persahabatan, rawamangun, jaktim. Jalan nya aja bisa lebih dari 1,5 jam dari rumah. Dikarenakan jalanan mampang-buncit yg lagi di perbaiki, tinggal satu jalur, sehingga menyebabkan macet yang teramat sangat. Bayangin aja, wong jalan bener aja macet nya udah kaya orang ngantri beras gratis, gimana klo jalan nya lagi direnovasi ?? -coba pejamkan mata anda, kemudian bayangkan kejadian nya-
Setelah sampe di rmh sakit, tentunya dengan melewati HANYA 2 tikungan (a.k.a belokan) yaitu kanan dan kiri, gw daftar pasien baru sambil memberi senyuman ceria kepada anak kecil yang ngeliatin gw. Memberi senyuman pada orang yg tidak dikenal itu bagus loh ! Bisa membagikan kebahagiaan ato gak dikira orang gila, yah.... semoga aja pilihan pertama yg kepilih... semoga... ^^
Dlm form pendaftaran, ada bbrp kolom isian data diri, standar lah kaya: nama, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, alamat lengkap, dll. Setelah registrasi, trus ambil kartu. Pas gw liat data diri gw di print-out kertas: Jenis kelamin: Perempuan. LOCHHHHH !!! Gw jelas-2 sudah men-contreng (klo gk tau arti contreng, silakan googling) pilihan Laki-laki. Dan gw yakin 2758% kalau mbak-mbak pengentry data melihat dengan jelas kalau gw itu laki-2. Yah... human error pasti ada di tiap tempat lah.. Akhirnya nyokap gw turun ke bawah utk memberitahukan kesalahan itu, karena gw kudu nungguin dokternya.
Rumah sakit itu memang spesialis paru (beda loh sama 'paru' yg di rumah makan padang), karena gw diasumsikan sakit asma, makanya pas klo berobat kesitu. Setelah diukur tensi darah dan berat badan, sambil menunggu dengan duduk manis di lantai 3, susternya bilang klo nunggu nya di bawah (lantai 1). Yaudah pindah ke lt.1. Karena dokternya juga blom dtg.
Stlh dokter dtg, baru deh gw masuk, terus diperiksa. Diajarin cara memakai obat semprot (bahasa kerennya: inhaler) asma secara baik dan benar, tanpa cela. Trus diresepin obat, kemudian melenggang kangkung, keluar ruangan.
Rumah sakit ini cukup besar, tapi sayangnya sudah dilengkapi dengan SIM RS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit), jadi potensi jadi prospek nya berkurang (halah...masih mikirin kerjaan...).
Friday, November 7, 2008
Game menantang !!
Silakan bagi anda yg berani menghadapi tantangan: http://www.notdoppler.com/theworldshardestgame.php
bikin mata pedes,
hati bergetar,
jantung berdebar
adrenalin bergejolak
ikin gemes
tangan gemeter
jika tak percaya, coba gih...
bikin mata pedes,
hati bergetar,
jantung berdebar
adrenalin bergejolak
ikin gemes
tangan gemeter
jika tak percaya, coba gih...
Kematian
Jika kematian membuatmu takut
Cobalah mengubah itu
Jadikanlah persepsimu berbeda
Kematian bukanlah akhir
Hanya perpisahan dengan dunia
Cobalah mengubah itu
Jadikanlah persepsimu berbeda
Kematian bukanlah akhir
Hanya perpisahan dengan dunia
Apa yang kita sombongkan ?
Seorang pria yang bertamu ke rumah Sang Guru tertegun keheranan. Dia melihat Sang Guru sedang sibuk bekerja, ia mengangkuti air denganember dan menyikat lantai rumahnya keras-keras.Keringatnya bercucuran deras. Menyaksikan keganjilan ini orang itu bertanya,
"Apa yang sedang Anda lakukan?"Sang Guru menjawab, "Tadi saya kedatangan serombongan tamu yang meminta nasihat. Saya memberikan banyak nasihat yang bermanfaat bagi mereka. Mereka pun tampak puas sekali. Namun, setelah mereka pulang tiba-tibasaya merasa menjadi orang yang hebat. Kesombongan saya mulai bermunculan.
Karena itu, saya melakukan ini untuk membunuh perasaan sombong saya."
Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, yang benih-benihnya terlalu kerap muncul tanpa kita sadari.
Di tingkat terbawah,sombong disebabkan oleh faktor materi.
Kita merasa lebih kaya, lebih rupawan, dan lebih terhormat daripada orang lain.
Di tingkat kedua, sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan.
Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten, dan lebih berwawasandibandingkan orang lain.
Di tingkat ketiga, sombong disebabkan oleh faktor kebaikan.
Kita sering menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah,dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan, semakin sulit pulakita mendeteksinya. Sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita.
Akar dari kesombongan ini adalah ego yang berlebihan.
Pada tataran yang lumrah, ego menampilkan dirinya dalam bentuk
harga diri (self-esteem) dan kepercayaan diri (self-confidence) . Akan tetapi,begitu kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan (pride), Anda sudahberada sangat dekat dengan kesombongan. Batas antara bangga dan sombongtidaklah terlalu jelas.Kita sebenarnya terdiri dari dua kutub, yaitu ego di satu kutub dankesadaran sejati di lain kutub. Pada saat terlahir ke dunia, kita dalamkeadaan telanjang dan tak punya apa-apa. Akan tetapi, seiring denganwaktu, kita mulai memupuk berbagai keinginan, lebih dari sekadar yangkita butuhkan dalam hidup. Keenam indra kita selalu mengatakan bahwakita memerlukan lebih banyak lagi. Perjalanan hidup cenderung menggiring kita menuju kutub ego.
Ilusi ego inilah yang memperkenalkan kita kepada dualismeketamakan (ekstrem suka) dan kebencian (ekstrem tidak suka).
Inilah akar dari segala permasalahan. Perjuangan melawan kesombongan merupakan perjuanganmenuju kesadaran sejati.
Untuk bisa melawan kesombongan dengan segala bentuknya,
ada dua perubahan paradigma yang perlu kita lakukan.
Pertama, kita perlu menyadari bahwa pada hakikatnya kita bukanlahmakhluk fisik, tetapi makhluk spiritual.
Kesejatian kita adalah spiritualitas, sementara tubuh fisik hanyalah sarana untuk hidup di dunia.Kita lahir dengan tangan kosong, dan (ingat!) kita pun akan mati dengan tangan kosong. Pandangan seperti ini akan membuat kita melihat semua makhluk dalamkesetaraan universal. Kita tidak akan lagi terkelabui oleh penampilan,label, dan segala "tampak luar" lainnya. Yang kini kita lihat adalah"tampak dalam". Pandangan seperti ini akan membantu menjauhkan kita dariberbagai kesombongan atau ilusi ego.
Kedua, kita perlu menyadari bahwa apa pun perbuatan baik yang kitalakukan, semuanya itu semata-mata adalah juga demi diri kita sendiri. Kita memberikan sesuatu kepada orang lain adalah juga demi kita sendiri.
Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi. Energi yang kita berikan kepada dunia tak akan pernah musnah. Energi itu akan kembali kepada kita dalam bentuk yang lain.
Kebaikan yang kita lakukan pasti akan kembali kepada kita dalam bentuk persahabatan, cinta kasih, makna hidup, maupunkepuasan batin yang mendalam. Jadi, setiap berbuat baik kepada pihak lain, kita sebenarnya sedang berbuat baik kepada diri kita sendiri.
Kalau begitu, apa yang kita sombongkan?
Be happy!
"Apa yang sedang Anda lakukan?"Sang Guru menjawab, "Tadi saya kedatangan serombongan tamu yang meminta nasihat. Saya memberikan banyak nasihat yang bermanfaat bagi mereka. Mereka pun tampak puas sekali. Namun, setelah mereka pulang tiba-tibasaya merasa menjadi orang yang hebat. Kesombongan saya mulai bermunculan.
Karena itu, saya melakukan ini untuk membunuh perasaan sombong saya."
Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, yang benih-benihnya terlalu kerap muncul tanpa kita sadari.
Di tingkat terbawah,sombong disebabkan oleh faktor materi.
Kita merasa lebih kaya, lebih rupawan, dan lebih terhormat daripada orang lain.
Di tingkat kedua, sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan.
Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten, dan lebih berwawasandibandingkan orang lain.
Di tingkat ketiga, sombong disebabkan oleh faktor kebaikan.
Kita sering menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah,dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan, semakin sulit pulakita mendeteksinya. Sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita.
Akar dari kesombongan ini adalah ego yang berlebihan.
Pada tataran yang lumrah, ego menampilkan dirinya dalam bentuk
harga diri (self-esteem) dan kepercayaan diri (self-confidence) . Akan tetapi,begitu kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan (pride), Anda sudahberada sangat dekat dengan kesombongan. Batas antara bangga dan sombongtidaklah terlalu jelas.Kita sebenarnya terdiri dari dua kutub, yaitu ego di satu kutub dankesadaran sejati di lain kutub. Pada saat terlahir ke dunia, kita dalamkeadaan telanjang dan tak punya apa-apa. Akan tetapi, seiring denganwaktu, kita mulai memupuk berbagai keinginan, lebih dari sekadar yangkita butuhkan dalam hidup. Keenam indra kita selalu mengatakan bahwakita memerlukan lebih banyak lagi. Perjalanan hidup cenderung menggiring kita menuju kutub ego.
Ilusi ego inilah yang memperkenalkan kita kepada dualismeketamakan (ekstrem suka) dan kebencian (ekstrem tidak suka).
Inilah akar dari segala permasalahan. Perjuangan melawan kesombongan merupakan perjuanganmenuju kesadaran sejati.
Untuk bisa melawan kesombongan dengan segala bentuknya,
ada dua perubahan paradigma yang perlu kita lakukan.
Pertama, kita perlu menyadari bahwa pada hakikatnya kita bukanlahmakhluk fisik, tetapi makhluk spiritual.
Kesejatian kita adalah spiritualitas, sementara tubuh fisik hanyalah sarana untuk hidup di dunia.Kita lahir dengan tangan kosong, dan (ingat!) kita pun akan mati dengan tangan kosong. Pandangan seperti ini akan membuat kita melihat semua makhluk dalamkesetaraan universal. Kita tidak akan lagi terkelabui oleh penampilan,label, dan segala "tampak luar" lainnya. Yang kini kita lihat adalah"tampak dalam". Pandangan seperti ini akan membantu menjauhkan kita dariberbagai kesombongan atau ilusi ego.
Kedua, kita perlu menyadari bahwa apa pun perbuatan baik yang kitalakukan, semuanya itu semata-mata adalah juga demi diri kita sendiri. Kita memberikan sesuatu kepada orang lain adalah juga demi kita sendiri.
Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi. Energi yang kita berikan kepada dunia tak akan pernah musnah. Energi itu akan kembali kepada kita dalam bentuk yang lain.
Kebaikan yang kita lakukan pasti akan kembali kepada kita dalam bentuk persahabatan, cinta kasih, makna hidup, maupunkepuasan batin yang mendalam. Jadi, setiap berbuat baik kepada pihak lain, kita sebenarnya sedang berbuat baik kepada diri kita sendiri.
Kalau begitu, apa yang kita sombongkan?
Be happy!
Subscribe to:
Posts (Atom)
Review: Raja Rani Hostel near TSM
1. Di lobby, AC tidak dinyalakan. Pengap dan agak bau. 2. Tulisan di apps Reddoorz, 24 jam front desk, nyatanya tidak. Saat jam 3 pagi mer...
-
arr. L. Putut Pudyantoro Kala kudengar panggilan Tuhan Ku persembahkan seluruh hidupku Lalu ku arungi samudera luas Berpegang pada k...
-
“Ambillah Tuhan dan terimalah seluruh kemerdekaanku, ingatanku, pikiranku dan segenap kehendakku, segala kepunyaan dan milikku. Engkaulah ...
-
(OST. Penginapan Pintu Naga) Hidup yang penuh rintangan Tercurah bak derasnya hujan Mengapa kita harus jumpa Bila tak tahu akan ke mana Rind...