Tuntun aku ya Tuhan
Ke rencanaMu yang terbaik
Tak mau aku jalan sendiri
Daging ini lemah
Roh lah penurut
TanpaMu, apalah arti hamba ini
DenganMu, kulangkah kaki
RancanganMu bukan rancanganku
Jalanku bukan jalanMu
Ku mau ikut jalanMu
Tunjukkanlah itu ya Tuhan
Jangan hatiku yang putuskan
RohMu saja yang tunjukkan
Ke arah mana kaki ini kulangkah
Hakone, 23 Mei 2018
Pena yang menari, menorehkan kata menjadi kalimat, menyusun bait. Kumpulan tulisan, jurnal, renungan, cerita, perwujudan perasaan
Wednesday, September 26, 2018
Tuesday, September 25, 2018
Sebuah refleksi #33
Shibuya crossing street
Hikari-e, sky hall
Dari atas kulepaskan pandangan
Sungguh indah karya manusia
Gedung berlomba bermegah
Lampu warna warni bertebaran
TV LED cerah ceria
Malam jadi siang
Berbagai merk mobil dan motor besar
Indah semua ciptaan manusia fana
Berdecak kagum memandangnya
Namun....
Siapa pencipta manusia?
Adakah Dia lebih agung dan hebat?
Senandung pengganti usia:
~ Bila tanpa campur tanganNya
Tak berguna
Saat-saat kuputus asa
Tuhan datang menghiburku~
~ I just come to praise the Lord ~
~ Ooo, damainya hatiku
kala mentari, bersinar lagi ~
~ Give thanks to the Holy One
Give thanks with a grateful heart ~
Hikari-e, sky hall
Dari atas kulepaskan pandangan
Sungguh indah karya manusia
Gedung berlomba bermegah
Lampu warna warni bertebaran
TV LED cerah ceria
Malam jadi siang
Berbagai merk mobil dan motor besar
Indah semua ciptaan manusia fana
Berdecak kagum memandangnya
Namun....
Siapa pencipta manusia?
Adakah Dia lebih agung dan hebat?
Senandung pengganti usia:
~ Bila tanpa campur tanganNya
Tak berguna
Saat-saat kuputus asa
Tuhan datang menghiburku~
~ I just come to praise the Lord ~
~ Ooo, damainya hatiku
kala mentari, bersinar lagi ~
~ Give thanks to the Holy One
Give thanks with a grateful heart ~
From Japan with poem #4
Tahun demi tahun berlalu
Hidupku kian bertumbuh
Pengalaman menjadi kaya
Tak pernah kusangka
Rasa yang sudah terlupa
Mengapa muncul ke permukaan
Sudah aku lupa
Lupa rasanya jatuh cinta
Hadir seorang insan
Kagetkan hari-hariku
Sungguh aku lupa
Lupa rasanya jatuh cinta
Tak kusangka Tuhan ijinkan
Kualami rasa yang demikian
Hakone, 23 Mei 2018
Hidupku kian bertumbuh
Pengalaman menjadi kaya
Tak pernah kusangka
Rasa yang sudah terlupa
Mengapa muncul ke permukaan
Sudah aku lupa
Lupa rasanya jatuh cinta
Hadir seorang insan
Kagetkan hari-hariku
Sungguh aku lupa
Lupa rasanya jatuh cinta
Tak kusangka Tuhan ijinkan
Kualami rasa yang demikian
Hakone, 23 Mei 2018
Monday, August 13, 2018
From Japan with poem #3
Mataku tak dapat lihatMu
Namun kurasa cintaMu hadir
Di tengah orang yang perhatikanku
Kulihat kasih setiaMu nyata
PertolonganMu tak pernah terlambat
Dari yang tak kuduga
Hakone, 23 Mei 2018
Namun kurasa cintaMu hadir
Di tengah orang yang perhatikanku
Kulihat kasih setiaMu nyata
PertolonganMu tak pernah terlambat
Dari yang tak kuduga
Hakone, 23 Mei 2018
Saturday, June 2, 2018
From Japan with poem #02
Di malam yang sunyi ini
Ku duduk sendiri
Menatap langit nan gelap
Semakin kelam
Udara yang dingin menggigit
Angin menusuk tulang
Jalan sepi
Gedung-gedung diam
Lampu berpijar tak lagi menyapaku
Oh malam
Kenapa kau datang
Menghapus cerahnya siang
Membawa kekelaman
Biarlah gelap di luar sana
Namun hatiku tetap terang teguh
Karena adaMu yang setia menemaniku
Segelap apapun malam
TerangMu lingkupi hatiku
Sedingin apapun hatiku
Hangat kasihMu terus penuhiku
Sekelam-kelamnya malam
Kasih setiaMu tak pernah berubah
Hakodate, 23 Mei 2018
Ku duduk sendiri
Menatap langit nan gelap
Semakin kelam
Udara yang dingin menggigit
Angin menusuk tulang
Jalan sepi
Gedung-gedung diam
Lampu berpijar tak lagi menyapaku
Oh malam
Kenapa kau datang
Menghapus cerahnya siang
Membawa kekelaman
Biarlah gelap di luar sana
Namun hatiku tetap terang teguh
Karena adaMu yang setia menemaniku
Segelap apapun malam
TerangMu lingkupi hatiku
Sedingin apapun hatiku
Hangat kasihMu terus penuhiku
Sekelam-kelamnya malam
Kasih setiaMu tak pernah berubah
Hakodate, 23 Mei 2018
From Japan with poem #01
Langit biru, awan menjadi celananya
Sang surya memancar cerah, terik
Mata tak kuasa menahan
Laju kereta membawa ku pergi
Semakin jauh kutempuh
Semakin sadar
KuasaMu begitu hebat
CiptaanMu ya Maha Agung
Seorang Yohanes pun berucap
Biar aku semakin kecil
Engkau semakin besar
(22 Mei 2018)
Friday, October 31, 2014
a good bye poet for friend
Ada garis start, ada pula garis finish
Kedatangan dilanjutkan dengan kepergian
Ketika bertemu, bersiaplah untuk berpisah
Kesempatan yang baik utk melangkah maju
Membuat kita tak lagi berjalan pada jalan setapak yang sama
Tapi kuyakin, perpisahan ini hanya sementara
Kelak kita akan bersua kembali
Doa dan harapku
Semoga kau menemukan passion mu,
meraih jalan menuju cita-cita mu,
dan mendapatkan kebahagian di hati.
Kedatangan dilanjutkan dengan kepergian
Ketika bertemu, bersiaplah untuk berpisah
Kesempatan yang baik utk melangkah maju
Membuat kita tak lagi berjalan pada jalan setapak yang sama
Tapi kuyakin, perpisahan ini hanya sementara
Kelak kita akan bersua kembali
Doa dan harapku
Semoga kau menemukan passion mu,
meraih jalan menuju cita-cita mu,
dan mendapatkan kebahagian di hati.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Terlatih Ditolak - sebuah parodi
Aku sudah mulai lupa Saat pertama kali ditolak Dari penolakanyang halus Hingga diusir dari rumahnya *Terima kasih kalian Barisan penolakan ...
-
arr. L. Putut Pudyantoro Kala kudengar panggilan Tuhan Ku persembahkan seluruh hidupku Lalu ku arungi samudera luas Berpegang pada k...
-
(OST. Penginapan Pintu Naga) Hidup yang penuh rintangan Tercurah bak derasnya hujan Mengapa kita harus jumpa Bila tak tahu akan ke mana Rind...
-
Semenjak aku sakit, sedikit ada gelombang dalam hubungan kita Sakitku ini bukanlah sakit fisik, tapi psikis Ketika sakit, banyak yang beruba...