Monday, February 15, 2010

FUROSHIKI

The Japan Foundation akan memperkenalkan FUROSHIKI- kain pembungkus segala benda- dalam acara ;

EPIF (Eco- Product International Fair) 4 - 7 Maret 2010

di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC)

Jl. Jend. Gatot Subroto – Jakarta Selatan

Workshop: GRATIS +mendapatkan furoshiki dari Jepang


Pemateri :

Pakar furoshiki dari Jepang : Hiroko Handa, Satoko Ozaki, Shizue Murata.

l Hall JF, gd. Sumitmas I lt. 2, Jl. Jend.Sudirman kav.61-62 Jakarta Selatan.

Kamis, 4/3/2010 dan Jumat, 5/3/2010

(untuk guru-khusus UNDANGAN )

Sesi 1 : Pk. 10:00-11:30

Sesi 2 : Pk. 14:00 - 15:30

l JCC main stage, Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta 10270

Sabtu, 6/3/2010 ( untuk UMUM )

Syarat peserta : siswa SMA ke atas

Sesi 1 : Pk. 11:15 - 12:45 ( 60 peserta )

Sesi 2 : Pk. 14:15 - 15:45 ( 60 peserta )

Minggu, 7/3/2010 ( untuk UMUM )

Syarat peserta : siswa SMA ke atas

Sesi 1 : Pk. 14:15 - 15:45 ( 60 peserta )

Tanda peserta dapat diperoleh GRATIS

mulai Senin, 15 Februari 2010

pk. 10:00-12:00 dan pk. 14:00-16:00 (Senin-Jumat/hari kerja) . Setiap peserta dapat juga mendaftarkan maksimum 2 (dua) peserta lainnya. Pendaftaran akan ditutup jika jumlah peserta telah mencapai kuota. Silakan datang langsung ke tempat pendaftaran :

Kantor the Japan Foundation, Jakarta

Gd. Summitmas I lt. 3

Jl. Jend. Sudirman kav.61-62

Jakarta Selatan

(Hanya melayani pendaftaran LANGSUNG, peserta yang sudah mendaftar tidak diperbolehkan pindah jadwal)


Pameran

Terbuka untuk UMUM & GRATIS

Booth AS57B, Assembly Hall – Jakarta Convention Center

Kamis 4/3/2010 11:00 - 21:00

Jumat 5/3/2010 10:00 - 21:00

Sabtu 6/3/2010 10:00 - 21:00

Minggu 7/3/2010 10:00 - 20:00

Apakah FUROSHIKI ?

Furoshiki adalah kain berbentuk segi empat dengan beragam warna dan corak yang kerap digunakan untuk mengemas, menjinjing dan menyimpan barang-barang. Kerap digunakan sebagai pembungkus hadiah, dibentangkan di lantai sebagai alas lantai atau pun sekedar menjadi dekorasi ruangan.

Awalnya furoshiki digunakan di rumah pemandian umum -pusat berkumpulnya masyarakat kalangan biasa – sebagai kain pembuntal pakaian dan perlengkapan mandi mereka yang pergi membersihkan diri di tahun 1600-an. Selanjutnya, penggunaan furoshiki sebagai kain pembuntal cepat tersebar seiring dengan meningkatnya aktifitas masyarakat di masa tersebut.

Pada perkembangan berikutnya, Furoshiki juga digunakan saat pesta pernikahan sebagai pembuntal seserahan. Kain yang digunakan umumnya bermotif burung bangau, kipas, pohon cemara dan ombak yang dipercaya akan membawa berkah dan kebahagiaan bagi penggunanya.

Belakangan ini pengunaan furoshiki untuk membuntal barang bawaan kembali dihidupkan sebagai gerakan untuk menjaga lingkungan sekaligus pengkajian kembali budaya tradisional Jepang. Sejumlah cara penggunaan yang inovatif pun bermunculan. Furoshiki menjadi lebih digemari dan semakin sering digunakan misalnya sebagai tas, sebagai pembungkus kado dan dekorasi interior.

Hal yang terpenting dari furoshiki ini adalah konsep ‘penggunaan’ yang berulang. Furoshiki tidak untuk digunakan sekali pakai. Menggunakan furoshiki juga berarti mengurangi penggunaan materi baru untuk pengemasan sekaligus mengurangi pengunaan kemasan yang berlebihan. Sebagai tambahan para penggunanya juga memberikan kontribusi bagi penghematan sumber energi.

Tuesday, February 9, 2010

Business Sharing Experience

Bermula ketika kampus saya mengadakan lomba bertajuk Business Plan Competition di bawah naungan CfE (Centre for Entrepreneurship) Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Gejolak dalam hati tak tertahan, segera saya mencari kawan untuk ikut serta dalam lomba yang baru pertama kali digelar itu. Membuat business plan (bizplan), anggota kelompok maksimal 3 orang. Satu orang yang saya sounding , sebutlah si C, ia langsung mengiyakan ajakanku tanpa banyak bertanya.

Seorang sahabat yang dependable, friendly, talkative, aktif organisasi, berjiwa pengusaha. Seluruh kriteria yang saya butuhkan dalam mencari partner bisnis ada di dalam diri C.

Singkat cerita kami membuat bizplan. Bisnis yang saya angkat pada waktu itu adalah Production House dengan brand X-Mood Production. Branding X-Mood adalah sekumpulan eksekutif muda (dibaca: eks-mud --> x-mood) yang kreatif dan berjiwa muda. Dari sekian puluh peserta yang diseleksi, kami lolos ke 10 besar. Senang campur bingung. Penjurian tahap ini adalah presentasi. Tim lain beranggotakan 3 orang, hanya kami yang berdua. Aku pada waktu itu belum menemukan orang ke-3 dan hanya berdua aku pikir sudah efektif dan efisien.

Di presentasi kami tidak tampil dengan maksimal. Kurang persiapan, apalagi kami berdua tidak ada yang kuat di dalam bidang finance (baca: hitung-hitungan). X-Mood Production berhenti sampai disini.

Tiga besar yang masuk babak akhir adalah bisnis IT Solution, majalah kampus digital dan free, clothing. Pemenangnya adalah bisnis IT Solution, X-Soft. Aku ingat betul waktu penjurian akhir, open presentation di depan para juri dan audience. Presentasi X-Soft yang dibawakan oleh saudara WP, HD dan satu orang temannya memberi inspirasi padaku. Dari sinilah timbul keinginan membuat hal yang serupa.

Inilah cikal bakal dari Winning-Soft (PT. Datacaraka Solusindo). Kudekati teman paling cerdas di angkatanku, sebutlah E. Waktu lulus ia mahasiswa berprestasi #2 di kampus, betapa beruntungnya aku mendapatkan E sebagai seorang partner bukan kompetitor.

Dalam waktu singkat E mengumpulkan tim yang terdiri dari D, Yu, W, G, A dan Yn. Yang disebut terakhir disebut-sebut sebagai salah satu dewa coding di kampus. Dia adalah salah satu dedengkot dari Fave Club, software house yang dibentuk di bawah naungan BNCC.

Lupa tanggal persisnya, sekitar Juli 2005 di foodcourt kampus Angrek, kami membentuk tim dan atas usul E, disepakati bernama Winning-Soft (WS). Project demi project kami terima dan kerjakan. Sampailah di penghujung kuliah. G dan A tidak melanjutkan perjalanan bersama dengan kami. Mereka memilih untuk bekerja di perusahaan lain. Sisa 6 orang sepakat meneruskan dan men-serius-kan WS. Kami cari ruko, mengurus ijin PT ke notaris dan surat-surat lainnya. Akhirnya PT. Datacaraka Solusindo resmi berdiri pada tanggal, bertempat Hayam Wuruk, bilangan Harmoni.

Sampai sekarang bisnis terus berkembang, portfolio makin bertambah, customer yang kami layani pun beraneka ragam. Dari banking, home industry, manufacture, hospital, international school sampai bakery. Syukurlah menjelang akhir tahun 2009 banyak peluang dan tawaran kerja sama yang datang menghampiri. Kira-kira itu sepenggal kisah pengalaman dari bisnis yang kami geluti. Semoga bisa memberi inspirasi bagi Anda.

Tuesday, January 26, 2010

Jakarta BUKAN tempat sampah

Semua orang yang makan bangku sekolah pastinya tahu bahwa membuang sampah ya di tempat sampah. Bukannya di kali, di jalanan, di kolong meja, di tangga penyebrangan, di trotoar dan di meja kantor temannya. Rite ?
Tapi kenapa banyak sekali sampah yang tidak pada tempatnya di Jakarta tercinta ini ?
Jawabnya: KESADARAN.

Kalau orang mau menyadari bahwa tindakan membuang sampah itu salah dan berusaha untuk menghentikan tindakan merugikan itu, maka ke depannya akan lebih baik.

"Gw tau buang sampah di tempat sampah, tapi di daerah sini gak ada tempat sampah"
Oh ya ?? Just FYI, sejak SD gw mengantongi sampah yang gw produksi di kantong celana gw. Dan ketika jam istirahat, baru isi kantong itu gw buang di tempat sampah.

"Duh ujan.. Banjir deh… macet, becek, gak ada ojeekkk" My Q is whose fault ? Banjir di Jakarta tampaknya sudah langganan, bahkan Pemda DKI menggelontorkan uang yang tidak sedikit utk pembangunan Kanal Timur dll. TAPI itu semua gak ada gunanya kalau orang-2 yang bekerja, bermukim dan ada di Jakarta tetep buang sampah sembarangan.

Hey ! What's wrong with you ??
Apa sich susahnya membuang sampah itu ?? Coba jawab ??

Yang sudah gw lakukan adalah:
Memungut sampah orang lain dan membuang pada tempatnya
Coba deh perhatikan, tiap kali anda selesai nonton bioskop. Jangan langsung pulang, tapi perhatikan bangku-2 sekitar, jangan liat cewe cantik ato cowo gantengnya. Hitung berapa banyak bangku yang ada sampahnya. Di Cinema XXI tiap kali sudah selesai pemutaran filmnya.
Sudah menjadi kebiasaan, tiap kali nonton film di bioskop, gw akan menunggu sampai semua penonton keluar, kemudian para staff akan datang utk memunguti dan membersihkan tempat itu, gw akan berjalan dengan santai ke arah pintu keluar SAMBIL memungut sampah yang bisa gw ambil dengan kedua tangan gw ini. Kardus pop corn, botol plastik bekas minuman, potongan tiket nonton bioskop. Segera setelah menemukan tempat sampah terdekat, gw buang semua itu. Kadang gw masukkan ke dalam tong sampah yang dibawa oleh pegawai bioskop.
Apa yg gw rasakan setelah melakukan itu ? Gw bangga, bisa disiplin. Bisa buang sampah pada tempatnya, bisa memberi contoh pada tiap orang yang ngeliat perilaku gw, bisa membuat orang lain sadar akan kesalahan mereka dalam membuang sampah sembarangan.

Taukah Anda bahwa tumpukan sampah di Pulo Gebang itu bisa mendatangkan mobil Jaguar bagi pengelola nya ? Taukah Anda berapa harga 1 (satu) buah gelas plastik bekas air mineral ?

Sampah memang meresahkan dan jorok, TAPI jika kita bersahabat dengan mereka, mereka akan mendatangkan uang bagi kita.

Mengutip Michael Jackson-Heal the World

Heal The World
Make It A Better Place
For You And For Me
And The Entire Human Race
There Are People Dying
If You Care Enough
For The Living
Make A Better Place
For You And For Me


Thanks to azlyrics

Kampanye Go Green

Go Green memiliki fokus di "Recycle, Replace, Reduce"

Recycle means menggunakan kembali sampah. Seperti:
  • Origami: lembar-lembar majalah yang sudah tidak dibaca dijadikan tempat sampah (origami) *gambar*

Replace means menggantikan benda / alat yang biasa kita pakai dengan yang lebih hemat energi/ramah linkungan. Contoh:
  • Tiap pagi ke kantor/sekolah naik kendaraan pribadi (mobil atau motor) diubah menjadi:
Nebeng sama temen komplek yang searah ATAU
Naik kendaraan umum (walau transportasi massal di DKI Jakarta belum berkualitas baik, tapi setidaknya mari kita mengurangi polusi udara di Jakarta ini)



Reduce means mengurangi jumlah sampah. Contoh:

Biasanya kalau ke WC umum (cth: toilet cinema XXI), kita ambil tisu sampai 4-5 lembar. Kurangilah menjadi 1 lembar. Ingat ! Tisu itu terbuat dari kayu, kayu itu dari pohon, pohon itu sudah jarang di muka bumi. Kalimantan yang jumlah hutannya terbilang yang paling luas di dunia saja sudah banyak pembakaran hutan. DAN bayangkan sampah yang dihasilkan oleh 3-4 lembar tisu itu (ambil selisihnya), mau dikemanain ?

Mengutip DJ Trax FM: "Which one do you prefer ? Earth in peace OR Earth in PIECES. You decide, you ACT !!"

*to be conclude*

Saturday, January 23, 2010

Jiwa Raga Rasa

Duduk gontai di kursi beroda
Menenggak minuman isotonik manis
Mendengar seruan adzan di kejauhan
Lelah, penat dan keringat bercampur
Lagu keroncong menemani sore itu
Nafas perlahan kembali normal
Hidup pun terasa tenang
Jiwa, raga, rasa dikuasai

Kain sahabat

Berusaha meniti dengan cermat
Merajut benang-benang pertemanan
Berharap menjadi kain persahabatan
Yang kuat, lembut dan tahan lama

Teringat tumpukan kaos sahabat
Yang usang dan sudah terkoyak
Bertransformasi jadi kain kasar
Tak layak pakai juga berlubang

Thursday, November 26, 2009

Between Me and Prizes

Tidak tahu mengapa saya senang sekali bila berhasil memenangkan sesuatu. Perasaan positif itu bagai meledak-ledak, mengguncang keseluruhan badan dengan energi positif. Entah itu quiz radio, games pada stand suatu pameran, seminar, quiz online atau apapun juga yang menghasilkan sesuatu yang disebut hadiah (prize). Sambil mandi malam, kepala yang kecil ini terus kupaksa berpikir, mengapa ? Apa sih pengalaman masa lalu yang membuat perasaan senang itu ? Sejak kapan mulainya ? Apa penyebabnya ?

Bila ditelaah lebih lanjut, dari etimologi bahasanya, prize jelas berbeda dengan gift dan present. Kedua contoh terakhir sifatnya diberikan secara cuma-cuma. Momen ulang tahun diberi hadiah ulang tahun, itu present. Berbeda dengan prize. Ada yg sesuatu yang perlu di-achieve. Untuk mendapatkan tiket gratis nonton konser band kenamaan dari manca negara perlu mengikuti kuis, dimana ada 3 buah pertanyaan yang jawabannya dikirim by email, berkompetisi dengan ratusan bahkan ribuan peserta lain di luar sana yang memiliki harapan ygn sama, PRIZE. Perlu suatu usaha, untuk mendapat sebuah sedan eropa mewah sebuah TVC (Television Commercial) dari bank berujar agar para nasabahnya menambah poin tabungannya. Perlu pengorbanan. Iyah, pengorbanan. Perlu lari-lari dari tempat duduk ke depan panggung, dilihat oleh semua orang lain, menjawab pertanyaan dan akhirnya hadiah pun di tangan.

Teringat jelas pengalaman masa silam ketika mendapatkan hadiah pertama dari Canasta (salah satu snack/makanan ringan kira-kira 12 tahun yg lalu). Sebuah mainan berupa miniatur pohon yg dapat dibuka secara diagonal dan di dalamnya didapati miniatur rumah lengkap dengan boneka karakter dari Canasta (kakek-kakek mungil berbaju hijau). Ada dapur lengkap dengan oven, kamar-kamar, meja dan kursi. Perasaan bahagia dan senang benar-benar meliputi hati saat itu. Memang itu hanyalah 100 hadiah pengirim pertama (siapa yg mengirim amplop dengan syarat terpenuhi akan mendapatkan hadiah tersebut), tapi tetap saja senangnya meluap-luap. Tidak cukup 2-3 hari berbangga tentang hal itu.

Dari sejak SD, tidak ingat kapan persisnya, saya sering kali mengirim surat undian. Tutup kaleng/botol yang digepengkan, kemasan makanan, tutup aluminium kaleng, potongan kardus kemasan, atau secarik kertas bertulis tangan. Apa saja, yang penting ada hadiahnya. Dari brand susu, makanan sereal, snack, minuman ringan, quiz di tabloid, you name it. Dulu, perangko dan amplop menjadi sahabat. Hampir 2 minggu sekali mengirim surat.
Pernah suatu kejadian, waktu membuka kemasan kaleng sebuah brand susu cokelat, ada aluminium foil di bagian atas kaleng tersebut yang bertuliskan nama brand tersebut. Entah karena urusan apa, aku meninggalkan pekerjaan membereskan barang-barang itu, datanglah pembantu rumah tangga yg membereskannya. Dimasukkan susu itu ke dalam kemasan kedap dan dibuanglah sisa-sisa sampahnya. Saat kembali ke TKP betap berkejutnya hati saat lembar aluminium yang bisa mendatangkan Playstation atau sepeda gunung sudah lenyap. Usut punya usut, ternyata dibuang. Memang secara logika, benda tersebut kerap menjadi sampah.

Tapi yang terjadi, aku marah besar. Benar-benar marah. Trust me, you don't want to see me when I'm angry. Ask my friends, my colleagues, my family whether they see me angry, absolutely they will told you, He never angry.
Setan berhasil merusak pikiran bocah kecil yang penuh dengan harapan itu. Bentakan ! Cacian ! Makian ! Cemooh ! Semua perasaan negatif tertumpah saat itu juga. "Ngapain gw beli susu itu kalo bukan karena hadiahnya ! Eh malah lu buang !" kira-kira begitu hardikku.

Saat itu di rumah ada seorang saudara yang sudah berumur sedang menginap, dia menghiburku dengan berkata bahwa akan dibelikan lagi barang yg sama. Selain itu, ada pembantu lain, yaitu ibu dari pembantu pertama yang memarahi abis anaknya.
Aku menitikkan air mata marah dan sedih. Pikiran kacau, galau. Tak lama berselang, pembantuku datang dengan berlinang air mata dan masih terisak, ia mengulurkan tangan kanannya yg memegang aluminium foil yg tadi ia buang. Ia mengorek2 tempat sampah demi itu.
Berkaca dari pengalaman di atas, aku semakin bertanya, apa sih yang membuat aku sampai sebegitunya ? Begitu kuat emotional bond antara aku dan prize. Sepertinya Brand Manager sudah berhasil membawa keterikatan emosi antara brand/produknya pada customernya, setidaknya aku.

Aku mencoba mengingat-ingat, hadiah apa saja yang berhasil aku dapat (dengan sedikit terpaksa harus menyebut brand/merk)
- DVD Player portable dari BCA, atas kesetiaan menggunakan kartu kredit BCA.
- Voucher 100 rb di Restaurant Boka Buka (French Resto) dari Indika FM, dulu siaran sore di 91.6 FM ini sering ada quiz dan tentunya sering saya ikuti).
- Voucher 100rb di MAP dari raddio PAS FM
- Buku "The Power of Spiritual Network Marketing" dari radio Smart FM, waktu terpilih menjadi penerima hadiah dari beberapa penanya via SMS.
- Voucher Rp 100 rb di Restaurant Cilantro dari sendokgarpu.com, setelah menang quiz di portal kuliner itu.
- CD musik (pilih sendiri) dari Indika FM
- CD Musik KFC Hit List Vol 1 dari KFC Kemang (sampai punya 2, 1 lagi beli sendiri), lupa karena apa dapat hadiahnya.
- Samsung MP3 Player dari seminar Handy Irawan oleh Smart FM, menjawab quiz saat seminar. --> hadiah yang sangat berguna, hampir tiap hari dalam perjalanan ke kantor atau pulang dipakai
- Pin iNAFFF di Blitz Grand Indonesia saat iNAFFF, lari ke depan dan menjawab quiz dari MC
- Nokia Mobile Phone dari Kaskus, atas terpilihnya ucapan selamat ulang tahun pada HUT ke 10 Kaskus. Tapi belum terima barang, katanya tgl 30 Nov baru dikirim. Pertamax gan !
- Portable iron dari Telkom Indonesia di stand pameran Pesta Blogger 2009, atas menang dalam quiz mengetik "telkom speedy" dengan mata tertutup. Bahh quiz gak mutu, sejak SMA gw udah bisa ngetik 10 jari. Pasti menang lah !
- Mainan pohon canasta dari Quiz Canasta
- Voucher 20%Restaurant Padi dari sendokgarpu.com, setelah menang quiz ke dua kalinya di portal kuliner itu.
- Buku "7n1 Strategy Toward Global Competition" ditulis oleh Handito H Joewono di seminar tentang Pricing di FEUI. Karena bertanya paling bnayak di sesi Pak Handito "Loves the book"

"Prize is not take for granted. You have to do something to achieve it" (mintujuh)

Ada seorang ditanya "Apa impianmu ?" Lalu ia menjawab "Saya ingin menang lotere 1 juta dollar" But in reality he never buy the lottery

Terlatih Ditolak - sebuah parodi

Aku sudah mulai lupa Saat pertama kali ditolak Dari penolakanyang halus Hingga diusir dari rumahnya *Terima kasih kalian  Barisan penolakan ...