Di malam yang sunyi ini
Ku duduk sendiri
Menatap langit nan gelap
Semakin kelam
Udara yang dingin menggigit
Angin menusuk tulang
Jalan sepi
Gedung-gedung diam
Lampu berpijar tak lagi menyapaku
Oh malam
Kenapa kau datang
Menghapus cerahnya siang
Membawa kekelaman
Biarlah gelap di luar sana
Namun hatiku tetap terang teguh
Karena adaMu yang setia menemaniku
Segelap apapun malam
TerangMu lingkupi hatiku
Sedingin apapun hatiku
Hangat kasihMu terus penuhiku
Sekelam-kelamnya malam
Kasih setiaMu tak pernah berubah
Hakodate, 23 Mei 2018
Pena yang menari, menorehkan kata menjadi kalimat, menyusun bait. Kumpulan tulisan, jurnal, renungan, cerita, perwujudan perasaan
Saturday, June 2, 2018
From Japan with poem #01
Langit biru, awan menjadi celananya
Sang surya memancar cerah, terik
Mata tak kuasa menahan
Laju kereta membawa ku pergi
Semakin jauh kutempuh
Semakin sadar
KuasaMu begitu hebat
CiptaanMu ya Maha Agung
Seorang Yohanes pun berucap
Biar aku semakin kecil
Engkau semakin besar
(22 Mei 2018)
Subscribe to:
Posts (Atom)
Review: Raja Rani Hostel near TSM
1. Di lobby, AC tidak dinyalakan. Pengap dan agak bau. 2. Tulisan di apps Reddoorz, 24 jam front desk, nyatanya tidak. Saat jam 3 pagi mer...
-
arr. L. Putut Pudyantoro Kala kudengar panggilan Tuhan Ku persembahkan seluruh hidupku Lalu ku arungi samudera luas Berpegang pada k...
-
“Ambillah Tuhan dan terimalah seluruh kemerdekaanku, ingatanku, pikiranku dan segenap kehendakku, segala kepunyaan dan milikku. Engkaulah ...
-
(OST. Penginapan Pintu Naga) Hidup yang penuh rintangan Tercurah bak derasnya hujan Mengapa kita harus jumpa Bila tak tahu akan ke mana Rind...