Monday, July 30, 2012

Sepucuk puisi untuk malam

Bulan menampakkan separuh wajahnya
Di bibir langit yg kelam
Memberi secercah cahaya di tengah gelap
Cerah,pucat tapi tanpa kehidupan.

Kujejakan langkah
di atas padang rumput yg terhampar luas
Jangkrik bersorak tak beraturan
Bunyi serangga menimpalinya
Malam tak selamanya sunyi


Puncak,
H-1 Pilkada Jakarta

12 Mighty Orphans (2021) dan aku

 Scene seorang perempuan masuk ke bangsal anak laki-laki sambil berseru memanggil nama seorang anak, sebutlah CD. Ternyata dia adalah ibu ya...